Polisi Kembali Temukan 2 Jenazah, Korban Dukun Penggandaan Uang jadi 12 Orang
Merdeka.com - Polres Banjarnegara kembali menemukan dua jenazah korban pembunuhan berencana dukun pengganda uang berinisial TH alias Mbah Slamet (45) di Banjarnegara, Jawa Tengah. Temuan ini berdasarkan hasil pencarian Polres Banjarnegara bersama sukarelawan dan warga.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Polisi M. Iqbal Alqudusy menyebut total korban pembunuhan yang dilakukan oleh Slamet sebanyak 12 orang.
"Total 12 jenazah," kata Iqbal, dilansir dari Antara, Selasa (4/4).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
Sembilan Jenazah Dimakamkan
Kanit III Satreskrim Polres Banjarnegara Iptu Imam Sanyoto mengatakan, sembilan korban pembunuhan berencana Slamet dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Desa Balun, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Sembilan jenazah itu telah menjalani autopsi di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto dan belum diketahui identitasnya.
Usai autopsi, jenazah diserahkan Kanit III Satreskrim Polres Banjarnegara Iptu Imam Sanyoto kepada Pemerintah Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, untuk dimakamkan di tempat pemakaman desa setempat.
"Jenazah tanpa identitas ini terdiri atas tiga orang perempuan dan enam orang laki-laki," kata Imam Sanyoto, Selasa (4/4).
Setelah diserahkan kepada Pemdes Balun, sembilan jenazah itu dimakamkan dalam tiga liang lahat yang telah disiapkan.
Terpisah, Kepala Polres Banjarnegara Ajun Komisaris Besar Polisi Hendri Yulianto mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka Slamet mengaku membunuh 10 orang sejak 2020. Namun Slamet mengaku lupa nama-nama korbannya.
"Ini sesuai dengan jumlah jenazah yang kami temukan (hingga 3 April)," kata Imam Sanyoto.
Dari 10 jenazah korban pembunuhan itu, satu sudah teridentifikasi sebagai PO, warga Sukabumi, Jawa Barat. Jenazah telah dijemput keluarganya pada Senin (3/4) malam.
Awal Mula Kasus Pembunuhan Terungkap
Kasus pembunuhan berencana yang dilakukan oleh TH alias Mbah Slamet itu terungkap berkat laporan GE yang merupakan anak salah seorang korban berinisial PO (53), warga Sukabumi, Jawa Barat, pada 27 Maret 2023.
Laporan tersebut didasari atas pesan yang dikirimkan korban melalui WhatsApp kepada anaknya yang lain, yakni SL (adik dari GE) pada 24 Maret 2023 yang mengabarkan jika PO sedang di rumah Slamet.
Selain itu, PO juga berpesan jika sampai hari Minggu, 26 Maret 2023, dirinya tidak pulang, SL dan GE diminta untuk datang ke rumah Slamet dengan didampingi aparat kepolisian.
Atas dasar laporan GE, petugas Satreskrim Polres Banjarnegara segera melakukan penyelidikan hingga akhirnya menemukan jasad PO terkubur di jalan setapak yang menuju hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, pada Sabtu, 1 April 2023.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, PO dibunuh oleh Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (potassium sianida). Hal itu dilakukan karena Slamet kesal ditagih terus-menerus oleh korban.
Dalam kasus ini, tersangka Slamet menjanjikan akan melipatgandakan uang sebesar Rp70 juta yang disetorkan PO menjadi Rp5 miliar.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dukun pengganda uang Slamet Tohari terancam hukuman mati
Baca SelengkapnyaKaleidoskop: Deretan Kasus Pembunuhan Sadis Sepanjang Tahun 2023
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan sementara berdasarkan potongan tubuh yang ditemukan, korban mutilasi berjenis kelamin laki-laki.
Baca SelengkapnyaImam Masykur merupakan target ke-15 dari komplotan tersebut.
Baca SelengkapnyaHengky menyebut, temuan polisi, korban memiliki latar belakang berbeda-beda. Mulai dari pedagang, guru, hingga lulusan S2.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca Selengkapnya12 Korban Kecelakaan Maut di Km 58 Tol Jakpek Bukan Sekeluarga, Sembilan Jenazah Teridentifikasi
Baca Selengkapnya