Polisi kerahkan anjing pelacak telusuri jejak bocah hilang di Bali
Merdeka.com - Seorang anak di Denpasar, Bali, bernama Angeline dikabarkan hilang sejak sabtu (16/5) lalu. Orangtuanya lantas mengirim pemberitahuan kehilangan anak melalui media sosial dan selebaran guna mencari bocah kelas II Sekolah Dasar itu.
Bahkan, orangtua Angeline sudah melaporkan kejadian hilangnya putri sulung mereka berumur delapan tahun ini ke Polsek Denpasar Barat. Tetapi hingga kini belum juga ditemukan.
Terkait hal ini, jajaran Unit Reskrim Polsek Denpasar Timur hingga Selasa (19/5), terus melakukan pengembangan terkait hilangnya bocah perempuan yang bersekolah di SD 12 Sanur itu. Bahkan, pihak Kepolisian Denpasar Timur mengerahkan anjing pelacak (K-9) guna menelusuri jejak korban.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Kenapa kasus Ida belum terungkap? “Keluarga korban tentu berharap kasus ini terang benderang dengan menangkap pelakunya. Polres Batubara diminta untuk lebih serius dalam menangani kasus ini. Kalau mampu tak mampu mengungkap, serahkan saja ke Polda Sumut,“
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kapan Angelina keluar dari penjara? Setelah 10 tahun di penjara dan keluar pada tahun 2022, Angelina disambut hangat oleh sang putra.
-
Mengapa anggrek tien sulit ditemukan? Seiring berjalannya waktu, anggrek tien semakin sulit ditemukan. Beberapa peneliti sudah melakukan uji coba untuk menghidupkan anggrek ini di tempat lain, namun tidak berhasil. Hal ini dikarenakan anggrek tien tidak bisa hidup di luar habitat aslinya.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
Polisi belum bisa mengungkap kehilangan anak itu. Sebab, mereka belum tahu apakah Angeline kabur dari rumah atau diculik orang tak dikenal.
Kapolsek Denpasar Timur, Kompol Gede Radestra mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi bisa memberikan keterangan terkait keberadaan bocah itu. "Termasuk orang tua dan juga seorang pembantu, kita sudah mintai keterangan," kata Radestra, di Polsek Denpasar Barat, Selasa (19/5).
Menurut Radestra, keterangan awal dari orang terdekat inilah yang nantinya akan dikembangkan untuk mendeteksi keberadaan pelaku penculikan. Termasuk tetangga dan sejumlah jasa antar gas dan air isi ulang.
"Setelah dikembangkan keterangan mereka ini (orang tua dan pembantu), kami masih meminta keterangan dua orang lagi yakni penjual gas dan mantan pembantunya," ujar Radestra.
Menurut Radestra, anjing pelacak sempat mendeteksi jejak terakhir Angeline dari rumah menuju arah utara. Tetapi, jejak itu hanya tercium sejauh 30 meter.
"Tapi, setelah itu hilang. Kemungkinan dia menaiki kendaraan di sana," tambah Radestra.
Dikatakan Radestra, pihaknya masih menggali lebih dalam soal keterangan saksi dinilai bisa membaca situasi rumah itu. Tidak hanya itu, warga di sekitar rumah Angeline juga sudah dimintai keterangan buat mencocokkan keterangan yang sudah diambil dari orang tua dan pembantunya itu.
"Yang jelas kita akan pelajari semua keterangan-keterangan yang sudah dikumpulkan. Nah, dari situ nantinya akan kaitkan dengan keterangan awal," ujar Radestra. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov Sumbar telah memberikan pendampingan kepada Cahaya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengerahkan anjing pelacak saat melakukan pengecekan TKP yang ke 5.
Baca SelengkapnyaSeorang ABG laki-laki, RZ (15), hilang saat ikut orang tuanya ke kebun dekat hutan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, pelaku pembunuhan mahasiswa Ubaya belum disidang.
Baca Selengkapnya“Saat ini satgas TPPO Polda sumbar sedang melakukan penyelidikan dengan instansi terkait,” kata Kombes Pol Dwi Sulistyawan
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan AF saksi terakhir pembunuhan dengan luka di bagian leher korban.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilaporkan hilang oleh ibunya di kantor polisi sebelum ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan dalam posisi terlentang di bebatuan tepi pantai.
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaTim pencari menyisir titik terluar Pulau Sempu untuk mencari mahasiswa IPB, Galang Edi Swasono (20), yang hilang saat melakukan penelitian di pulau itu.
Baca SelengkapnyaPolisi hingga kini masih menyelidiki kasus penculikan disertai pembunuhan tersebut.
Baca Selengkapnya