Polisi kesulitan cari komplotan pengedar upal Kompol Maryadi
Merdeka.com - Kepolisian Resort (Polres) Gunungkidul, DIY terus menelusuri jaringan peredaran uang yang melibatkan Komisaris Polisi (Kompol) Maryadi seorang perwira menengah di Polda DIY. Meskipun saat ini sudah berhasil menangkap dua orang tersangka lainnya, namun pihak Polres Gunungkidul kesulitan untuk melacak dimana uang palsu diproduksi.
Kapolres Gunungkidul AKBP Nugrah Trihadi mengatakan selain Kompol Maryadi, pihak kepolisian juga sudah mengamankan dua tersangka lainnya yaitu Sum (51) dan Rat (50). Kedua orang tersebut berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang tinggal di Jetis, Yogyakarta.
"Meski yang bersangkutan pejabat menengah di Polda DIY kami tetap akan melanjutkan perkara ini," ujar Nugrah saat dihubungi, Rabu (9/11).
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Apa yang dipalsukan oleh sindikat? 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).Samian mengatakan, kasus ini terungkap dari informasi dari Divisi Propam Mabes Polri yang menindak terkait hal tersebut, kemudian dikembangkan ke pihak lainnya. Menurut pengakuannya, para tersangka telah 18 kali membuat dan menjanjikan membuat STNK khusus atau pelat nomor rahasia yang ternyata palsu.'
-
Bagaimana polisi mengungkap narkoba? 'Barang bukti yang disita pada 2022 sebanyak 9,8 Kg, lalu meningkat tajam di tahun ini. Sedangkan tahun 2023 ini ada peningkatan barang bukti narkoba jenis sabu hingga 50,3 kilogram (Kg), ya (masuk zona merah) kota Makassar,' sebutnya,
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
Nugrah menambahkan untuk mengungkap kasus peredaran uang palsu itu, Polres Gunungkidul melibatkan Mabes Polri dan Bank Indonesia. Uang palsu yang diedarkan oleh Kompol Maryadi ini diketahui memiliki kemiripan dengan uang palsu yang beredar di daerah lain.
"Produsen uang palsu sulit untuk dideteksi karena menggunakan sistem terputus. Modelnya mirip peredaran narkoba, sistemnya tertutup," jelas Nugrah.
Terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Gunungkidul, AKP Mustijat Priyambodo menambahkan bahwa salah seorang pelaku yang sudah berhasil ditangkap mengenal pemberi uang palsu. Namun saat diburu oleh polisi, sudah menghilang. Pemberi uang diduga tahu bahwa temannya masuk penjara dan segera melarikan diri.
Saat ini Kompol Maryadi bersama dua tersangka lainnya dijerat pasal 36 ayat 3 Undang-undang RI nomor 7 Tahun 2011 tentang mata uang dengan ancaman hukumannya 15 tahun.
Sebelumnya, Kompol Maryadi ditangkap pada hari Selasa (18/10) yang lalu. Penangkapan ini bermula dari laporan masyarakat yang curiga dengan uang yang digunakan Kompol Maryadi untuk membeli rokok di wilayah Kecamatan Panggang. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga kini, empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ada beberapa orang yang masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
Baca SelengkapnyaI berperan sebagai operator mesin cetak GTO yang menjalankan mesin cetak uang palsu.
Baca SelengkapnyaDua pelaku ditangkap polisi terkait peredaran uang palsu tersebut.
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, rupanya uang palsu diproduksi sesuai permintaan dari seorang berinisial P.
Baca SelengkapnyaTak hanya pecahan besar, ibu dan anak juga edarkan pecaan kecil. Waspada.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan terungkap fakta bahwa kawanan sindikat peredaran uang palsu beroperasi sejak April 2024.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, empat orang ditetapkan sebagai tersangka yaitu M alias Mul, FF, YS dan F.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebar ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar setelah polisi menerima informasi dari intelijen terkait aktivitas penjualan senjata api ilegal.
Baca SelengkapnyaCara ini dilakukan diduga untuk menghindari kecurigaan polisi, dan melancarkan aksi penjualan barang ilegal tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti sebanyak 995 lembar dolar USD dan 45 lembar mata uang Rupiah pecahan Rp100 ribu dari tangan pelaku.
Baca Selengkapnya