Anak Kapolres Bandung dibegal, polisi dalami masalah pribadi korban
Merdeka.com - Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan mengaku kesulitan mengungkap siapa pelaku penyerangan terhadap putra Kapolrestabes Bandung, Kombes Hendro Pandowo, Renaldi. Salah satu kesulitan adalah kurangnya saksi juga bukti.
"Tetep berlanjut terus, kita masih lidik terus. Kasusnya kan betul-betul terbatas, saksi terbatas, CCTV yang mengarah kesitunya belum ditemukan, kita ini terus sisir terus kepastian titiknya, jamnya, karena enggak ada saksi nih, agak repot," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar di Mapolda Metro Jaya, Rabu (18/4).
Dalam hal ini, Indra mengaku pihaknya masih tetap berusaha mengungkapkan kasus ini. Salah satunya adalah mendalami permasalahan dari Renaldi.
-
Kenapa Bhabinkamtibmas merasa anaknya tidak lolos polisi? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
-
Kenapa Fredy Pratama sulit ditangkap? 'Fredy Pratama keberadaannya masih terindikasi di Thailand. Kami masih mendapatkan kesulitan untuk melakukan penangkapan, karena saya bilang tadi, dari kemarin dia dilindungi oleh gangster, katakanlah 'orang tuanya' adalah bagian dari sindikasi narkoba di daerah Thailand,' Mukti, Jumat (29/12/2023).
-
Siapa yang menggugat Polda Jawa Barat? Pegi diketahui menggugat Polda Jawa Barat yang menetapkannya sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Bagaimana Polda Jabar yakin Pegi Setiawan adalah pelaku? Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, Pegi memberikan instruksi atas penganiayaan hingga menghilangkan nyawa korban.
"Itu kita dalami, siapa tahu pernah ada masalah enggak sengaja atau gimana, masih kita dalami," ujarnya.
Dalam pengungkapan kasus ini, mantan Wadir Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengaku Renaldi sangat koperatif. Bahkan, teman korban yang ikut dalam kejadian itu turut diperiksa.
"Lagi diperiksa nih temennya, masih syok, sekarang sudah diberi waktu untuk periksa temannya itu. Sudah berjalan. Cuma butuh waktu untuk titik pastinya. (Bukti kurang) Iya itu masih kendala, tapi mudah mudahan ini bisa dapat," pungkasnya.
Diketahui, putra kedua Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo menjadi korban begal di Jakarta. Renaldi mengalami luka pada bagian pinggang.
Insiden berlangsung subuh sekitar pukul 03.00 WIB, Senin (12/3). Renaldi bersama seorang temannya berboncengan usai mengerjakan tugas kuliah di salah satu rumah rekannya.
Setiba di Jalan Penjernihan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan saat hendak pulang, tiba-tiba ia dipepet oleh orang tak dikenal.
"Informasi dari keluarga, kalau tidak salah kena begal. Pinggang kiri kena sabetan," ucap Hendro di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Senin (12/3).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolrestabes Semarang agar kasus penembakan siswa SMK 4 Semarang diungkap jelas.
Baca SelengkapnyaRamadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca SelengkapnyaSalah seorang tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ditempatkan di rumah perlindungan.
Baca SelengkapnyaSekelompok remaja melakukan aksi perundungan sambil live TikTok
Baca SelengkapnyaPolisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan korban bullying sambil live di media sosial.
Baca SelengkapnyaBerikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca SelengkapnyaKubu Keluarga korban juga meminta agar dibentuknya tim khusus.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan bukti baru usai olah TKP ulang di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak.
Baca SelengkapnyaKata Susno masyarakat pasti bertanya-tanya dengan kasus Vina ini, bagaimana polisi bisa menangani kasus-kasus besar, sedang kasus Vina tidak terungkap.
Baca SelengkapnyaPegi menjadi satu dari dua DPO yang buron dalam kasus pembunuhan berencana yang terjadi 2016 silam.
Baca SelengkapnyaSetelah Pegi Setiawan dibebaskan, Iptu Rudiana seperti hilang ditelan bumi.
Baca Selengkapnya