Polisi: Korban Sitok tak nyaman diperiksa di Polda Metro
Merdeka.com - Polisi memeriksa mahasiswi UI yang menjadi korban pencabulan sastrawan Sitok Srengenge, RW hari ini. Namun pemeriksaan terpaksa dihentikan karena RW merasa tak nyaman.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, RW datang pukul 12.30 WIB bersama pengacara dan teman-temannya. Namun RW bersama penyidik hanya mengobrol saja selama 20 menit.
"RW datang pukul 12.30 WIB bersama teman-temannya dan hanya terjadi dialog saja selama 20 menit kurang lebih hanya ngobrol-ngobrol saja. Tidak ada pemeriksaan, dirinya meminta waktu dan tempat tertentu untuk fokus menjawab pertanyaan penyidik dengan alasan merasa tidak nyaman, nanti jadi waktu pemeriksaan diperkirakan selasa," ujar Rikwanto di Polda Metro Jaya, Kamis (12/12).
-
Dimana pengecekan dilakukan? Pengecekan tersebut dilakukan di SPBU simpang PT Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida dan agen elpiji, PT Tendano.
-
Apa yang ditanyakan pria bertato? 'Apakah memiliki tato itu haram?' kata pria bertato dalam video.
-
Apa yang dilakukan 'kata tanya siapa'? Kata tanya 'siapa' digunakan untuk menanyakan tentang identitas atau orang yang terlibat dalam suatu konteks tertentu.
-
Apa itu pertanyaan? Definisi dari pertanyaan adalah sebuah ekspresi keingintahuan seseorang akan sebuah informasi yang dituangkan dalam sebuah kalimat tanya.
-
Dimana razia dilakukan? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
Ketika ditanyai lebih lanjut, ada kemungkinan pemeriksaan dilakukan di luar Polda Metro Jaya, Rikwanto menuturkan kemungkinan tersebut ada agar RW bisa fokus dimintai keterangan.
"Iya nanti kita kondisikan di tempat tertentu, yang jelas biar RW bisa diminta keterangan untuk penyidikan, alasan nggak nyaman. Banyak media, masuk ramai dan keluar ramai," tuturnya.
Selain itu, Rikwanto menegaskan saat mau diperiksa, RW tidak sampai menangis dan ingin pingsan. Sebelumnya pengacara RW Paulus Irawan mengaku klaimnya sampai mau pingsan.
"Nggak ada cerita tentang pingsan dan nangis, yang ada hanya minta waktu saja, masalah traumatik RW, ada juga kemungkinan nanti didampingi psikolog. Namun tergantung kondisinya nanti kita tindaklanjuti kembali," pungkasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiko mengaku capek usai penuhi panggilan Polres Metro Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungannya ke salah satu Polsek, Rony terkaget-kaget melihat sofa.
Baca Selengkapnya