Polisi lakukan antemortem pada 151 keluarga korban Lion Air JT 601
Merdeka.com - Polri tengah berupaya mengidentifikasi sejumlah korban Lion Air JT 601 yang berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan. Saat ini, terdapat 24 kantong jenazah yang diserahkan ke RS Polri Kramat Jati.
Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto mengatakan, proses indentifikasi korban melibatkan belasan dokter forensik. Di dalamnya ada dokter odontologi forensik (dokter Gigi Forensik) dan ahli forensik DNA.
"Kegiatan di RS Polri ada beberapa kegiatan untuk mengidentifikasi postmortem itu ada 15 dokter forensik, kemudian dokter odontologi yang akan nanti melaksanakan kegiatan forensik dan gigi, kemudian ada juga ahli DNA," katanya, Selasa (30/10).
-
Apa yang dilakukan AHY dan keluarga di makam Ibu Ani? AHY dan keluarga terlihat mengunjungi tempat peristirahatan terakhir almarhumah Ibu Ani Yudhoyono di TMP Kalibata Jakarta.
-
Siapa yang mencari korban longsor di Bandung Barat? ‘’Tim K-9 Polda Jabar sudah diterjunkan untuk membantu Tim SAR dalam mencari korban yang tertimbun,’’ kata Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, di lokasi kejadian, Senin (25/3) petang.
-
Dimana pencarian korban longsor difokuskan? Pencarian difokuskan di di Kecamatan Koto XI Tarusan dengan laporan mobil terseret arus banjir. Kemudian di Kecamatan Sutera juga terjadi longsor. Selanjutnya di Kecamatan Bayang dengan laporan orang terseret arus banjir.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
Di sini, lanjut Ari, juga disiapkan kegiatan antemortem yakni mengumpulkan data diri korban dari keluarga terdekatnya, kemudian perhiasan dan pakaian yang dipakai, dan lain sebagainya. Dan sampai pagi ini, sudah ada 151 keluarga yang akan menjalani antemortem.
"Bisa dilihat dari pakaian, atau ciri-ciri lain ada tato atau luka itu dan material sepatu pakaian, anting, jam dan sebagainya itu kegiatan antemortem," ujarnya.
Selain itu, dia menambahkan, pihaknya juga identifikasi antemortem. Caranya dengan dilakukan pengambilan DNA dari keluarga kandung terdekat para korban.
"Pemeriksaan DNA secara bertahap karena kegiatan antemortem ini tidak semua keluarga yang datang adalah yang bisa diperiksa DNA, yg pasti orang tuanya atau anak korban itu lagi kita laksakanan kegiatan rumah sakit hari ini," tutupnya.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaPetugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaPolisi Cek DNA pada Tali yang Ikat Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Ternyata Ini Tujuannya
Baca SelengkapnyaOperasi Ketupat dilaksanakan selama 13 hari yaitu mulai 4 April sampai dengan 16 April 2024.
Baca SelengkapnyaPolri menyiapkan 79.000 pasukan yang akan dilibatkan dalam operasi ini. Selain itu, dari unsur TNI menyiapkan 59.000 personel di seluruh Indonesia
Baca SelengkapnyaRS Polri menerima 12 kantong jenazah korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaAdapun dalam operasi ketupat kali tahun ini turut melibatkan 155.165 personel.
Baca SelengkapnyaPemudik juga bisa menitipkan rumah kosongnya kepada polisi agar terus dipantau selama mudik
Baca SelengkapnyaOperasi Lilin ini digelar selama 12 hari bersamaan dengan pengamanan masa kampanye Pilpres dan Pileg 2024.
Baca Selengkapnya