Polisi lakukan visum dan tes kejiwaan mucikari siswi SMP
Merdeka.com - Polisi terus melakukan pendalaman kasus human trafficking dengan tersangka siswi SMP swasta di Surabaya yang menjadi mucikari. Hari ini (11/6), pihak kepolisian melakukan visum terhadap tersangka dan korban-korbannya, termasuk mendalami psikologisnya.
"Kami masih terus melakukan penelitian secara khusus untuk kasus yang satu ini. Hari ini kami melakukan visum terhadap pelaku dan korban-korbannya," kata Kasubnit Unit Jatanum Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Teguh Setiawan, Selasa (11/6).
Menurut dia, visum ini dilakukan untuk mengetahui kondisi organ vital tersangka dan korban-korbannya, termasuk psikologisnya. Visum dilakukan di rumah sakit dengan didampingi dokter-dokter dari PPT (Pusat Pelayanan Terpadu).
-
Siapa yang harus diperiksa matanya? Dr. Lely Retno W., seorang dokter spesialis mata, menyoroti pentingnya orang tua untuk mengenali tanda-tanda bahwa anak mereka mungkin membutuhkan pemeriksaan mata.
-
Bagaimana cara mengidentifikasi pengguna narkoba? Belajar mengenali ciri-ciri fisik atau perilaku penggunaan narkoba dapat membantu mencegah masalah ini berkembang lebih jauh.
-
Dimana pengecekan dilakukan? Pengecekan tersebut dilakukan di SPBU simpang PT Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida dan agen elpiji, PT Tendano.
-
Apa itu observasi? Observasi adalah suatu kegiatan mengamati atau menguji objek tertentu untuk mendapatkan fakta, data, hingga nilai dari objek tersebut.
-
Mengapa tes gambar orang digunakan? Tujuan dari tes gambar orang psikotes dalam dunia kerja adalah untuk memberikan wawasan mendalam tentang karakteristik kepribadian calon karyawan yang mungkin tidak terlihat selama proses wawancara biasa.
-
Bagaimana cara mengenali psikopat? Mendiagnosis psikopati memerlukan pendekatan yang komprehensif dan profesional, seperti penggunaan Hare Psychopathy Checklist-Revised (PCL-R).
"Ada beberapa dokter yang menguasai bidangnya turut melakukan pendampingan, di antaranya ada dokter psikolog, dokter ahli visum organ tubuh manusia, dan beberapa dokter lain," ujarnya.
Dari hasil visum nanti, masih menurut dia, penyidik bisa mengetahui, apakah korban pernah menjadi korban perkosaan, pernah hamil dan menggugurkannya, dan lain sebagainya. "Karena dari penyidikan kami, kalau mereka (korban) tidak menggunakan alat pengaman saat berhubungan dengan pelanggannya. Pelanggan juga pasti berpikir, kalau sama anak-anak pasti amanlah meski tak menggunakan alat pengaman."
Untuk masalah psikologis, menurut Teguh, polisi ingin memastikan adanya trauma serius pada tersangka dan korban sehingga melakukan tindakan nekat, menjajakan diri ke pria hidung belang. "Mereka ini kan dari golongan keluarga broken, malah si mucikarinya pernah dijual lebih dulu oleh orang lain. Sehingga kami perlu mendalami psikologis mereka," tandas Teguh.
Diberitakan sebelumnya, Setelah berhasil mengungkap bisnis prostitusi yang dijalankan siswi SMP, dari hasil penyelidikan polisi, ternyata pelaku dan korban berasal dari keluarga broken. Mereka melakukan hubungan suami istri sebelum waktunya, karena sekadar untuk melepas beban mereka di rumah, dengan bonus uang ratusan ribu rupiah.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pegi Setiawan menjalani pemeriksaan oleh tim psikologi selama dua hari pada akhir pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSaat ini Polda Jabar telah melakukan pemeriksaan tes psikologi forensik terhadap Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaTim psikolog melakukan pengetesan kepada sejumlah saksi, termasuk orang tua Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaLolly sebelumnya juga menjalani tes visum et repertum di RSCM.
Baca SelengkapnyaKondisi Terbaru Tarsum Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis saat Diperiksa Dokter Jiwa
Baca SelengkapnyaRS PHC Surabaya mengakui jika pihaknya sudah melakukan pemeriksaan MRI kepada korban.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut selama pemeriksaan Pegi Setiawan kerap menggaruk kepala, cenderung menghindari kontak mata dan gelisah.
Baca SelengkapnyaPihak Kemenkes juga dimintai keterangan karena sebelumnya sudah melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaSiskaeee melalui pengacaranya sempat mengaku mengalami gangguan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis tersangka serta menggali motif melakukan tindakan keji tersebut.
Baca SelengkapnyaIbu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca SelengkapnyaSampai saat itu, penyidik Polda Jawa Tengah sudah memeriksa 17 saksi.
Baca Selengkapnya