Polisi Masih Berupaya Mengungkap Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Merdeka.com - Polisi masih berupaya mengungkap kasus pembunuhan terhadap ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. Pengejaran terhadap pelaku pun terus dilakukan.
"Yakinlah bahwa penyidik terus menyidik apalagi telah dibantu Bareskrim Polri. Tim Puslabfor juga turun, kemudian Tim Inafis juga turun untuk mengungkap kasus ini," tutur Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Selasa (5/10).
Ahmad menyebut, proses penyidikan secara gabungan tentunya dilakukan demi mempercepat pengungkapan kasus.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung berperan dalam kerja sama ini? “Dalam usaha untuk membesarkan perusahaan dan berperan membangun perekonomian Indonesia perlu adanya bimbingan agar IDSurvey dapat melakukan aktivitas perusahaan sesuai dengan koridor-koridor regulasi yang berlaku. Tentunya IDSurvey berharap agar semua yang dikerjakan tidak menyimpang dari peraturan-peraturan yang berlaku sehingga aktivitas bisnis dapat berjalan lancar,“
-
Kenapa Kejaksaan Agung diajak kerja sama? “IDSurvey berperan penting dalam memastikan mutu dan kuantitas barang dan jasa dalam perekonomian nasional sehingga berperan sebagai benteng ekonomi nasional. Kami turut berterima kasih atas kesediaan JAMDATUN untuk melakukan kerjasama dengan kami dalam melakukan pendampingan-pendampingan yang diperlukan,“
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kenapa Kemenhub bentuk tim investigasi? Kementerian Perhubungan membentuk tim investigasi internal, usai penganiayaan yang dilakukan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
"Saat ini masih berproses ya. Jadi kita tunggu saja penanganan yang dilakukan. Kita semua menanti bahwa kasus di Subang ini segera terungkap," kata Ahmad.
Sebelumnya, kasus pembunuhan terhadap ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, belum juga terungkap setelah lebih dari satu bulan lamanya. Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Erdi A. Chaniago menilai, pemberitaan di sejumlah media yang simpang siur mempersulit penyidik untuk mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak tersebut.
"Jadi, supaya semua tidak menduga dan mereka-reka, biarkan penyidik bekerja. Dengan adanya pemberitaan simpang siur bukan dari penyidik akan jadi kendala kita sendiri. Oleh karena itu biarkan rekan-rekan penyidik bekerja," kata Erdi di Bandung, Kamis (30/9/2021).
Erdi berharap masyarakat untuk tidak berspekulasi terhadap informasi yang belum bisa dipertanggung jawabkan. Penyidik dalam kasus ini, kata Erdi, masih terus bekerja mengungkap tersangka.
"Biarkan penyidik bekerja dan biarkan penyidik menentukan siapa tersangkanya berdasarkan petunjuk dan bukti didapat selama melakukan penyelidikan," ujarnya.
Menurut Erdi, penyidik masih mendalami pembuktian secara konvensional mulai dari olah tempat kejadian perkara (TKP) yang mengarah pada kecurigaan temuan lainnya, seperti CCTV dan bukti lainnya.
Untuk itu, Erdi menyatakan pihaknya meminta waktu dalam pengungkapan kasus ini. Sebelumnya, penyelidikan kasus tersebut dimulai sejak Rabu (18/8/2021) lalu.
"Kita tidak bisa semudah itu menuduh seseorang tanpa mempunyai bukti dan petunjuk. Ini yang masih kita laksanakan. Kami profesional untuk menentukan tersangka dan petunjuk bukti yang kita terima secara detail dan hasil evaluasi nanti ada gelar perkara untuk menentukan ini bisa dilanjutkan atau tidak," tuturnya.
Diketahui, jenazah ibu dan anak berinisial TH (55) dan AMR (23) ditemukan pada Rabu (18/8/2021) pagi hari. Korban pembunuhan di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, itu ditemukan tak bernyawa di bagasi sebuah mobil mewah.
Suami dari TH, YF dan istri mudanya MN dikabarkan telah menjalani pemeriksaan tes kebohongan yang dilakukan penyidik Direktorat Tipidum Bareskrim Polri. Hal itu disampaikan kuasa hukum YF, Rohman Hidayat, Selasa (21/9/2021).
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski jumlahnya sudah ratusan, penyidik masih mencari barang bukti lain, terutama golok yang diduga digunakan para tersangka menghabisi korban.
Baca SelengkapnyaJasad ibu dan anak di Subang sempat dimandikan pelaku sebelum disimpan di bagasi mobil.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan bukti baru usai olah TKP ulang di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak.
Baca SelengkapnyaSalah seorang tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ditempatkan di rumah perlindungan.
Baca SelengkapnyaDanu mendapat tekanan dan ancaman dari tersangka YH, suami korban yang diduga otak pembunuhan terhadap Tuti Rahayu (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Baca SelengkapnyaTotal sudah 216 barang bukti yang dikumpulkan penyidik selama dua tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, pengungkapan kasus penemuan mayat ibu dan anak ini melibatkan banyak ahli forensik.
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku sebelumnya menyerahkan diri ke kantor polisi setelah dua tahun bungkam.
Baca SelengkapnyaPihak warga juga berharap agar Polda Sumbat segera mengungkap kasus secepatnya, dan menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaTotal ada 124 orang saksi yang diperiksa polisi untuk mengungkap kematian ibu dan anak yang ditermukan tak bernyawa dalam bagasi mobil.
Baca SelengkapnyaBelum bisa menarik kesimpulan waktu kematian dari dua orang korban.
Baca Selengkapnya