Polisi masih buru dalang pembunuhan Herdi, pria ditembak di Penjaringan
Merdeka.com - Jajaran Subdit Jatanras Polda Metro Jaya hingga kini masih otak dari pelaku pembunuhan terhadap Herdi Sibolga (45). Pasalnya, otak pelaku pembunuhan berinisial AX yang menyuruh empat tersangka dengan dijanjikan uang sebesar Rp 400 juta namun baru dibayarkan Rp 50 juta.
"Untuk otak pembunuhan yakni tersangka AX masih kita kejar ya," kata Kasubdit Jatantras Polda Metro Jaya AKBP Jerry Siagian saat dihubungi, Senin (6/8).
Sementara itu, polisi masih menunggu hasil uji Laboratorium Forensik (Labfor) senjata api yang digunakan untuk menembak Herdi hingga tewas di Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana Polda Jabar yakin Pegi Setiawan adalah pelaku? Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, Pegi memberikan instruksi atas penganiayaan hingga menghilangkan nyawa korban.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Dimana kejadian penembakan itu terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Siapa yang ditembak tapi tidak mempan? Namun beberapa kali terjadi keanehan. Ada sejumlah tokoh PKI ternyata tak mempan ditembak. Mereka punya ilmu kebal peluru.
"Kita masih menunggu uji balistik dari Pusar Laboratorium Forensik (Puslabfor) terkait senjata yang digunakan untuk membunuh Herdi, kita masih menunggu hasilnya," katanya.
Seperti diketahui, Tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Utara, dan Polsek Metro Penjaringan telah menangkap empat pelaku yang terlibat dalam penembakan Herdi Sibolga (45) berinisial AS (41), JS (36), PWT (32), dan SM (41).
Peristiwa ini terjadi pada Jumat (20/7) malam usai korban pulang kantor. Herdi yang merupakan karyawan salah satu perusahan yang mengurus perizinan kapal ditembak oleh orang tidak dikenal. Setelah menembak, pelaku kabur dengan menggunakan sepeda motor.
Dari pemeriksaan saksi-saksi, pelaku yang diduga dua orang tersebut salah satu pelaku yang dibonceng memiliki ciri-ciri rambut cepak. Selain itu, pihak kepolisian juga mengamankan barang bukti berupa selongsong peluru di lokasi kejadian. Motif penembakan ini disebut-sebut adalah bisnis.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
korban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaPetugas telah memeriksa 14 saksi yang berada di sekitar rumah dinas korban saat peristiwa itu terjadi.
Baca SelengkapnyaKapolri masih belum dapat membeberkan dugaan sementara tewasnya Walpri Kapolda Kalimantan Utara itu.
Baca SelengkapnyaPropam Polri akan mengawasi selama proses penyelidikan dilakukan timsus Polda Kaltara.
Baca SelengkapnyaAjudan Kapolda Kaltara ditemukan tewas diduga akibat tembakan senjata api.
Baca SelengkapnyaPolisi belum menjelaskan secara gamblang barang bukti yang disita pada saat proses penggeledahan.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.
Baca SelengkapnyaHasilnya, Brigadir Setyo mengalami luka tembak di dada sebelah kiri, hingga jantung dan paru-paru
Baca Selengkapnya