Polisi Masih Dalami Pengakuan Warga Pinrang 16 Kali Disuntik Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Kepolisian Resor Pinrang masih mendalami pengakuan warga Kecamatan Watang Sawito, Abdul Rahim yang mengaku sudah 16 kali disuntik vaksin Covid-19. Kasus ini menjadi perhatian setelah viral di media sosial (medsos).
Kepala Kepolisian Sektor Watang Sawito, Ajun Komisaris Muh Yusuf Badu mengatakan, pengakuan Abdul Rahim yang sudah 16 kali disuntik vaksin Covid-19 kini sudah diambil alih Reserse Kriminal Polres Pinrang. Selain itu, kata Yusuf, Abdul Rahim juga sudah diserahkan ke Satuan Tugas (Satgas) Covid-19.
"Koordinasi di Reskrim (Polres Pinrang) ya, karena sudah dilempar di sana. Di Satgas Covid juga ada di sana," ujar Yusuf kepada merdeka.com, Selasa (21/12).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa Zaskia menyarankan vaksin pneumonia? Zaskia mengungkapkan momen tersebut sebagai pengalaman yang sangat menakutkan dalam hidupnya, sehingga ia mengimbau semua orang untuk segera memberikan vaksin pneumonia kepada anak-anak.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
Terpisah, Kepala Polres Pinrang, Ajun Komisaris Besar Arief Sugiarto mengatakan, saat ini Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) masih melakukan penanganan dan penyelidikan pengakuan Abdul Rahim yang 16 kali disuntik vaksin Covid-19. Arief belum bisa memberikan keterangan lengkap karena pihaknya masih mengumpulkan keterangan.
"Sementara masih dalam penanganan dan penyelidikan oleh Satreskrim untuk tindaklanjut. Sementara belum bisa berikan keterangan lengkap, karena masih dipelajari dan dikumpulkan keterangan," tuturnya.
Dia menambahkan perlu pembuktian lebih dalam terkait pernyataan Abdul Rahim yang 16 kali disuntik vaksin Covid-19. "Perlu validitas pernyataan dari orang yang bersangkutan," kata dia.
Warga Pinrang Mengaku 16 Kali Disuntik Vaksin Covid-19
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pinrang menelusuri lebih dalam sosok warga Kecamatan Wattang Sawito, Abdul Rahim yang viral karena mengaku sudah 16 kali disuntik vaksin Covid-19. Dinkes Pinrang menduga Abdul Rahim mengalami gangguan kejiwaan.
Kepala Dinkes Pinrang, Dyah Puspita Dewi mengatakan berdasarkan informasi dari pihak keluarga, sosok Abdul Rahim memiliki gangguan kejiwaan. Meski demikian, pihaknya masih perlu mendalami terkait informasi tersebut dengan melibatkan dokter kejiwaan.
"Ini menurut keluarganya memang orang ada gangguan jiwanya. Jadi perlu diselidiki dulu kalau kejiwaannya ya pasti juga nanti dilibatkan dokter pemeriksa apakah betul seperti pernyataan keluarganya," ujarnya kepada merdeka.com, Selasa (21/12).
Dyah mengatakan jika sudah ada hasil pemeriksaannya, selanjutnya pihaknya akan mencari tahu siapa saja warga yang pernah menitipkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ataupun Kartu Keluarga (KK) untuk digantikan menjalani vaksinasi.
"Dan kalau tidak ada gangguan jiwa, selanjutnya orang yang menitipkan KTP-nya kan harus juga dicari tahu. Rasanya enggak masuk akal sampai mau bayar Rp800 ribu ya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Watang Sawitto, Ajun Komisaris Muhammad Yusuf Badu mengaku pihaknya sudah memeriksa Abdul Rahim. Berdasarkan pengakuan Abdul Rahim, kata Yusuf, dia mengakui berulang kali disuntik vaksin.
"Dia datang didampingi keluarganya. Dia bilang sering kali (divaksin)," tuturnya.
Meski Abdul Rahim mengaku telah sering kali disuntik vaksin, polisi tak langsung mempercayai. Pasalnya, keterangan Abdul Rahim sering berubah-ubah.
"Keluarganya juga bilang ada gangguan kejiwaan. Jadi kami tidak lakukan penahanan," ucapnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan simpatisan itu diperiksa sebagai saksi sebagai tersangka Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaMubahalah yang dilakukan terdakwa sama sekali tidak menjadi pertimbangan hakim dalam pengambilan putusan hukum.
Baca SelengkapnyaListyo memastikan, pada saatnya nanti Polri akan membuka ke publik terkait status hukum Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaPolisi bakal menggelar perkara TPPU pada Rabu 16 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaSosok wanita itu saat salat idulfitri di saf laki-laki viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons naiknya status penanganan Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaPenyidik Dit Tipidum telah memeriksa 19 saksi kasus dugaan penistaan agama Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaPolri telah melakukan pemeriksaan terhadap 19 orang saksi terkait kasus Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaPolisi akan menunggu hasil telaah JPU, apakah berkas kasus dugaan penistaan agama itu dinyatakan lengkap (P21) dan masih perlu dilengkapi (P19).
Baca SelengkapnyaPolisi sudah melayangkan surat panggilan ke Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaPanji gumilang langsung ditahan. Polisi masih memeriksa Panji gumilang.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri memastikan tetap mengusut kasus dugaan penyebaran berita bohong pengamat politik, Rocky Gerung.
Baca Selengkapnya