Polisi Masih Selidiki Informasi 4 Warga Disandera KKB di Kampung Bingky, Yahukimo
Merdeka.com - Polisi masih menyelidiki sejumlah warga dikabarkan disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Tendius Gwijangge alias tendinus Murib. Penyanderaan terjadi bersamaan dengan penembakan di Kampung Bingky, Kabupaten Yahukimo, Papua pada Kamis (24/6), pukul 11.05 Wit.
"Empat orang yang disandera oleh KKB masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Saat ini personel gabungan masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, saat dihubungi, Jumat (25/6).
Kamal belum bisa merinci informasi penyanderaan warga tersebut. Sebab tim masih dalam perjalanan menuju lokasi yang disebut sebagai titik penyanderaan.
-
Dimana polisi melakukan patroli? Sejumlah lokasi menjadi perhatian polisi. Seperti yang terjadi di Langgam, Kabupaten Pelalawan. Patroli yang dipimpin Ps Kanit Intel Polsek Langgam Bripka Syafri Ariadi, dan diikuti oleh anggota lainnya, termasuk Aipda Binhot Hutagalung dan Bripka Friantara, menyasar pusat perbelanjaan di Desa Segati.
-
Siapa yang di dampingi oleh petugas keamanan dalam kunjungan nya? Dalam rangka berpamitan, ia mengunjungi sebuah SMA dengan pengawalan dari petugas keamanan yang selalu mendampinginya.
-
Apa yang dilakukan polisi setelah disekap? 'Korban beralasan akan menjual mobil miliknya sehingga para tersangka melepaskan korban dari ikatan dan membiarkannya pulang untuk menjual mobilnya,' kata Mikael.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Dimana Kamp Plantungan berada? Desa Plantungan terletak di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
"Belum tahu kita (gimana 4 orang disandera), orang kita belum sampai ke TKP, rekan-rekan masih di jalan," sebutnya.
Untuk dapat ke lokasi tersebut, papar Kamal, bisa mencapai empat jam jika menggunakan transportasi udara dan darat. Belum lagi ada aliran sungai yang juga harus dilalui.
"1 jam naik pesawat dari Yahukimo, dari Yahukimo ke TKP 40 Kilo. Tiga jam sampai 4 jam itu kalau dari Yahukimo ke TKP, itu kalau sungai tidak naik. Kalau sungai naik, itu nunggu normal lagi, karena enggak ada jembatan," paparnya.
Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan penembakan dan penyanderaan terhadap warga sipil (tukang bangunan) di Kampung Bingku, Kabupaten Yahukimo. Kejadian ini terjadi pada Kamis (24/6) sekira pukul 11.05 Wit.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, berdasarkan keterangan saksi atas nama inisial DK. Kejadian bermula saat sekira pukul 09.00 Wit, karyawan PT-Sinama melakukan aktifitas setiap hari dalam hal ini pembangunan Proyek Jembatan Kali Kuk Kampung Samboga, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo.
"Pukul 11.05 WIT, korban Saiful yang merupakan sopir (karyawan) pada PT-Sinama bersama karyawan lainnya menggunakan mobil truk sedang mengambil matrial proyek berupa batu ciping (batu olahan) dari Camp Kali Kuk kampung Samboga dengan tujuan PT. Berantas Kampung Sukamo dengan melewati jembatan Kali I kampung Samboga Distrik Seradala," kata Kamal dalam keterangannya, Jumat (25/6).
Ketika melintas jembatan kali I (ret pertama) dalam mengangkut matrial dari PT Berantas bersama tiga truk lainnya, saat itu belum ada kelompok KKB.
"Kemudian Sopir kembali melewati jembatan kali I (ret kedua) mengangkut matrial dari PT. Berantas dimana korban dengan menggunakan roda empat truk berada pada posisi belakang," ujarnya.
Setelah melintas jembatan kali I, dari Camp kali Kuk atau tempat kerja korban dihadang oleh kelompok KKB Kali I dengan jumlah 30 orang dengan menggunakan senjata tajam berupa anak panak, kampak, parang, samurai.
"Dua orang dari kelompok tersebut membawa 2 pucuk senjata api laras panjang, selanjutnya terdengar dari pimpinan kelompok tersebut mengatakan bahwa 'laksanakan Operasi dan Periksa mereka," jelasnya.
Atas kejadian ini, sebanyak tiga orang meninggal dunia bernama Suardi, Sudarto dan Idin. Serta dua orang lainnya mengalami luka tembak dan terkena serpihan kaca.
"Saiful, (47) luka serpihan kaca mobil, Obaja Nang (35) luka tembak pada bagian paha dan 4 orang disandera masih dilakukan pengecekan," sebutnya.
Kamal menegaskan, empat orang yang disandera oleh KKB tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh petugas di lapangan.
"Pelaku diduga merupakan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Tendius Gwijangge alias tendinus Murib. Saat ini personel gabungan masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata," tegasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya