Polisi menduga 3 mahasiswa peserta Diksar UII tewas dianiaya senior
Merdeka.com - Polres Karanganyar menduga 3 mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) yang tewas saat Diksar Mapala di Lereng Gunung Lawu, Karanganyar diduga dianiaya oleh senior. Polres Karanganyar menerjunkan tim khusus untuk memeriksa saksi-saksi terkait kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan kematian 3 mahasiswa UII tersebut.
Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak mengatakan, sedikitnya ada 11 saksi yang telah diperiksa tim khusus di Yogyakarta, pada Selasa (24/1). Pihaknya menyelidiki kasus dugaan penganiayaan yang menimpa Syaits dkk berdasarkan laporan keluarga korban ke Mapolres Karanganyar pada Minggu (22/1) pagi.
"Keluarga korban menemukan tanda-tanda diduga hasil kekerasan di beberapa bagian tubuh korban," ujar Ade, Selasa (24/1).
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
Ade menjelaskan, pihaknya telah membentuk timsus menyelidiki kasus yang menyebabkan tiga mahasiswa UII meninggal.
"Kami mendalami penyebab kematian. Olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi diksar dan posko sudah dilakukan. 11 Saksi yang merupakan teman korban saat diksar sudah kami periksa secara maraton hari ini," jelasnya.
Kapolres menjelaskan timsus juga telah melayangkan surat permintaan visum et repertum (VER) luka, VER mayat, dan autopsi ke RSUP Sardjito Yogyakarta. Hasil pemeriksaan itu, lanjut dia, diharapkan bisa menjadi titik terang penyebab kematian.
"Hasil autopsi itu wewenang ahli, sementara masih kami dalami, tunggu hasilnya. RS Sardjito akan koordinasi dengan RS Bethesda, tempat korban dirawat. Kan harus ada data yang disinkronkan," tutur dia.
Lebih lanjut Kapolres menyampaikan, pihaknya sudah menyita sejumlah barang bukti, yaitu barang milik korban yang digunakan dan dibawa selama diksar.
Dia mengimbau semua pihak yang mengetahui kejadian saat diksar maupun lainnya dapat melapor ke Polres Karanganyar.
"Tidak perlu takut, kami lindungi semua pemberi informasi. Saya optimistis bisa mengungkap. Sudah ada jalan, kami cukup cermat saja mengerjakan kasus ini," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tiga orang mahasiswa UII tewas usai mengikuti acara pendidikan dasar atau The Great Camping (GC), yang digelar Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UII di Gunung Lawu Lereng Selatan, Tawangmangu, Jawa Tengah yang digelar pada 13 hingga 20 Januari 2017.
Ketiga mahasiswa yang meninggal adalah Muhammad Fadhli (20), Syait Asyam (20) dan Ilham Nurfadmi Listia Adi (20). Fadhli, mahasiswa Teknik Elektro UII angkatan 2015, asal Batam tewas dalam perjalanan menuju RSUD Karanganyar, Jumat (20/1). Asyam mahasiswa Teknik Industri angkatan 2015 asal Yogyakarta tewas di RS Bethesda, Yogyakarta pada Sabtu (21/1). Korban terakhir adalah Ilham mahasiswa Hukum Internasional angkatan 2015 yang tewas di RS Bethesda, Senin (23/1).
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban saat itu dibawa ke Rumah Sakit Tarumajaya Hospital.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban mengancam menuntut pihak kampus dan pelaku penganiayaan.
Baca SelengkapnyaDitemukan sejumlah luka di tubuh mahasiswa STIP tewas diduga dianiaya senior
Baca SelengkapnyaKuasa hukum keluarga korban, Tumbur Aritonang membenarkan kabar bahwa P pernah menceritakan penganiayaan dialaminya kepada sang pacar.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan senior tingkat II tersangka Mahasiswa STIP tewas dianiaya
Baca SelengkapnyaTerdapat tanda-tanda perundungan hebat dan ada pendarahan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kasus ini ditangani dengan sangat hati-hati karena ada di ranah pendidikan. Termasuk untuk menetapkan tersangka baru.
Baca SelengkapnyaBerkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Baca SelengkapnyaMenurut Artanto, hasil pemeriksaan para saksi akan dianalisa dan disinkronkan satu dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah luka di tubuh mahasiswa STIP diduga tewas dianiaya senior
Baca SelengkapnyaDugaan penganiayaan itu dikuatkan temuan sementara kepolisian pada tubuh korban terdapat luka lebam.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban sebelumnya mengancam menuntut kampus dan mendesak pelaku penganiayaan dihukum berat.
Baca Selengkapnya