Polisi minta calon penonton Bon Jovi waspada beli tiket via online
Merdeka.com - Penipuan melalui internet (online) terus terjadi. Hari ini, puluhan calon penonton konser band rock Bon Jovi mendatangi Mapolda Metro Jaya untuk melaporkan penipuan yang dialami saat membeli tiket konser yang digelar pada 11 September mendatang melalui situs www.ticketbonjovi.com.
Agar penipuan melalui online tak kembali menimpa masyarakat, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iqbal meminta agar masyarakat lebih berhati-hati.
"Polda Metro Jaya mengimbau untuk selalu berhati-hati dalam transaksi yang dilakukan melalui online, dunia maya," ujar Kombes Pol M Iqbal, di Polda Metro Jaya, Kamis (3/9).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Bagaimana cara penipuan online dilakukan? Penipuan online juga nggak kalah canggih. Saya pernah dapet email dari pangeran Nigeria. Katanya mau bagi warisan 10 juta dolar. Saya mikir, 'Wah, lumayan nih, bisa buat modal nikah.' Tapi habis itu saya sadar, 'Emang kenapa juga pangeran Nigeria kenal saya?'
-
Dimana penipuan terjadi? Pasangan ini memiliki sebuah pusat terapi di Kanpur, Uttar Pradesh, di mana mereka diduga meyakinkan orang-orang bahwa proses penuaan mereka dipercepat oleh polusi udara yang parah.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
-
Apa penipuan yang marak terjadi saat ini? Beredar unggahan di media sosial terkait tawaran pinjaman bagi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hanya dengan menghubungi nomor WhatsApp.
Pihaknya selalu mendapat laporan penipuan melalui online. Bahkan, ada penipu yang membawa-bawa nama polisi.
"Teliti dulu, dari mana konten onlinenya, apalagi sekarang lagi maraknya tiket Bon Jovi," katanya.
"Biasanya, modusnya itu selalu memberikan batas waktu untuk mentransfer pembayaran, 1 jam 2 jam sehingga mereka (korban) buru-buru untuk mentransfer agar tidak ketinggalan promo misalnya," terang Iqbal.
Dia meminta kepada masyarakat yang ingin membeli barang atau tiket konser agar langsung membelinya dari tempat resmi.
"Lebih baik beli langsung, biar jelas. Atas kasus tersebut, pihak kami dari subdit cybercrime langsung bergerak cepat untuk mengungkap kasus tersebut," pungkas Iqbal.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bicara pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital agar terhindar dari penipuan online.
Baca SelengkapnyaPelaku penipuan mengirimkan modusnya di saat masyarakat lengah secara pikiran.
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang ditangani oleh Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPolisi bersama promotor juga telah membuka posko pengaduan untuk calon penoton yang menjadi korban.
Baca SelengkapnyaModus ini Hal ini sangat merugikan calon penumpang lantaran tidak bisa naik bus, padahal sudah bayar tiket.
Baca SelengkapnyaKeseruan konser Coldplay menyisakan masalah yang harus diselesaikan dan menjadi pelajaran, yakni banyaknya penipuan tiket.
Baca SelengkapnyaCara mengenali debt collector palsu dari pinjaman online.
Baca SelengkapnyaPerkembangan e-commerce menjadi salah satu roda penggerak ekonomi digital di Indonesia
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya mencatat total kejahatan, pada 2023 sebanyak 52.430 kasus
Baca SelengkapnyaRijki berharap polisi segera mengusut tuntas kasus penipuan yang dialaminya secara cepat dan transparan.
Baca SelengkapnyaMerebak adanya penipuan adanya unggahan dengan modus penipuan yang mengatasnamakan BRImo FSTVL
Baca SelengkapnyaBila ditemukan indikasi influencer, artis hingga selebgram mempromosikan judi online, polisi akan menindak tegas.
Baca Selengkapnya