Polisi minta masyarakat melapor jika kenali sketsa penyerang Novel
Merdeka.com - Pihak kepolisian akan menyebar sketsa wajah terduga pelaku penyerang penyidik KPK Novel Baswedan. Polisi meminta masyarakat segera melapor jika melihat orang sesuai dengan sketsa wajah disebar tersebut.
"Kami sudah membantu menyebarkan lewat Polda-polda, Polres-polres, membantu menyebarkan sketsa tersebut. Mudah-mudahan ada yang mengenali dan melaporkan kepada kepolisian terdekat," kata Karopenmas Divhumas Mabes Polri, Brigjen Pol Rikwanto di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (1/8).
Sketsa wajah terduga pelaku itu sesuai dibeberkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Istana Negara. Namun mengenai beredarnya sketsa wajah terduga pelaku penyerang Novel di sebuah media cetak beberapa hari lalu, pihak kepolisian belum bisa memastikan keabsahannya.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana cara melapor ke polisi? Langkah selanjutnya adalah mendatangi kantor polisi terdekat di lokasi Anda tinggal. Pastikan Anda membawa semua bukti yang telah Anda kumpulkan serta Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan dokumen-dokumen penting lainnya sebagai identifikasi diri. Setibanya di kantor polisi, carilah petugas piket untuk melaporkan kasus KDRT yang Anda alami.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
"Itu saya enggak bisa komentar ya, sumbernya dari mana, dibuat oleh siapa, dasarnya apa dan sejauh mana itu tanyain sama yang buat sketsa," kata Rikwanto.
Menurut Rikwanto, sketsa wajah akan disebar kepada masyarakat nantinya yang sudah diumumkan oleh Tito di Istana Kepresidenan pada Senin (31/7) lalu. Kepolisian pun mengimbau kepada masyarakat yang melihat orang sesuai dengan sketsa wajah tersebut segera melapor kepada pihak kepolisian.
"Yang jelas yang kita lakukan adalah yang kita sampaikan bapak Kapolri itu yang akan kita sampaikan pada ke masyarakat," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Novel menduga sudah banyak pihak yang menjadi korban pemerasan oknum di KPK. Hanya saja korban tak berani atau belum bersedia mengungkapnya.
Baca SelengkapnyaKPK segera mengecek terkait dengan aduan dugaan seorang Jaksa KPK melakukan pemerasan terhadap saksi
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian sedang melakukan profiling akun-akun media sosial yang diduga sebagai penyebar video pertama kali.
Baca SelengkapnyaPelaku menyerahkan diri ke polisi karena sadar akan kesalahannya.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa 34 saksi dan mempertajam rekaman kamera CCTV terkait pembunuhan siswi SMK yang terjadi pada 2019 tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat tak terprovokasi dan mempercayakan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial AWK sebelumnya ditangkap polisi di wilayah Jember, Jawa Timur, Sabtu (13/1) pagi.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto menilai pentingnya peran masyarakat dalam membasmi peredaran senjata api ilegal.
Baca SelengkapnyaAnies memberikan apresiasi yang besar kepada Polri atas penangkapan pelaku pengancaman penembakan.
Baca SelengkapnyaAyah dari selebgram Salmafisunan ini mengunggah story seperti berada di ruang perawatan sebuah rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku teridentifikasi menggunakan akun @rifanariansyah.
Baca SelengkapnyaPimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?
Baca Selengkapnya