Polisi minta Novel jangan hanya berbicara di media, tetapi di BAP
Merdeka.com - Kepolisian berharap penyidik senior KPK Novel Baswedan jangan terlalu banyak bicara atas adanya dugaan keterlibatan jenderal Polri dalam kasus penyiraman terlebih di media massa. Lebih baik, Novel menyampaikan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
"Sudah saya sampaikan, jadi itu isu informasi atau fakta hukum. Kalau kepolisian selama ini dituduh terus nanti akan membuat masyarakat tidak percaya. Kita sudah biasa difitnah. Datanya mana, makanya itu isu atau fakta hukum," tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/8).
Dengan adanya celoteh-celoteh Novel di media, membuat masyarakat berpikir Polri tak mampu bekerja dengan maksimal. Dengan demikian, polisi berharap Novel mau menceritakan juga berikan data yang diduga sebagai pelaku.
-
Kapan Novel Baswedan mendengar cerita tersebut? 'Iya saya memang pernah dengar cerita itu, saya saat itu ada di Singapura, sedang berobat,' kata Novel saat ditemui, Jumat (1/12).
-
Bagaimana kasus viral membuat polisi bergerak? Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Kenapa Polisi Cepek muncul? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Metode apa yang digunakan Polda Sumut dalam kasus pembakaran rumah jurnalis? Rupanya keberhasilan Polda Sumut mengungkapkan kasus ini tidak terlepas dari penggunaan metode modern yaitu Scientific Crime Investigation oleh penyidik.
-
Kenapa media sosial sering digunakan untuk mengadukan masalah dengan polisi? Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan
-
Bagaimana cara kuasa hukum mengarang cerita alibi tersangka? Bahkan terungkap dipersidangan bahwasanya kuasa hukum datangi salah satu saksi untuk mengarang cerita terkait alibi tersangka saat itu.
Sehingga, kata Argo, Novel tidak menjadi pencemar nama baik. "Kita mengharapkan mas Novel mau menyampaikan dalam bentuk berita acara. Kan banyak sekali informasi yang disampaikan, silakan dituangkan dalam berita acara. Jam berapapun kita siap mendampingi KPK. Siap ke sana," pungkasnya.
Sebelumnya, penyidik Polda Metro Jaya rupanya telah ke rumah sakit tempat Novel Baswedan dirawat di Singapura pada bulan Juni dengan didampingi KPK. Namun, Novel enggan diperiksa untuk dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
"Ya ke sana mau memeriksa kan belum mau, kita ngobrol-ngobrol saja masalah polisi, nanti saja lah. Begitu. Anggota ke sana sudah bawa laptop, ada saksinya, kita mau tanyakan, kita mau periksa. 'Sudah lah enggak usah kita ngobrol-ngobrol saja'," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono.
Oleh sebab itu, lanjut Argo, kasus ini agak lama karena Novel belum mau diperiksa. Sehingga, polisi masih bersabar untuk Novel memberikan keterangan.
"Makanya itu, kita akan ke sana memeriksa yang bersangkutan, dari pada informasi itu kemana-mana lebih baik kita tuangkan dalam berita acara, kita enggak masalah mau jam berapa ke sana," pungkasnya.
Novel memang diketahui banyak melakukan wawancara khusus dengan sejumlah media nasional. Bahkan silih berganti media menemui Novel di Singapura.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembina media investigasi hukum online, Iptu Benny Surbakti jelaskan soal laporan polisi yang tidak tuntas.
Baca SelengkapnyaNovel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.
Baca Selengkapnya