Polisi nilai pembunuh dr Letty pura-pura gila agar lolos dari hukuman
Merdeka.com - Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya hingga kini masih mendalami kejiwaan terhadap dokter Ryan Helmi. Helmi diperiksa usai menembak istrinya Letty Sultri di Klinik Azzahra Medical Center Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur yang sama-sama berprofesi dokter.
Selama pemeriksaan, Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, jika pelaku tak menunjukkan kelainan. Bahkan, dirinya menduga pelaku pura-pura tidak waras alias gila.
"Ya dia kemarin diskusi sama saya lancar kok ngomongnya. Soal ancaman hukuman dan lain-lain," kata Hendy di Polda Metro Jaya, Senin (13/11).
-
Bagaimana Brigadir Helmi melumpuhkan pelaku? Petugas polisi melumpuhkan pelaku dengan cara melompat melewati jendela bangsal dan merebut senjata tajam tersebut.
-
Apa tuduhan terhadap Helmut Hermawan? Helmut disangka melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
-
Kapan Brigadir Helmi berhasil menggagalkan percobaan pembunuhan? Saat itu, pagi hari sekitar pukul 05.45, seorang pria berpakaian putih datang membawa tas punggung dan kemudian masuk ke bangsal rumah sakit.
-
Apa misi Helmy Yahya? “Jadi saya punya misi untuk membantu anak muda dan UMKM ini scale up daya saing dan daya kreatif mereka,“ tutup Helmy Yahya.
-
Dimana Brigadir Helmi bertugas? Brigadir Helmi merupakan pelatih bela diri di lingkungan Polresta Magelang
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
Hendy menambahkan, dari pengakuannya Helmi tak punya riwayat kejiwaan yang aneh-aneh. Disita ia berpura-pura agar lolos dari jeratan hukum.
"Karena yang bersangkutan memang tak punya riwayat gila kayanya, ya bisa jadi ya (biar lolos hukuman)," katanya.
Meski begitu, polisi akan tetap menunggu hasil kejiwaan dari Bidokkes Polda Metro Jaya untuk perkembangan penyidikan.
"Kalau enggak sore, besok mungkin bisa selesai," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka Pegi Setiawan alias Perong membantah terlibat pembunuhan Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaSatu pelaku, Pegi Setiawan alias Perong nampak memakai kaos berwarna biru, dengan wajah tegar
Baca SelengkapnyaPelaku disebut mengidap penyakit gangguan jiwa berat
Baca SelengkapnyaDari hasil penyelidikan dan penyidikan, polisi menemukan dua motif pada kasus dengan pelaku berinisial DS (61) ini.
Baca SelengkapnyaTujuan pemeriksaan kejiwaan dilakukan guna mendalami kondisi kesehatan mental dari AH.
Baca SelengkapnyaKeluarga Gregorius Ronald Tannur, tersangka pembunuhan Dini Sera Afriyanti berkelit atas sangkaan yang diterapkan pada Ronald.
Baca SelengkapnyaPelaku mempunyai dua orang istri dan mengaku kepada mereka jika dirinya anggota Polri.
Baca SelengkapnyaBrigadir Helmi merupakan pelatih bela diri di lingkungan Polresta Magelang
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut selama pemeriksaan Pegi Setiawan kerap menggaruk kepala, cenderung menghindari kontak mata dan gelisah.
Baca SelengkapnyaAH terlebih dahulu telah membawa senjata tajam berupa pisau yang disimpan dalam sebuah tas selempang untuk membunuh korban.
Baca Selengkapnya