Polisi panggil Disbudpar Surabaya dan bos karaoke penyedia striptis
Merdeka.com - Polrestabes Surabaya, Jawa Timur terus mendalami kasus layanan striptis berkedok pemandu karaoke di Mega Karaoke. Hari ini (20/2), polisi meminta keterangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan owner rumah karaoke di Jalan Ngaglik, Kecamatan Simokerto tersebut.
Dikatakan Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar, dari pihak Disbudpar Kota Surabaya, diwakili Tulus Hari Purwanto. "Sementara dari pihak Mega Karaoke, kita memanggil ownernya, yaitu saudara Rizal," terang Lily.
Kedua orang yang tengah diperiksa di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) itu, dimintai keterangan terkait izin operasional Mega Karaoke.
-
Dimana razia dilakukan? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
-
Kenapa razia dilakukan di tempat hiburan malam? 'Hasil evaluasi sebelumnya banyak peredaran ekstasi yang masuk ke tempat hiburan malam, makanya kita membuat KRYD dengan melibatkan bea cukai. Hasilnya ya ini, karena kita mengantisipasi tahun baru. Untuk tempat tempat hiburan malam tidak semua dirazia, tapi yang sudah DPO yang sudah ada laporan dari masyarakat,' jelas Mukti.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Kenapa pemilik restoran Thailand melapor ke polisi? Pemilik restoran tersebut merasa terganggu karena Alexander sering melewati jalanan restoran tanpa menjadi pelanggan, sehingga mereka meminta Alexander untuk menggunakan jalanan umum. Konfrontasi antara pemilik restoran dan Alexander berujung pada perdebatan sengit. Setelah perdebatan itu, pemilik restoran menyadari bahwa peringkat bisnisnya di Google menurun drastis dari 4,8/5 menjadi 3,1/5 karena adanya ulasan bintang 1 yang diduga palsu. Mereka curiga bahwa Alexander adalah dalang di balik kampanye pencemaran nama baik online tersebut, sehingga melaporkannya.
"Dari pihak Disbudpar, kita mengajukan 15 pertanyaan, yang salah satunya terkait izin operasionalnya. Sedangkan dari pihak Mega Karaoke ada sekitar 25 pertanyaan," lanjut Lily.
Sementara itu, pihak Disbudpar Kota Surabaya sendiri mengaku, manajemen Mega Karaoke memang telah melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 23/2012 tentang Kepariwisataan.
"Kemudian jam operasional, yang seharusnya dimulai pukul 12.00 hingga 02.00 WIB, juga dilanggar. Termasuk soal izin penjulan miras (minuman keras) juga dilanggar. Di Mega Karaoke, miras yang dijual tidak hanya jenis atau golongan C saja, tapi golongan A dan B, yang seharusnya dijual di hotel-hotel," lanjutnya.
Seperti diketahui, Sabtu lalu, pihak Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya mengungkap pratik layanan striptis berkedok pemandu karaoke di Mega Karaoke. Dua tersangka, empat penari erotis dan satu orang tamu diamankan polisi.
Mengetahui peristiwa ini, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini meminta pihak Satpol PP segera menutup Mega Karaoke karena melanggar Perda Nomor 23/2012.
"Saya sudah minta cek langsung di lapangan. Jika benar (menyuguhkan striptis) harus ditutup. Karena itu melanggar perjanjian dalam perizinan tempat hiburan," tegas Risma, Minggu kemarin (19/2). (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
12 orang diamankan untuk pengembangan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPara pemain judi ini nantinya akan dilakukan pemeriksaan dan pendalaman lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaS terseret kasus dugaan praktik prostitusi di Flame Spa di Jalan Batu Belig, Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bal
Baca SelengkapnyaDari penggerebekan itu, diduga ada 12 orang ditangkap BNN. Salah satunya diduga anggota kepolisian.
Baca SelengkapnyaPara tersangka dipekerjakan mulai dari administrasi hingga mengawasi arena judi agar tidak ketahuan.
Baca Selengkapnya53 Wanita jadi Korban TPPO, Disekap dan Dipekerjakan jadi Pemandu Lagu sampai Pagi
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dalam room 9 JW Club & Karaoke, Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaDalam penggerebekan spa tersebut seorang manajer dari spa itu sudah ditetapkan menjadi tersangka
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan pemeriksaan AW sejak pukul 10.00 wita hingga 15.30 Wita.
Baca Selengkapnya"7 laki-laki positif dan 3 wanita positif methamphetamine dan amphetamine, total 10 orang yang positif," kata Humas BNN Surabaya.
Baca SelengkapnyaPolda Bali melakukan penggerebekan pada Rabu (11/9) lalu sekitar pukul 21.10 WITA.
Baca SelengkapnyaSelain itu, Bintoro mengungkap jika bisnis pesta seks ini dijalankan oleh para sindikat.
Baca Selengkapnya