Polisi panggil dosen hendak ditemui 2 terduga teroris di Palembang
Merdeka.com - Polda Sumsel akan memanggil dosen yang ingin ditemui dua terduga teroris yang ditangkap di Palembang kemarin sore. Hal ini untuk mengetahui bentuk komunikasi dan keterlibatan dosen tersebut dengan kedua pelaku.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, dari keterangan kedua pelaku, dosen tersebut adalah tenaga pengajar di salah satu perguruan tinggi di Palembang. Namanya sudah diketahui namun belum diekspos ke media.
"Mereka (dua terduga teroris) yang tahu, rumahnya di mana. Tapi dia dosen di salah satu universitas di Palembang," kata Zulkarnain, Selasa (15/5).
-
Dimana dosen UB ditemukan? Sementara Helmiyah, kakak kandung Habibi mengatakan adiknya kembali ke rumah pada Jumat, 28 Juni 2024 dalam keadaan selamat dan sehat.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana cara dosen ini menyamar jadi mahasiswa? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru.
-
Kapan dosen UB ditemukan? Habibi yang tinggal seorang diri di Perumahan Pandanwangi Royal Park Jalan Simpang Sulfat Utara Kota Malang hilang kontak sejak 3 Juni 2024. Kampus UB menyadari keganjilan tersebut setelah beberapa orang sahabat sesama dosen kehilangan jejaknya. '(Habibi) Yang bersangkutan ini memiliki kolega yang biasa guyon-guyon, kok beberapa hari tidak kelihatan, biasanya muncul kok enggak muncul. Kemudian menanyakan itu, akhirnya selama satu pekan kok enggak muncul sama sekali. Saya minta untuk menghubungi keluarganya, ketika menghubungi keluarganya ternyata juga keluarga tidak dipamiti,' urainya.
Untuk membongkar kasus ini, kata dia, pihaknya segera memanggil dosen yang dimaksud. Sebab, belum diketahui hubungan kedua terduga teroris dengan yang bersangkutan.
"Nanti sore bakal kita panggil," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 dan Polda Sumsel menangkap dua terduga teroris asal Pekanbaru, Riau, saat berada di Palembang, Senin (14/5). Keduanya bermaksud melakukan penyerangan ke Mako Brimob Kelapa Dua setelah terjadinya kerusuhan dengan narapidana teroris.
Rencana itu batal dilakukan karena situasi Mako Brimob sudah kondusif dan akhirnya kembali pulang ke Riau. Dalam perjalanan, mereka mampir ke Palembang untuk bertemu dengan seorang dosen.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak dua teroris jaringan Anshor Daulah, LHM dan DW yang bekerja sebagai tenaga pendidik di Bima, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap.
Baca SelengkapnyaDiperiksa Penyidik, Dua Korban Dugaan Pelecehan Eks Rektor UP Berharap Tersangka Segera Ditetapkan
Baca SelengkapnyaDuel dua remaja putri menggunakan senjata tajam di Palembang mendapat perhatian khusus dari Kapolda Sumatera Selatan Irjen Albertus Rachmad Wibowo.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti berencana bertemu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pekan ini
Baca SelengkapnyaPreman tersebut melakukan pengerusakan CCTV dan juga menggembok rumah Zaenal Arifin dan mengancam ART.
Baca SelengkapnyaKorban dugaan pelecehan seksual dilakukan rektor Universitas Pancasila sebelumnya menyurati Kemendikbud.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Jenderal Bintang 3 Polri berpenampilan berbeda saat mengajar.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKorban inisial RZ membuat laporan ke Polda Metro Jaya. Laporan teregister dengan nomor LP/B/193/I/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Baca SelengkapnyaViral Penghuni Indekos di Tangsel Ngaku Diintimidasi saat Beribadah, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Baca Selengkapnya