Polisi pastikan Akseyna dibunuh, tubuhnya sempat diseret pelaku
Merdeka.com - Pihak Kepolisian menemukan kejanggalan atas kematian mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori (18). Polisi memastikan Akseyna tewas dibunuh.
"Sepatu korban, di sini (alas sepatu, bagian tumit) sepatu korban ada luka robek kiri kanan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Pol Krishna Murti, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (4/6).
Dari sepatu tersebut, kata Krishna, kemungkinan analisa dari kepolisian tubuh korban (Akseyna) diseret oleh pelaku.
-
Bagaimana mahasiswa di Sleman tewas gantung diri? Sang ayah pada mulanya datang ke kos korban untuk mengantar makanan pukul 09.00. Sampai di kos, ayah korban mengetuk pintu, namun tidak dibuka oleh anaknya. Ayah korban meninggalkan makanan yang dibawanya di meja depan kamar korban. Selesai kerja, sang ayah kembali ke kosan anaknya pukul 11.30 WIB. Namun pintu kosan korban masih tertutup. Sang ayah mulai curiga karena tak ada tanggapan saat pintu diketuk. Ia kemudian memanggil pemilik kos untuk meminta kunci cadangan, namun pintu tetap tidak bisa dibuka. Keduanya kemudian berinisiatif melepas engsel jendela kamar korban. Saat berhasil masuk, korban sudah ditemukan tergantung di pojokan kamar kos.
-
Bagaimana korban gantung diri? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm.
-
Di mana lokasi kejadian bunuh diri? Motif satu keluarga bunuh diri sebuah Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara, masih misterius.
-
Dimana kejadian bunuh diri terjadi? Polisi juga menyelidiki motif kasus empat orang yang ditemukan tewas diduga bunuh diri terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (9/3/2024) sore.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
-
Bagaimana mahasiswi itu bisa tewas? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
"Pertama danau itu dangkal, kenapa tidak nyemplung. Kedua, menenggelamkan diri adalah proses bunuh diri yang lambat, loncat dari atas (gedung) itu lebih cepat," ujarnya.
Pada saat diautopsi terdapat luka lebam di bagian telinga, bibir dan kepala. Luka lebam tersebut yang mengidentifikasi penganiayaan telah terjadi.
"Keempat batu yang diletakan di ransel tersebut, kemudian hanya dikaitkan bukan diikatkan yang memungkinkan korban kalau bunuh diri masih bisa dilepaskan untuk menggagalkan usaha bunuh dirinya," tuturnya.
Selain fakta-fakta tersebut pihak dokter forensik mengatakan korban tidak sadarkan diri tetapi masih bernafas.
"Korban matinya masuk air dan pasir tapi doktor forensik menyatakan korban masuk air tidak sadar tapi masih bernafas, bahasa lainnya pingsan. Jadi ini indikasi korban mati tidak sendiri tapi mati oleh pihak lain," tutupnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi sempat kesulitan untuk mengetahui identitas dari jenazah Akseyna.
Baca Selengkapnya