Polisi pastikan grup gay di Facebook beranggotakan pelajar Garut hoaks
Merdeka.com - Polres Garut memastikan grup gay yang ada di Facebook berisi pelajar di wilayah Kabupaten Garut adalah hoaks. Meski begitu, polisi tetap akan mencari pihak yang terlibat dalam penyebaran informasi tersebut.
"Kami pihak Polri membantu meluruskan. Jadi intinya informasi yang beredar di media sosial dan masyarakat adalah hoax, demikian," kata Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna kepada wartawan saat dihubungi, Kamis (11/10).
Budi menjelaskan, dari penyelidikan yang dilakukan jajaran Polres Garut semenjak kabar grup gay tersebut beredar di tengah masyarakat tidak menemukan fakta di lapangan.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Bagaimana Polda Bali memastikan informasi itu hoax? 'Kami langsung koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali dan Kompas tidak ada berita di Website kompastv.com untuk tangga 13 Juni 2024, redaksionalnya juga berbeda dengan Kompas TV, dan itu berita hoaks karena logo Kompas TV di palsukan oleh oknum tersebut,' kata Kombes Jansen dilansir dari akun Instagram Polda Bali.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
Saat ini, fokus yang dilakukan pihak kepolisian adalah menghilangkan rasa cemas dan resah dengan isu grup gay pelajar. Selain itu, penyelidikan dilakukan untuk mencari sumber awal informasi tersebut.
"Tugas kami ke depan, bagaimana (agar) masyarakat tidak resah lagi. Berikutnya, kami akan mencari dari mana sumbernya itu. Ini dalam proses penyelidikan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Garut dihebohkan dengan grup Facebook gay yang dikhususkan bagi siswa SMP dan SMA. Hal ini memantik reaksi berbagai pihak, tak terkecuali Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Diketahui, sedikitnya ada tiga grup gay yang dibentuk di media sosial Facebook. Terpantau ada empat grup gay yang aktif. Dari obrolan yang ada, anggota grup mengetahui bahwa informasinya sudah sampai ke publik, sehingga meminta admin untuk mengubah pengaturan menjadi tertutup.
Ada pula yang takut identitasnya bocor sehingga tak sedikit yang keluar dari grup tersebut. Namun, ada dari mereka yang menawarkan diri untuk mencari pacar.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, kabar grup gay beranggotakan pelajar di Garut membuatnya prihatin. Secara khusus ia mengaku akan berkomunikasi dengan bupati Garut untuk memetakan dulu masalahnya.
"Saya komitmen untuk memberantas hal-hal begitu, apalagi di level usia pelajar. Karena saya belum ada datanya baru baca online, jadi saya mohon izin belum bisa komentar banyak, hari ini saya mau kontak bupati Garut untuk minta data dan setelah itu ada saya kabari rencana tindakannya," katanya saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (9/10).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah pendidik di Garut Jawa Barat dibuat resah dengan berkembangnya kasus LGBT pelajar.
Baca SelengkapnyaOrang tua diminta untuk mengawasi handphone anak jika memiliki tiga aplikasi sebagai media komunikasi mereka.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap terduga penyebar hoaks rekaman suara Forkopimda Batubara mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaMeski Palti Hutabarat tidak ditahan, Bareskrim memastikan bakal terus melanjutkan proses penyidikan kasus
Baca SelengkapnyaCegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru
Baca SelengkapnyaKanit PPA Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah, mengatakan, ada dua berkas konten video porno yang saat ini mereka dalami.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan yang mengklaim paspampres meminta warga lepas baju berfoto caleg PDIP saat Gibran blusukan
Baca SelengkapnyaProses penerapan Perbup itu berupa langkah preventif. Tindakan yang diambil lebih pada pembinaan kepada mereka yang dianggap dalam kondisi LGBT.
Baca SelengkapnyaAkun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media
Baca SelengkapnyaBisnis konten 'Video Gay Kids' yang dibongkar Polda Metro Jaya menjadi bukti rentannya anak-anak Indonesia menjadi korban eksploitasi pornografi.
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca Selengkapnya