Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi Pastikan Identitas 1 Mayat Terapung di Selat Malaka Tak Sesuai KTP

Polisi Pastikan Identitas 1 Mayat Terapung di Selat Malaka Tak Sesuai KTP Polda Riau menduga Mayat Terapung di Selat Malaka Diduga TKI Tenggelam. ©2018 Merdeka.com/Abdullah Sani

Merdeka.com - Polda Riau menduga 10 mayat yang mengapung di perairan Selat Malaka, Kabupaten Bengkalis, Riau, merupakan korban kapal tenggelam. Kepolisian mendapat informasi bahwa kapal itu mengangkut Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal dari Malaysia tujuan Pelabuhan Pulau Rupat, Bengkalis.

"Menurut informasi dari salah satu keluarga korban, mayat itu merupakan TKI yang menumpangi kapal dan tenggelam‎ di Selat Malaka," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto, Selasa (4/12).

Saat ini tercatat sudah 10 mayat ditemukan di waktu yang berbeda. Namun posisi mayat masih di perairan yang sama meski jarak agak sedikit jauh antara satu dengan lainnya. Namun, mayat yang pertama kali ditemukan pada 24 November lalu, langsung dimakamkan karena tidak ditemukan identitasnya.

Mayat tersebut sempat dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan di RSUD Dumai. Namun‎ dari hasil visum et revertum, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

"Lalu petugas berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Dumai karena mayat sudah 4 hari di sana dan tidak ada yang menjemput. Akhirnya mayat itu dimakamkan di TPU Dumai," ungkapnya.

Kemudian pada Kamis (29/11), Polres Bengkalis mendapatkan informasi dari masyarakat, bahwa ada nelayan yang sedang menjaring ikan di perairan Bantan menemukan 3 jasad manusia yang mengapung di perairan Bantan, berbatasan dengan Selat Malaka.

"Petugas bersama dengan Basarnas melakukan evakuasi terhadap mayat tersebut. Dua berjenis kelamin laki-laki dan satu orang perempuan," kata dia.

Ketiga mayat itu dibawa ke RSUD Bengkalis. Namun karena peralatan tidak lengkap, mayat dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk diautopsi. Dari hasil identifikasi tim DVI RS Bhayangkara Polda Riau, diketahui bahwa dua korban merupakan warga Sumatera Barat (Sumbar).

Mereka adalah Ujang Chaniago (48) yang berasal dari Lubuk Nyiur, Dusun V Koto Mudiek, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Mimi Dewi (32) warga Jalan Lansano, Kelurahan Taratak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan. Sedangkan satu jenazah lagi tidak dikenali.

"Kedua jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan. Sedangkan satu orang masih berada di RS Bhayangkara, masih diidentifikasi," kata Sunarto.

Menurut Sunarto, polisi mendapat keterangan dari keluarga bahwa Mimi berangkat dari Malaysia hendak ke Indonesia, Kamis (22/11) dini hari. Dia menaiki kapal tradisional secara ilegal, bersama dengan sekitar 20 orang lainnya.

‎Setelah 3 mayat itu ditemukan, nelayan kembali menemukan seorang mayat perempuan tanpa identitas pada Jumat (30/11) siang. Kemudian pada Sabtu (1/12) siang, nelayan, polisi dan Basarnas menemukan 4 mayat lainnya. Di antaranya 3 berjenis kelamin laki-laki dan satu berjenis kelamin perempuan, yang memiliki identitas bernama Maya Karina.

Dalam KTP dan paspor yang ditemukan, tercantum bahwa Maya (37) dan merupakan warga Mentikan, RT 020 RW 02, Desa Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Namun, polisi tidak ingin berspekulasi bahwa mayat itu sesuai KTP yang dikantonginya. Sebab, setelah alamat Maya dalam KTP dicek polisi, tidak ditemukan keluarganya di sana, bahkan alamat tersebut ternyata salah.

Polda Riau juga sudah berkoordinasi dengan Polres Mojokerto. Hanya saja menurut polres setempat, identitas tersebut tak ada di wilayahnya.

"Mereka memberikan informasi bahwa alamat sesuai KTP tersebut tidak ada di sana (Jawa Timur)," tuturnya.

Jadi, dari 9 jenazah yang terdapat di RS Bhayangkara Polda Riau, baru 3 jenazah yang identitasnya teridentifikasi. Mereka adalah Ujang Chaniago, Mimi Dewi dan Marian Suhadi (24) warga Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

"Jenazah Marian sudah dijemput oleh pihak keluarga, Senin (3/12) malam. Dia langsung dibawa ke kampung halaman untuk dimakamkan," ucap Sunarto.

Langkah-langkah yang diambil Polda Riau untuk mengungkap temuan mayat itu yakni sudah membuka posko pengaduan korban hilang di RSUD Bengkalis dan RS Bhayangkara Polda Riau.

Polisi berharap agar masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya bisa datang ke Posko tersebut, agar dilakukan identifikasi.

"Jika merasa kehilangan anggota keluarganya untuk dapat segera melapor. Karena lebih cepat lebih baik agar para jenazah dapat teridentifikasi dan bisa segera dikebumikan," kata Sunarto.

Polda Riau juga berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia mengenai dugaan kapal tenggelam ini. "Kita lakukan upaya koordinasi dengan Malaysia. Saat ini kita evakuasi terlebih dahulu," katanya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
15 Mayat Tanpa Identitas Mengapung di Laut Aceh Sepanjang Maret 2024
15 Mayat Tanpa Identitas Mengapung di Laut Aceh Sepanjang Maret 2024

Belasan mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan laut mulai dari Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Sabang

Baca Selengkapnya
Kapal Pengangkut Pengungsi Rohingya di Aceh Selatan Ternyata Milik Warga Lokal
Kapal Pengangkut Pengungsi Rohingya di Aceh Selatan Ternyata Milik Warga Lokal

Informasi keberadaan pengungsi Rohingya ini mulai berembus di masyarakat setempat sejak Kamis (17/10) sore.

Baca Selengkapnya
Kapal Pengangkut Pisang dan Kelapa dari Tanjung Balai Karam di Perbatasan Riau-Malaysia, 11 Orang Hilang
Kapal Pengangkut Pisang dan Kelapa dari Tanjung Balai Karam di Perbatasan Riau-Malaysia, 11 Orang Hilang

Kapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.

Baca Selengkapnya
Penemuan Mayat Bongkar Penyelundupan Pengungsi Rohingya di Aceh Selatan, Dipalak Biaya Perjalanan Puluhan Juta
Penemuan Mayat Bongkar Penyelundupan Pengungsi Rohingya di Aceh Selatan, Dipalak Biaya Perjalanan Puluhan Juta

Para imigran Rohingya itu diduga tiba di Perairan Aceh Selatan pada Rabu, 16 Oktober, setelah dilansir dari laut Andaman.

Baca Selengkapnya
Kronologi Kapal Tenggelam di Selat Malaka, 3 Orang Hilang dan 11 Selamat
Kronologi Kapal Tenggelam di Selat Malaka, 3 Orang Hilang dan 11 Selamat

Saat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.

Baca Selengkapnya
Mayat Pengungsi Rohingya Kembali Ditemukan Mengapung di Laut Aceh Jaya
Mayat Pengungsi Rohingya Kembali Ditemukan Mengapung di Laut Aceh Jaya

Mayat tersebut ditemukan mengapung pada jarak 12 mil laut dari bibir pantai Calang.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap Kapal Pencuri Ikan Berbendera Malaysia di Selat Malaka Kepri
Polisi Tangkap Kapal Pencuri Ikan Berbendera Malaysia di Selat Malaka Kepri

"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo

Baca Selengkapnya
6 Mayat Perempuan Pengungsi Rohingya Ditemukan Mengapung di Laut Aceh Jaya
6 Mayat Perempuan Pengungsi Rohingya Ditemukan Mengapung di Laut Aceh Jaya

Badan SAR Nasional Banda Aceh kembali menemukan enam mayat diduga pengungsi Rohingya mengapung di perairan laut Kecamatan Indra Jaya, Aceh Jaya, Senin (25/3).

Baca Selengkapnya
Tiga Mayat Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik Ditemukan di Laut Aceh Jaya
Tiga Mayat Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik Ditemukan di Laut Aceh Jaya

Tim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya
Mayat Tanpa Identitas Mengambang di Perairan Pulau Seribu, Ini Ciri-cirinya
Mayat Tanpa Identitas Mengambang di Perairan Pulau Seribu, Ini Ciri-cirinya

Jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan.

Baca Selengkapnya
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka

Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia

Baca Selengkapnya
Mayat WNA Ditemukan di Pesisir Pantai Marbella Anyer, Tinggalkan Surat di Botol
Mayat WNA Ditemukan di Pesisir Pantai Marbella Anyer, Tinggalkan Surat di Botol

Dalam surat tersebut tertulis bahwa WNA tersebut sudah bekerja di Indonesia selama 24 tahun.

Baca Selengkapnya