Polisi pastikan pria bawa pisau diamankan di Daan Mogot bukan teroris
Merdeka.com - Seorang pria berinisial HS (57) diamankan petugas Satpas SIM Polda Metro Jaya Daan Mogot, Jakarta Barat, Selasa (15/5) malam. HS awalnya dicurigai karena tingkah lakunya mencurigakan. Setelah digeledah yang bersangkutan membuang tasnya. Saat dicek, tas ternyata berisi senjata tajam berupa pisau badik.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan pria tersebut tak berkaitan dengan aksi terorisme. Kepada polisi, HS mengaku membawa senjata tajam untuk menjaga diri.
"Enggak ada (hubungan dengan teroris), cuma seseorang sedang membawa senjata tajam," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (16/5).
-
Siapa yang memiliki senjata? Senjata-senjata logam itu terletak di bawah dua rumah awal abad kelima yang kemungkinan besar milik seseorang yang cukup kuat untuk membentuk pasukan.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Kenapa senjata itu penting? Artefak berupa kayu dengan usia ratusan ribu tahun sangat jarang ditemukan karena kayu sangat mudah membusuk dan hancur.
-
Apa saja jenis senjata yang ditemukan? 'Kapak dapat digunakan sebagai alat atau senjata. Fungsi terakhir juga berlaku untuk mata tombak,' kata Trefný.
-
Dimana senjata ditemukan? Artefak ini ditemukan di lokasi proyek perluasan jalan raya pada Agustus lalu di sebuah situs bernama Løsning Søndermark.
Argo menjelaskan tujuan HS ke kantor polisi untuk membuat Surat Izin Mengemudi (SIM). Sembari menunggu HS sempat tidur di dalam Masjid Al-Amanah Daan Mogot. Namun petugas melihatnya curiga dan segera menginterogasi.
"Akan mencari SIM. Karena sudah sore, dia tidur di masjid. (HS bawa tas) dicari oleh anggota ditemukan lah pisau. Pisau itu mirip atau kayu untuk kerangka seperti pistol. Dia buang (tasnya) mungkin karena takut," tuturnya.
Lanjut dia, HS yang kelahiran Malang ini tinggal di kawasan Kebayoran lama, Jakarta Selatan. Saat ini, yang bersangkutan masih diamankan. Argo menjelaskan kejadian HS tak berkaitan dengan aksi teror bom di Mapolda Riau yang pagi ini terjadi maupun dengan teror bum bunuh diri yang terjadi di Surabaya.
"Enggak ada (sama Riau). Silakan masyarakat beraktivitas seperti biasa. Polisi dan TNI akan lakukan patroli," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria lansia berinsial HE (67) yang diduga sebagai dukun santet di Ciputat Timur, Tangerang Selatan diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial HHR ditangkap di kawasan Nangewer Kabupaten Bogor. Dia mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaAksinya ketahuan warga yang mencurigai gerak-gerik pelaku berusia 28 tahun itu.
Baca SelengkapnyaSi maling tampak panik karena gagal mencuri motor. Dia lantas menodongkan benda berbentuk pistol ke arah warga.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mendalami peran dari HOK seorang pelajar yang ditangkap karena diduga terlibat jaringan teroris di Batu, Malang.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Motif Aksi 'Koboi' Pria di Mampang Todong Senjata ke Pengendara Lain
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami pria berlagak koboi di Mampang Selatan terlibat kejahatan lain.
Baca SelengkapnyaDE ditangkap pada Senin (14/8) siang di rumah kontrakannya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Jalan Raya Bulak Sentul RT07 RW27, Bekasi.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa itu terjadi di Jalan Kayu Putih, Pulogadung, tersangka dalam keadaan berhalusinasi.
Baca SelengkapnyaAksi pengendara diduga staf khusus Badan Intelijen Negara (BIN) berinisial AS itu sebelumnya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaViral video anggota geng motor membawa senjata tajam (sajam) masuk Kompleks Lanud Halim Perdana Kusuma TNI AU Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya