Polisi pastikan siswi SMK ditemukan tewas di Pantai Medewi bukan korban pembunuhan
Merdeka.com - Polisi memastikan Kadek Sri Utami (17), bukan korban pembunuhan. Siswi kelas XI SMK Negeri 5 Jembrana, Bali, itu ditemukan mengapung oleh nelayan di Pantai Medewi, Pekutatan, Selasa (20/2) kemarin.
"Pastinya korban meningal karena tenggelam, dan kami pastikan korban bukan di bunuh atau korban pembunuhan," ucap Kapolres Jembrana AKBP Priyanto Priyo Hutomo, Rabu (21/2).
Kepastian tersebut, setelah kepolisian melihat hasil visum et refertum jenazah bagian luar yang menunjukkan tidak adanya tanda-tanda kekerasan lain pada tubuh remaja asal Banjar Baler Setra, Desa Medewi, Pekutatan tersebut. Hanya pada bagian hidung yang mengeluarkan darah diduga akibat kesulitan bernapas saat tenggelam.
-
Bagaimana kasus pembunuhan siswi terungkap? Kasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation (SCI).
-
Dimana mahasiswi itu ditemukan? Diberitakan sebelumnya, Nindi ditemukan tewas di Apartemen Bogor Icon Bukit Cimanggu City (BCC), Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (11/12).
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi? Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono di Palembang, Kamis, mengatakan bahwa pelaku utama IS pada saat malam pertama sempat mengikuti Yasinan di rumah korban.
-
Bagaimana mahasiswi itu bisa tewas? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
Namun saat ditanya apakah korban tenggelam karena terseret arus saat mandi atau tenggelam karena sengaja menenggelamkan diri, kepolisian belum berani memastikannya.
"Kami belum berani menyimpulkan apakah korban tenggelam karena terseret arus saat mandi ataukan karena bunuh diri karena minim saksi dan bukti," tandasnya.
Sebelumnya, siswi kelas XI SMK Negeri 5 Jembrana, Kadek Sri Utami (17) hilang sejak Senin (19/2) akhirnya terjawab. Warga asal Banjar Baler Setra, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana ini ditemukan tewas mengapung di laut.
Jasad Kadek ditemukan pukul 19.20 Wita, Selasa (20/2), oleh seorang nelayan bernama Ahmadi asal Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana Bali.
Korban ditemukan mengapung dilaut sekitar 10 kilometer dari Selatan Pura Rambut Siwi. Pada saat menemukan korban, Ahmadi sedang memancing ikan menggunakan perahu dan melihat korban yang dalam kondisi mengapung.
Tanpa rasa takut, Ahmadi kemudian menaikkan korban ke perahunya, kemudian dibawa ke Pelabuhan perikanan Pengambengan. Lalu Ahmadi langsung menghubungi Basarnas Jembrana untuk memberikan informasi penemuan korban tersebut.
Komang Suartika, sebagai Perbekel atau Kepala Desa ketika di konfirmasi lewat sambungan handphone membenarkan penemuan korban. Suartika juga menambahkan, jasad dipastikan Kadek Sri setelah orang tua korban mengenalinya. Hingga kini polisi belum memastikan penyebab kematian korban.
"Baru saja jenazah korban tiba di darat yang dibawa oleh nelayan. Sudah dibawa ke RSUD Negara untuk diperiksa," ucapnya Selasa (20/2) malam.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaAktivitas belajar normal dialihkan ke kegiatan doa bersama dan trauma healing yang dilakukan para siswa, guru, dan stakeholder SDN 06 Petukangan Utara.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehilangan oksigen dan adanya bekas benda tumpul di bagian leher.
Baca SelengkapnyaAda luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar buka suara soal tewasnya siswa SMP diduga dianiaya polisi
Baca SelengkapnyaKorban diketahui adalah penumpang kapal saat dilakukan pengecekan dan ciri-cirinya identitas dengan penumpang yang menceburkan diri di Selat Bali.
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaPelajar SMP ditemukan tewas di belakang sekolahnya pada pagi tadi, Senin (9/10).
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Buka-Bukaan Kronologi Tewasnya Bocah SMP Afif Maulana
Baca Selengkapnya39 Anggota Polresta Padang ikut diperiksa Propam Polda Sumbar untuk menyelidiki dugaan penyiksaan hingga korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar menepis dugaan sejumlah pihak yang menilai korban meninggal karena dianiaya polisi.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab pelajar tersebut nekat mengakhiri hidupnya.
Baca Selengkapnya