Polisi Periksa 10 Saksi Penyerangan 2 Asrama Mahasiswa di Makassar
Merdeka.com - Kasus penyerangan dua asrama mahasiswa di Kota Makassar menjadi perhatian Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan (Sulsel), Inspektur Jenderal Nana Sudjana. Polisi telah memeriksa 10 saksi terkait penyerangan dua asrama mahasiswa yakni IPMIL dan KEPMI Bone.
Nana mengungkapkan pihaknya sudah memeriksa 10 orang saksi untuk mengungkap pelaku penyerangan di Asrama Mahasiswa IPMIL dan KEPMI Bone. Ia mengaku 10 orang saksi tersebut berasal dari IPMIL dan KEPMI Bone.
"Sampai saat ini memang kami baru ada 10 orang saksi yang sudah kami mintai keterangan. Ini saksi-saksi yang sedang kami periksa dari kedua belah pihak," ujarnya usai rapat koordinasi dengan Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (29/11).
-
Siapa saja yang bersaksi di sidang MK? Sebagai informasi, empat menteri tersebut adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani, Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
Nana mengaku membentuk tim yang berasal dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk penanganan kasus tersebut. Mantan Kapolda Metro Jaya ini menegaskan penindakan hukum menjadi fokus.
"Hasil rapat koordinasi tadi sudah disepakati bahwa kami hukum adalah panglima. Kami akan melakukan penegakan hukum terkait masalah kasus ini," tegasnya.
Nana mengaku dari pemeriksaan 10 orang saksi tersebut pihaknya sudah mendapatkan data siapa pelaku penyerangan. Meski demikian, Nana enggan mengungkapkan identitas pelaku penyerangan.
"Jadi kami dalam hal ini serius untuk menangani kasus ini, apalagi sampai terjadi korban di mana tangannya buntung. Kemudian penyerangan, pembakaran di asrama tersebut dalam hal ini kami akan serius menangani kasus tersebut," bebernya.
Nana juga menyampaikan agar para pelaku menyerahkan diri sebelum dilakukan tindakan tegas. Mantan Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) ini menyampaikan kepada masyarakat, khususnya mahasiswa untuk tidak resah terjadinya aksi serupa.
"Tidak resah karena kami sudah membentuk tim. Kami juga sudah bentuk pola pengamanan dalam hal ini," ucapnya.
Sementara Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengaku pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk mengungkap pelaku penyerangan Asrama Mahasiswa IPMIL dan KEPMI Bone. Ia juga mengingatkan kepada keluarga korban untuk tidak ada gerakan tambahan yang bisa memantik konflik.
"Dari pihak keluarga juga sudah menyerahkan kepada aparat penegak hukum, artinya tidak ada lagi gerakan tambahan. Dari pihak keluarga sudah menyatakan tidak mau lagi ada korban berikutnya, mereka sudah ikhlas bahwa itu harus dikembalikan kepada hukum," bebernya.
Andi Sudirman juga menyampaikan dua kelompok mahasiswa dari Luwu Raya dan Bone juga sudah berkomitmen untuk tidak terprovokasi. Dia berharap mahasiswa dari Luwu Raya dan Bone tidak termakan informasi hoaks.
"Awalnya ini hanya masalah tatanan kecil, kemudian melebar. Makanya hoaks yang beredar itu ditangkal, video hoaks jangan di shared," ucapnya.
Ia mengakui pertikaian antara mahasiswa dari Luwu Raya dan Bone merupakan kejadian yang berulang. Hal tersebut mengakibatkan masalah kesukuan.
"Padahal kalau kita tanya KEPMI dan IPMIL mereka satu jalan, tidak ada masalah, itu dulu-dulu saja. Kita harus tahu, banyak oknum tertentu yang masuk memprovokasi," kata Sudirman.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia mengatakan, Polres Metro Jakarta Selatan akan mendalami pelaku yang menyebarkan video tersebut.
Baca SelengkapnyaPropam Polda Metro Jaya memeriksa 11 anggota Polri terkait kasus pembubaran diskusi 'Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional' di Hotel Grand Kemang
Baca SelengkapnyaSebelumnya, hanya lima orang yang menjadi tersangka. Kini bertambah empat, sehingga totalnya menjadi sembilan.
Baca SelengkapnyaAksi penyerangan terhadap dua SMAN tersebut pun viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 pelaku yang awalnya tak dikenal kini sudah diketahui identitasnya dan segera ditangkap.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca Selengkapnyamotif kelima pelaku melakukan pengeroyokan di depan rumah Komisioner KPU Sulsel karena ketersinggungan.
Baca SelengkapnyaMenurut Ade, dua tersangka itu merupakan bagian dari lima orang yang ditangkap imbas berulah di acara diskusi tersebut.
Baca SelengkapnyaSetelah menjalani operasi korban masih belum sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaDitemukan sejumlah luka di tubuh mahasiswa STIP tewas diduga dianiaya senior
Baca SelengkapnyaAniaya Anggota TNI di Lapangan Futsal, 6 Tersangka Ditahan
Baca Selengkapnya