Polisi periksa 2 teman Hafiz, keamanan Kalbis diperketat
Merdeka.com - Kedatangan dua penyidik Kepolisian, Selasa (11/3) siang tadi, nampaknya membuat keamanan di Kampus Kalbis Institute, di Jalan Pulomas Selamat Kav.22, Jakarta Timur, diperketat.
Dari pantauan merdeka.com, di depan gerbang kampus yang bersebelahan dengan Universitas Jayabaya itu berjejer 4 satpam yang mengawasi setiap orang yang hendak masuk ke dalam kampus Kalbis Institute.
Salah seorang pegawai Kampus Institute berinisial L (26) mengatakan, pengamanan di sekitar kampus maupun di dalam kampus tempat Ahmad Imam Al Hafidt alias Hafiz (19), pembunuh Ade Sara Angelina Suroto, itu keamanannya memang ketat.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Siapa yang dituduh melakukan percobaan pembunuhan? Bertha Yalter, yang berusia 71 tahun dan berasal dari North Miami Beach, dihadapkan pada tuduhan percobaan pembunuhan dan serangan terhadap seseorang yang berusia di atas 65 tahun setelah diduga menyerang suaminya dalam keadaan marah.
-
Siapa yang akan dikunjungi oleh Pengadilan? Kunjungan ini tentunya bertujuan untuk memastikan apakah mereka masih tinggal bersama atau tidak.
"Iya lah ketat di setiap sudut lantai memang ada satpamnya dan setiap orang yang tidak mempunyai kartu identitas kampus memang dilarang masuk. Tapi gak tahu deh ini di depan gerbang kok jadi banyak satpam padahal kalau hari-hari biasa gak ada satpam," ujar L wanita cantik itu di lokasi, Selasa (11/3).
Namun ketika ditanya lebih lanjut mengenai kedatangan penyidik Kepolisian, L mengaku tidak tahu sama sekali. "Gak tahu lah gua. Gua kenal Hafiz juga gak, tahu juga dari berita hebohnya doang, lagipula gue juga kan baru kerja di sini dari November tahun lalu," ujarnya.
Hingga kini memang belum diketahui dengan pasti apakah 2 penyidik Kepolisian masih memeriksa dua teman Hafiz yaitu Algi dan Galang atau pemeriksaan tersebut telah selesai diperiksa.
Sebelumnya diberitakan, Siang ini, Selasa (11/3) penyidik kepolisian mendatangi kampus Hafiz di Kalbis Institute, Jakarta Timur. Polisi akan memeriksa Algi dan Galang, dua saksi yang diduga sempat melihat mayat Ade Sara Angelina Suroto di dalam mobil milik Hafiz.
Informasi yang dikumpulkan merdeka.com di lokasi, dua orang penyidik telah masuk ke lingkungan kampus sejak pukul 14.00 WIB. Beberapa satpam tampak tersebar di lingkungan kampus untuk melakukan penjagaan.
Para awak media juga sama sekali tak diperkenankan masuk oleh pihak Kalbis Institute.
Menurut salah satu mahasiswa Kalbis, pemberitaan tentang Hafiz sempat ramai diperbincangkan. Bahkan semua mahasiswa tak percaya jika Hafiz berani membunuh mantan pacarnya sendiri.
Di kampus, Hafiz terkenal sebagai sosok cuek dan jarang menegur mahasiswa-mahasiswa lainnya. Menurut penuturan beberapa temannya, Hafiz jarang nongkrong di dalam kampus. Dia lebih memilih untuk memarkir mobil di luar dan nongkrong di sana.
"Orangnya biasa saja mas, saya sering lihat dia di kantin luar sama cewek. Orangnya juga jarang negor, cuek. Dia biasanya nongkrong di kantin luar, mobilnya juga nggak pernah masuk kampus," kata salah satu mahasiswa yang enggan disebutkan namanya.
Hingga pukul 14.45 WIB, dua penyidik dari kepolisian tersebut masih melakukan pemeriksaan terhadap Algi dan Galang.
Wanita bernama Ade Sara Angelina itu dibunuh secara keji oleh pasangan kekasih Hafiz (19) dan Assifa Ramadhani (18). Korban dianiaya dengan cara disetrum, cekik, dan disumpal mulutnya menggunakan kertas dan tisu. Jasadnya lalu dibuang di Tol JORR KM 41, Bekasi Barat, Kota Bekasi pada Selasa malam lalu.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari ini Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan, akan melakukan gelar perkara.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mencari dan memeriksa sejumlah pihak yang diduga terlibat. Artinya, jumlah tersangka sangat mungkin bertambah.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua pelajar berinisial MH dan GB atau GE
Baca SelengkapnyaPemeriksaan akan berlangsung di Polda Metro Jaya sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKeempat orang itu dimintai keterangannya oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Baca Selengkapnya