Polisi periksa dua saksi dan sita batu yang diduga untuk lempar bocah di Depok
Merdeka.com - Polresta Depok langsung mengusut tuntas kasus pelemparan batu terhadap bocah berusia 9 tahun di Jalan Ir. Juanda Depok. Peristiwa itu terjadi, Jumat, 15 Juni 2018, sekitar pukul 21.30 WIB.
Korban bernama Rafa Ismail Fahrezi. Dia menderita luka parah di bagian kepala dan wajah sehingga harus mendapatkan perawatan intensif. Kasat Reskrim Polresta Depok, Kompol Bintoro menuturkan, polisi sudah menemui korban yang dirawat di RS Polri Kramat Jati.
"Korban atas nama Rafa saat ini dirawat di Ruang ICU B lantai 2. Dan pihak Polresta Depok telah menerima laporan," ujar kepada Liputan6.com, Selasa (19/6).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang mengajukan permohonan menambah saksi? 'MK menerima surat yang menyampaikan (permintaan saksi) lebih dan itu disepakati MK berdasarkan rapat permusyawaratan hakim (RPH),' Fajar menandasi.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
Selain itu, polisi juga sudah memeriksa dua orang saksi. Mereka adalah kedua orangtua korban. Bintoro melanjutkan, tak menutup kemungkinan jumlah saksi yang diperiksa akan bertambah.
"Termasuk satpam dan securitynya yang ada di TKP juga kami mintakan keterangannya. Nanti kalau yang bersangkutan mengetahui kejadian pasti kami jadikan saksi," terang dia.
Selain itu, polisi sudah mengamankan batu yang diduga barang bukti. "Batunya yang buat lempar sudah kami amankan," jelasnya.
Terkait kasus ini, Bintoro meminta peran serta masyarakat untuk aktif menjaga keamanan di lingkungan masing masing. Sebab, tidak mungkin hanya mengandalkan polisi.
"Apabila hanya Polisi yang ditugaskan untuk mengcover seluruh wilayah sehingga tidak muncul kejahatan itu suatu keniscayaan," ungkap dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyebut, pengungkapan kasus penemuan mayat ibu dan anak ini melibatkan banyak ahli forensik.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan dupa dan senter saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Baca SelengkapnyaPenyidik yang telah mendapatkan adanya unsur pidana dalam tewasnya empat bocah inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian ibu dan anak itu hingga kini masi misteri.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 216 barang bukti yang dikumpulkan penyidik selama dua tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaHari ini, penyidik Polda Metro Jaya mengambil sampel pembanding untuk mengungkap misteri kematian ibu dan anak di Cinere, Depok.
Baca SelengkapnyaPenyidikan dilakukan secara scientific crime investigation yang melibatkan interprofesi.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca Selengkapnya7 ibu hamil itu ada dari Bali dan luar Bali dan saat ini masih dilakukan pendalaman terkait dugaan perdagangan bayi.
Baca SelengkapnyaBeberapa sampel diambil guna diteliti di Laboratorium Forensik.
Baca SelengkapnyaTim psikolog melakukan pengetesan kepada sejumlah saksi, termasuk orang tua Pegi Setiawan.
Baca Selengkapnya