Polisi Periksa Enam Saksi Terkait Mahasiswa UNS Meninggal Usai Diksar Menwa
Merdeka.com - Kasus meninggalnya Gilang Endi (21), mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta saat mengikuti Diksar Menwa, Senin (25/10), memasuki babak baru. Satreskrim Polresta Surakarta telah memeriksa 6 saksi yang merupakan panitia kegiatan.
“Sampai hari ini sudah ada 6 orang saksi yang kita periksa. Mereka ini panitia Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Pra Gladi Patria XXXVI Menwa UNS,” kata Kasatreskrim Polresta Surakarta AKP Djohan Andika, Selasa (26/10).
Selain memeriksa sejumlah saksi, dia mengungkapkan, pihaknya juga sudah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) di lokasi kejadian Jembatan Jurug.
-
Apa yang ditemukan di TKP yang dapat menghubungkan pelaku dengan tempat atau individu terkait? Dalam studi yang dimuat di jurnal Forensic Science International: Genetics ini, Patterson dan timnya menemukan bahwa sehelai bulu kucing yang ditemukan di lokasi kejadian dapat menghubungkan pelaku kejahatan dengan tempat atau individu terkait.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Apa yang terjadi di Polres Solok Selatan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
“Ada beberapa barang bukti yang juga kita amankan. Di antaranya baju dan pakaian yang dipakai korban saat mengikuti Diklatsar Menwa,” terangnya.
Seorang mahasiswa UNS bernama Gilang Endi meninggal usai mengikuti Diksar Menwa, Senin (25/10). Belum diketahui apa penyebab meninggalnya warga Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar tersebut.
Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Kresnawan Husein membenarkan peristiwa tersebut. Pihak keluarga pada awalnya melapor ke Polres Karanganyar. Namun karena lokasi kejadian berada di wilayah Solo, pihaknya mengarahkan agar keluarga melaporkannya ke Polresta Surakarta.
“Sedang dalam penyelidikan polisi khususnya Polresta Surakarta untuk menemukan penyebabnya. Ada beberapa luka, tapi untuk kepastiannya kita tunggu hasil autopsi dari RSUD dr Moewardi Solo,” tutup Kresnawan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampai saat itu, penyidik Polda Jawa Tengah sudah memeriksa 17 saksi.
Baca SelengkapnyaBerkaitan dengan update kasus Aulia ada 46 saksi telah diperiksa termasuk dari pihak Universitas Diponegoro (Undip).
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal akibat menerima kekerasan dari senior di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pagi.
Baca SelengkapnyaMenurut Artanto, hasil pemeriksaan para saksi akan dianalisa dan disinkronkan satu dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaPihak Kemenkes juga dimintai keterangan karena sebelumnya sudah melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaSembilan tahun lalu, tepatnya 26 Maret 2015, mahasiswa Akseyna Dori ditemukan tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia.
Baca SelengkapnyaAsistensi itu akan dilakukan Bareskrim Polri selaku atasan fungsi reserse dan Divisi Propam Polri selaku pengawasan internal anggota Polri.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar menepis dugaan sejumlah pihak yang menilai korban meninggal karena dianiaya polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa 10 saksi terkait kematian mahasiswa tersebut.
Baca SelengkapnyaAulia diduga mendapat bully dari senior saat menjadi mahasiswa Program Pendidikan Doktor Spesialis (PPDS) Undip Semarang.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kasus tewasnya seorang pelajar SMP di Kota Padang berinisial AM
Baca SelengkapnyaProses rekontstruksi hanya dijalankan di satu tempat karena situasi yang tidak mendukung
Baca Selengkapnya