Polisi periksa kejiwaan penganiaya kiai di Lamongan
Merdeka.com - Tim Polda Jawa Timur memeriksa kejiwaan pelaku penyerang pengasuh Ponpes Karangasem, Lamongan, KH Hakam Mubarok, Minggu (18/2) lalu. Pemeriksaan dilakukan di RS Bhayangkara itu setelah pelaku diduga merupakan orang gila.
Pelaku diketahui bernama Nandang Triyana (23), warga Desa Lemahabang Kulon, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Sudah empat tahun dia meninggalkan keluarganya.
Dia juga diketahui pernah bersekolah di SMP NU Sindanglaut hingga kelas 2. Tapi tidak sampai lulus dan tidak bekerja.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa yang di dampingi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan semua bukti-bukti kebenaran informasi tersebut. Termasuk keterangan keluarga pelaku.
Nah, kata Barung, untuk mendukung proses penyelidikan, Polda Jawa Timur, telah berkoordinasi dengan Polres Cirebon dan akan mendatangkan keluarga pelaku di Surabaya. Informasi yang diterima penyidik, orang tua yang bersangkutan mengaku bahwa anaknya mengalami gangguan jiwa sejak kecil. Tapi tidak memiliki surat keterangan gila.
"Orang tua yang bersangkutan sendiri mengakui bahwa anak ini mengalami gangguan jiwa. Tetapi kepolisian tidak memakai yang namanya pengakuan dari orang tuanya," kata Barung kepada wartawan di Mapolda Jawa Timur, Selasa (20/2).
Saat ini, lanjutnya, pihak RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, masih melakukan proses identifikasi terhadap pelaku guna membuktikan informasi yang disampaikan orang tuanya. "Kita akan buktikan dalam waktu dekat besok kita sudah mengeluarkan pernyataan," ujar Barung.
Selain itu, perwira tiga melati di pundak ini kembali menegaskan, bahwa dalam kasus ini, baik yang terjadi di Tuban maupun di Lamongan, bukan penyerangan atau penganiayaan tokoh agama. "Yang paling penting ini tidak ada penyerangan, tidak ada yang namanya penganiayaan," tandasnya.
Sebelumnya, Barung sempat menyebut, kedua kasus ini sengaja dimunculkan memengaruhi ketentraman Jawa Timur di tahun politik ini. "Kami belum menyebut pihak lain, tetapi ada isu ini sengaja disebar, itu jelas," katanya.
Dugaan Barung cukup beralasan. Sebab, dari penyidikan pihaknya, seperti kasus di Tuban misalnya. Kasus ini dipicu karena ada orang ingin berobat ke salah satu Gus (panggilan anak kiai), tapi belum terlayani. Lalu marah dan melakukan pengerusakan. Pun begitu dengan yang di Lamongan. Gara-gara orang diminta menyingkir dari tempat ibadah, orang yang diduga gila marah dan mengejar kiai yang mengusirnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keterlilbatan ahli kejiwaan karena ada indikasi polisi NJP mengalami gangguan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaPegi Setiawan menjalani pemeriksaan oleh tim psikologi selama dua hari pada akhir pekan lalu.
Baca SelengkapnyaTim psikolog melakukan pengetesan kepada sejumlah saksi, termasuk orang tua Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaUli menyebut ada tiga tujuan menyurati Polda Jawa Barat, salah satunya meminta keterangan mengenai perkembangan pencarian tiga DPO.
Baca SelengkapnyaSaat ini Polda Jabar telah melakukan pemeriksaan tes psikologi forensik terhadap Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Tjahjanto menyoroti kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaBripda AA adalah anggota Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPihak warga juga berharap agar Polda Sumbat segera mengungkap kasus secepatnya, dan menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaKasus kematian Vina Cirebon kembali dibuka dengan tersangka tunggal Pegi Setiawan yang sebelumnya buron 8 tahun.
Baca SelengkapnyaDia tidak menampik hal itu dilakukan secara menyeluruh.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis tersangka serta menggali motif melakukan tindakan keji tersebut.
Baca Selengkapnya