Polisi Periksa Penyebar Video Hoaks Kekerasan Petugas Penyekatan di Padang
Merdeka.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumatera Barat memeriksa dua pria yang diduga menyebarkan video kekerasan petugas di pos penyekatan yang menyebabkan wajahnya berdarah di pos PPKM Darurat Kota Padang. Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu di Padang, mengatakan pihaknya memanggil dua orang yakni Awaluddin Rao dan keponakannya sebagai saksi terkait kasus ini.
"Keduanya diperiksa di Mapolda Sumbar kemarin Rabu (21/7) selama dua jam dimulai dari pukul 09.00 WIB," kata dia.
Ia mengatakan dari pengakuan saksi dia mengirim video itu kepada salah satu grup WhatsApp. "Saksi ini mengaku menyebar video ini untuk memberitahu anggota grup bahwa ada pemeriksaan di pos penyekatan di daerah itu," kata dia.
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Apa yang diklaim video tersebut? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
-
Apa yang diklaim di video tersebut? Dalam video berisi gabungan dari berbagai macam video yang ditambah dengan narasi dari bahwa Jokowi dan Kapolri CEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi dan Kapolri Copot Polda Jabar Karena Batalkan Sidang Pegi Beredar sebuah video yang menarasikan Presiden Joko Widodo dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo mencopot jabatan Kapolda Jawa Barat (Jabar) karena batalkan persidangan tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan alias Pegi.
Menurut dia polisi terus mendalami kasus ini, meski mantan legislator Tapanuli Tengah itu sudah mengajukan permohonan maaf secara langsung ke Polresta Padang beberapa waktu lalu itu tidak dapat menggugurkan tindak pidana yang dilakukan jika memang terbukti.
"Saat ini tim terus bekerja mengungkap kasus ini," kata dia.
Sebelumnya Awaluddin Rao yang merupakan pengemudi viral dalam insiden di pos penyekatan PPKM Darurat mendatangi Kantor Kepolisian Resor Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), pada Minggu sore untuk menyampaikan permintaan maaf atas videonya yang viral di media sosial.
"Saya datang atas dasar kesadaran diri sendiri dan tanpa paksaan siapapun untuk menyampaikan permintaan maaf kepada pihak kepolisian," kata Awaluddin Rao.
Ia meminta maaf jika videonya yang viral dengan muka berdarah dan mengaku matanya 'buta' pada Sabtu (17/7) telah mengganggu konsentrasi, bahkan menambah tugas kepolisian sebagai gugus depan dalam memutus mata rantai COVID-19.
"Saya juga menyatakan dukungan pada polisi untuk menjalankan tugas dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19," katanya.
Ia mengoreksi keterangannya dalam video yang mengatakan kalau ia ditusuk petugas hingga matanya buta. "Kejadian saat itu dalam kondisi panik, saya tidak melihat ada petugas pos PPKM darurat yang menusuk. Saya berteriak minta tolong karena tiba-tiba ada darah di kening," katanya.
Sebelumnya Kapolsek Koto Tangah AKP Lija Nesmon menceritakan kejadian itu berawal ketika sang pengemudi hendak masuk ke Padang via pos penyekatan Lubuak Paraku pada Jumat pagi sekitar pukul 02.30 WIB.
Kendaraan tersebut kemudian dihentikan oleh petugas untuk memeriksa dokumen pengemudi sebagaimana syarat untuk bisa masuk Kota Padang dalam masa PPKM darurat. Syarat tersebut berupa surat keterangan vaksin, atau hasil tes PCR atau antigen yang menyatakan bebas COVID-19.
Namun ia bersama rekannya tidak bisa menunjukkan persyaratan tersebut, sehingga diminta putar balik oleh petugas layaknya kendaraan lain yang tidak memenuhi persyaratan.
"Saat diminta putar balik itulah pengemudi ini tidak terima, protes, dan mulai memprovokasi petugas, padahal kami hanya menjalankan tugas sesuai aturan dan ketentuan," jelasnya.
Sang pengemudi juga terus menolak ketika diminta masuk ke mobil untuk putar balik. Tak lama berselang, lanjutnya, wajah laki-laki tersebut tampak berdarah dan ia mengaku ditusuk petugas dengan pulpen.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku sudah ditangkap polisi setelah berusaha kabur ke Tangerang usai melakukan aksi bejatnya
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video rekaman kamera CCTV yang viral di media sosial itu terlihat kejadian tersebut terjadi di tepi jalan raya.
Baca SelengkapnyaPangdam Cendrawasih tidak mentolerir apa pun bentuk pelanggaran hukum.
Baca SelengkapnyaBeredar video hoaks tentang peristiwa tawuran di daerah Sesetan, Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaPolisi secara marathon memeriksa sebanyak 13 orang saksi kasus konten video boleh tukar pasangan yang dibuat oleh Samsudin alias Gus Samsudin.
Baca SelengkapnyaBuntut video itu, enam orang remaja diperiksa kepolisian.
Baca SelengkapnyaKanit PPA Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah, mengatakan, ada dua berkas konten video porno yang saat ini mereka dalami.
Baca SelengkapnyaWarganet dihebohkan dengan video syur seorang pria bermasker dengan wanita berkerudung hitam. Pria itu disebut-sebut menjabat kepala desa di Ogan Ilir, Sumsel.
Baca SelengkapnyaDia berjanji TNI bakal mengumumkan hasilnya jika ada perkembangan.
Baca SelengkapnyaPolresta Serang masih menyelidiki kasus tersebut dan berkordinasi dengan tim siber Polda Banten.
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Utara akhirnya membeberkan kronologi anak perempuan di Padang Sidempuan menjadi tersangka usai menerima video asusila dari pacar.
Baca SelengkapnyaPolisi saat ini tengah melakukan penyelidikan secara mendalam dengan menganalisis jejak digital dari video tersebut.
Baca Selengkapnya