Polisi Periksa Relawan Siaga Terkait Dugaan Penipuan Satgas Oksigen
Merdeka.com - Polisi menindaklanjuti kabar terkait dugaan penipuan Satgas Oksigen yang dibawahi oleh Relawan Siaga. Penyidik masih melakukan pendalaman kasus.
"Kemarin sudah dilakukan pemeriksaan, hasil masih tunggu laporan dari anggota," tutur Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto saat dikonfirmasi, Rabu (14/7).
Menurut Pipit, pihaknya telah memeriksa pihak yang tergabung dalam Relawan Siaga. Hanya saja, dia belum membeberkan sosok yang dimintai keterangan tersebut.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
"Relawan. Sedang kita dalami," kata Pipit.
Sebelumnya, beredar poster digital mengatasnamakan Satgas Oksigen Relawan Siaga yang mengaku dapat menjemput dan mengisi tabung oksigen secara gratis untuk wilayah Jabodetabek. Lewat laman resmi Instagram, @relawan_siaga membantah kabar tersebut alias hoaks.
"Menyikapi beredarnya informasi mengenai Satgas Oksigen dari RELAWAN SIAGA seperti Foto/Gambar/Screen Shoot/Screen Capture yang tercantum di bawah ini, DPP Relawan Siaga sangat menyesalkan beredarnya informasi tersebut secara viral di media sosial Tanah Air," tulis akun Instagram Relawan Siaga seperti dikutip Liputan6.com, Minggu (11/7/2021).
Pihak Relawan Siaga mengaku bahwa jajaran DPP memang sedang mempersiapkan pembentukan Satgas Oksigen. Hanya saja, hal tersebut masih dalam tahapan persiapan internal dan belum diluncurkan secara resmi ke publik.
"Sehingga belum melakukan aksi di lapangan," tulis Relawan Siaga.
Relawan Siaga pun mengingatkan agar tidak ada lagi masyarakat yang menyebarkan poster digital tersebut agar tidak menimbulkan kerugian. Warga juga diminta waspada untuk tidak menghubungi nomor yang tertera terkait Satgas Oksigen mengatasnamakan Relawan Siaga.
"Apabila saat ini ada oknum tertentu melakukan pengambilan tabung oksigen, kami pastikan hal tersebut bukan dari Relawan Siaga, untuk itu mohon untuk tidak dilayani," tutup Relawan Siaga.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK segera mengecek terkait dengan aduan dugaan seorang Jaksa KPK melakukan pemerasan terhadap saksi
Baca SelengkapnyaProses pemeriksaan saksi fakta maupun saksi ahli terus berjalan.
Baca SelengkapnyaKPK mengaku sedang menelaah laporan yang dilayangkan koalisi masyarakat sipil termasuk ICW.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK Nurul Ghufron pun telah membenarkan terkait agenda OTT dilakukan KPK perihal penyerahan uang yang diduga berkaitan tindak pidana korupsi.
Baca SelengkapnyaPolisi butuh waktu untuk memilah korban dari masing-masing pelaku karena banyaknya barang bukti
Baca SelengkapnyaPolri mengimbau masyarakat melapor jika mengetahui ada penyimpangan pengelolaan anggaran PON Aceh-Sumut.
Baca SelengkapnyaTerjaring OTT, Pejabat Basarnas Ditangkap KPK di Cilangkap
Baca SelengkapnyaPejabat Basarnas yang terjaring OTT terlibat tindak pidana suap pengadaan barang dan jasa.
Baca Selengkapnya"Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info," kata Tessa
Baca SelengkapnyaPerkara yang melibatkan kedua anggota TNI aktif tersebut telah diserahkan KPK ke Puspom TNI.
Baca SelengkapnyaSalah satu laporan dibuat oleh Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.
Baca SelengkapnyaTessa menegaskan, hal tersebut tidak menutipi kejahatan tindak pidana korupsi.
Baca Selengkapnya