Polisi perlu bukti selidiki otak pelaku penyerangan LBH Jakarta
Merdeka.com - Walaupun Koordinator Forum Umat Islam Bersatu (FUIB), Rahmat Imran telah mengaku sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa penyerangan kantor LBH Jakarta, pertengahan September lalu, hingga kini polisi belum menindaklanjuti. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, polisi masih perlu bukti. Bukan sekadar pernyataan.
"Itu harus ada barang buktinya. Kalau cuma kata-kata orang ya enggak bisa," kata dia dikonfirmasi merdeka.com, Senin (2/10).
Argo menambahkan sampai saat ini pihaknya juga belum mendapat laporan resmi terkait keterlibatan Rahmat Imran dalam mobilisasi massa dan menyerang Kantor LBH Jakarta. "Belum ada," ujarnya singkat.
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
Seperti diberitakan sebelumnya, Rahmat Imran mengaku menjadi salah seorang yang menggerakkan massa. "Saya atas nama ketua gerakan pemuda anti-komunis, melawan gerakan-gerakan komunis, gerakan melawan komunis itu semakin massif puncaknya sampai saat ini saya sendiri yang langsung memimpin aksi yang dilakukan di YLBHI dibubarkan massa ataupun peserta panitia yang melakukan seminar pro terhadap komunis," aku Rahmat usai aksi anti-PKI di Tugu Tani, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/9).
Rahmat mengklaim aksi itu sebagai bentuk perlawanan atas bangkitnya komunisme di Indonesia. Menurutnya, sejak tiga tahun lalu isu kebangkitan PKI mulai diembuskan. Indikasinya, banyak kegiatan yang menjurus ke arah kebangkitan ideologi komunis.
"Komunisme itu sudah melakukan kegiatan yang nyata seperti simposium 65 yang dilakukan di Hotel Aryaduta, kemudian kegiatan Belok Kiri Fest di Taman Ismail Marzuki, menonton Pulau Buru Tanah Air Beta. Ini harusnya kita berantas," tuturnya.
Dia mengaku telah melaporkan tokoh-tokoh di balik kebangkitan komunisme ke Bareskrim Polri. Namun dia belum mau membukanya saat ini. "Nanti kita lihat saat pelaporan sudah masuk," kata dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim advokasi melaporkan kasus dugaan penembakan tersebut ke Bareskrim Polri lantaran tak ada perkembangan dari Polda Kalimantan Tengah.
Baca SelengkapnyaPenyidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya belum juga menetapkan satu orang pun menjadi tersangka.
Baca SelengkapnyaHanya saja, hingga Rabu (12/6), kepolisian belum menerima surat resmi pemberitahuan mengenai jadwal praperadilan tersebut.
Baca SelengkapnyaTernyata, polisi masih menemui sejumlah kekurangan persyaratan untuk menetapkan status tersangka.
Baca SelengkapnyaPelaku mengendarai motor kemudian melemparkan sebuah benda yang bisa meledak.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAde menyebut, 104 orang saksi telah dimintai keterangan.
Baca Selengkapnya