Polisi rangkul pemuka agama cari solusi pembakaran musala di Papua
Merdeka.com - Aksi pembakaran musala yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal saat salat Idul Fitri di Papua, harus disikapi dengan hati-hati. Kepolisian Resor (Polres) Tolikara mengefektifkan komunikasi dengan tokoh agama, pemuka adat dan kelompok pemuda.
Kepala bidang (Kabid) hubungan masyarakat (Humas) Polda Papua, Kombes Pol Patrige mengatakan langkah ini penting untuk meredam konflik agar tidak meluas.
"Kapolres Tolikara terus membangun komunikasi dengan tokoh-tokoh berpengaruh di sana, agar masalah yang terjadi tidak meluas dan segera selesai," kata Kombes Pol Patrige seperti dilansir Antara, Jumat (17/7).
-
Kenapa pondok dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Dimana pondok dibakar? 'Kita melakukan upaya penertiban dengan membongkar dan membakar sejumlah pondok yang didirikan perambah TNTN,' ujar Heru, Rabu (30/8). 'Balai TNTN akan terus melakukan upaya maksimal untuk menghentikan segala aktivitas yang merusak kawasan taman Nasional Tesso Nilo. Ini merupakan aset daerah, nasional dan internasional.'
-
Kenapa patung itu dibakar? Tanda terbakar atau gosong pada patung itu kemungkinan pertanda bahwa patung ini merupakan salah satu dari ribuan persembahan untuk Dewa Zeus, dewa Yunani kuno.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Mengapa penguasa tersebut ingin menghancurkan Kabah? Ketika (sekembalinya) penguasa itu melewati Makkah, dia ingin menghancurkan Ka`bah, tetapi para rabi menyuruhnya untuk tidak melakukan itu.
-
Kenapa senjata dibakar? Benda-benda ini, termasuk pedang, ujung tombak, dan perlengkapan perisai, dibengkokkan secara ritual dan sengaja dibakar di atas tumpukan kayu pemakaman.
Dengan menjalin komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat, pihaknya yakin menemukan solusi terbaik. Ini sekaligus cara agar persoalan pembakaran musala tidak dimanfaatkan kelompok-kelompok yang berniat memperburuk keadaan.
"Harapannya semua pihak di Tolikara bisa bekerja sama baik agar masalah ini tidak meluas, tidak ditunggangi oleh kelompok atau orang yang ingin buat masalah," katanya.
Mantan Kapolres Merauke itu menuturkan, pihak kepolisian belum mengidentifikasi pelaku penyerangan. "Upaya paksa tidak boleh gegabah dilakukan, sehingga jajaran di sana terus lakukan pendekatan ke semua pihak yang berpengaruh," katanya.
Seperti diketahui, salat Idul Fitri di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Jumat pagi sekitar pukul 07.00 WIT diwarnai aksi penyerangan sekelompok massa.
Warga yang beribadah akhirnya memilih menghindar dan berlindung di Koramil dan Pos 756/WMS.Selain musala, beberapa kios yang ada di sekitar tempat ibadah dibakar massa.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin mengatakan sebanyak 40 rumah dibakar dan 94 orang terluka akibat pertikaian antar pendukung di Pilkada Papua Tengah.
Baca SelengkapnyaPolisi menggandeng tokoh agama untuk memastikan tahapan Pemilu berjalan damai.
Baca SelengkapnyaSatpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaKomnas HAM mengingatkan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih tidak melakukan pendekatan keamanan berlebihan di Papua.
Baca SelengkapnyaSepekan terakhir, kobaran api terjadi di sejumlah titik di Papua. Mulai dari bangunan kantor pemda hingga area komplek DPR Papua.
Baca SelengkapnyaDua organisasi masyarakat (ormas) di Tangerang Selatan terlibat perselisihan, Selasa (5/11) malam.
Baca SelengkapnyaMassa diketahui menuntut ganti rugi lahan tambang.
Baca SelengkapnyaPembakaran gedung sekolah itu dilakukan Rabu malam (9/10) sekitar pukul 19.20 WIT.
Baca SelengkapnyaKedua belah pihak sudah melakukan pertemuan di Kota Bitung.
Baca Selengkapnyafanatisme perlu dinetralisir dengan mengingatkan bahwa Pemilu hanyalah alat untuk memilih bukan untuk memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaPolri melakukan berbagai upaya untuk mendinginkan suasana Pilkada.
Baca Selengkapnya