Polisi Razia Toko di NTT Antisipasi Spekulan Menaikkan Harga Obat
Merdeka.com - Penyidik Direktorat Resnarkoba Polda NTT sejak Jumat (2/7) mendatangi seluruh toko obat di Kota Kupang. Polisi mengecek dan juga mengantisipasi terkait isu kenaikan harga obat, pada masa pandemi Covid-19 yang meresahkan warga masyarakat.
Direktur Resnakoba Polda NTT, Kombes Pol AF Indra Napitupulu bahkan memerintahkan seluruh Kasat Narkoba di Polres jajaran, untuk melakukan pengecekan yang sama di toko obat di wilayah masing-masing.
"Masyarakat jangan resah apalagi panik. Kami memastikan harga obat masih stabil. Jika ada pedagang yang nakal menaikkan harga obat di masa pandemi Covid-19 ini maka kami akan tindak tegas," kata AF Indra Napitupulu, Minggu (3/7).
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
-
Bagaimana DPR ingin polisi tangani narkoba? Mengomentari hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni berharap polisi terus melakukan pembaruan terhadap modus-modus yang digunakan pelaku kejahatan, dalam hal ini penyalahgunaan narkoba. 'Nah ini nih, makin ke sini para pengedar narkoba itu makin banyak akalnya. Momen mudik Lebaran pun dipakai untuk aji mumpung. Karenanya, polisi harus cerdik dalam mengungkap setiap modusnya. Harus berpikir out of the box dalam menebak cara-cara mereka'.
-
Apa yang dilakukan petugas Satpol PP? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
Menurutnya, isu kenaikan harga obat yang sedang viral saat ini meresahkan masyarakat. "Masyarakat resah tentang kenaikan harga obat-obatan yang melambung tinggi karena pandemi Covid-19," ujar dia.
Indra menyatakan, apabila ditemukan adanya kenaikan harga yang tidak sesuai dengqn aturan yang berlaku tentang HET (Harga Eceran Tertinggi), atau adanya penimbunan maka akan dilakukan tindakan tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai langkah awal, pihaknya melakukan langkah preventif untuk mencegah niat-niat pelaku usaha yang nakal.
"Kita berharap para pelaku usaha tidak berani memainkan harga ataupun menimbun untuk mendapatkan keuntungan yang luar biasa," kata dia.
Direktur Resnarkoba juga sudah memberikan perintah kepada jajaran Satuan Narkoba tingkat Polres, untuk melakukan pengecekan di lapangan mulai Sabtu (3/7) kemarin di seluruh toko obat.
Belum lama ini, Novy Viky Akihary mewakili masyarakat Indonesia menulis surat terbuka kepada presiden RI Joko Widodo dan kepada Menteri Kesehatan, Menteri BUMN, Menteri Perdagangan serta Kepala Kepolisian RI.
Surat tertanggal 1 Juli 2021 ini terkait naiknya harga obat secara gila-gilaan. Ia menyebutkan kalau saat ini kartel obat-obatan sudah melampaui batas kesabaran rakyat Indonesia.
Ia melaporkan sekaligus bentuk keprihatinan mendalam terkait harga obat "Ivermectin" di pasar online, yang telah melonjak secara gila-gilaan, diatas 1.000 persen.
Obat yang tadinya hanya sekitar Rp30.000/papan, saat ini berada pada kisaran antara Rp350.000 - Rp 500.000. Demikian juga terjadi hal yang sama pada obat sejenis.
Hal ini sangat melampaui batas kesabaran rakyat, mengingat bahwa obat tersebut sangat dibutuhkan masyarakat, pada situasi pandemi covid-19 saat ini.
Secara tegas ia menyatakan bahwa ini bukan lagi hukum pasar karena efek supply and demand, tetapi ini sudah merupakan perampokan terang-terangan dengan sangat berani.
"Oleh sebab itu kami mohon agar segera dapat diambil tindakan serius oleh pemerintah, berupa pencabutan izin usaha, sanksi lainnya, atau bila perlu dapat dipidanakan semua pihak yang terlibat dalam perampokan hak rakyat untuk mendapatkan obat dengan harga normal pada situasi pandemik ini," tulis Novy Viky Akihary.
Ia berharap pihak yang disurati dengan wewenang dan kekuasaan tergenggam mampu mengatasi hal ini lewat tindakan nyata, juga sebagai momentum untuk mengikis habis mafia Alkes dan kartel obat-obatan di Indonesia.
Surat terbuka ini disebut Novy Viky Akihary, merupakan kegeraman dia selaku rakyat Indonesia dengan harapan presiden dan jajarannya dapat berlaku adil, dalam menjalankan amanah penderitaan rakyat. Tembusan surat ini disampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Kepri Irjen Pol. Zahwan Pandra Arysad saat dikonfirmasi di Batam, Rabu, membenarkan adanya pemeriksaan itu.
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaDia juga menginstruksikan anak buahnya untuk menembak mati pengedar narkoba sesuai mekanisme
Baca SelengkapnyaAndi Rian menyebut peredaran narkoba saat ini cukup meresahkan. Kondisi itu akibat banyaknya permintaan.
Baca SelengkapnyaKaryoto mengatakan TNI - Polri bersama dengan pemerintah daerah terkait tengah gencar-gencarnya melakukan pencegahan kasus narkoba
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaSanksi tegas yang pantas bagi anggota Polri terlibat narkoba adalah dipecat
Baca SelengkapnyaHasbiallah menyinggung Jenderal Fadil Imran yang sukses memerangi narkoba saat menjadi Kapolda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaTerungkap fakta Praka RM dkk telah melakukan penggerebekan sebanyak 14 kali di lokasi berbeda.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Utara mendalami pemilik 'Apotek' narkoba yang berada di tengah-tengah Kampung Bahari
Baca SelengkapnyaJenderal bintang dua Polri mengultimatum ke para bandar narkoba agar bertobat sebelum ditangkap.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni pun turut memberi apresiasi atas operasi masif yang dilakukan oleh Polri.
Baca Selengkapnya