Polisi ringkus pelaku pembunuh balita dan penganiaya sang ibu
Merdeka.com - Jajaran Polres Jakarta Timur akhirnya berhasil meringkus pelaku pembunuh balita berinisial F (5), di Jalan Lewa, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (11/2) lalu. Pelaku yang berinisial OJ, diamankan di daerah Cianjur, Jawa Barat.
"Jadi selama pelariannya, OJ kerap berpindah lokasi ke sejumlah rumah rekannya. Akhirnya berhasil dilakukan penangkapan di Desa Cijagan, Cikalong Kulon, Cianjur, Jawa Barat, Minggu 18 Februari 2018," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, Akbp Sapta Maulana, Senin (19/2).
Sapta menjelaskan, saat dilakukan penangkapan OJ sempat berusaha melawan dan melarikan diri. Atas hal tersebut, anggota pun melakukan tindakan terukur pada pelaku.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa yang menangkap OPM? 'Saya kasih tahu, dia bukan kriminal, dia cuma OPM. Kapan lagi ini satu anak Timur membantu Polisi menangkap OPM,'
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
"Pada saat dilakukan penangkapan pelaku melakukan perlawanan dengan cara berusaha merebut senjata salah satu anggota sehingga diberikan tindakan tegas terukur terhadap pelaku yang mengakibatkan pelaku mengalami luka tembak di kaki sebelah kiri," jelasnya.
Dari penangkapan tersebut, pihaknya menyita sejumlah barang bukti, di antaranya uang pecahan Rp 100 ribu sebanyak tiga lembar, satu tas selempang warna coklat milik korban, dan satu HP diduga milik korban.
"Saat ini pelaku masih dalam perjalanan menuju Polres, kita nanti lakukan pemeriksaan," pungkasnya.
Sebelumnya, pihak kepolisian memburu pelaku berinisial A yang diduga kabur usai membunuh seorang balita berinisial F (5) dan menganiaya ibunya bernama Masniya dengan menggunakan tabung gas tiga kilogram, di Jalan Lewa, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (11/2) kemarin.
"Keberadaannya masih kami lacak. Masih kami track dari nomor ponselnya," kata Kapolsek Pasar Rebo Komisaris Joko Waluyo saat dikonfirmasi, Senin (12/2).
Kata Joko, Masniya dan pelaku yang bekerja sebagai buruh di sebuah industri rumah saling kenal. Sebab, pelaku sudah biasa membeli lauk makan di warung korban. Bahkan, lanjut Joko, sebelum pembunuhan itu terjadi pelaku sempat memesan mie instan dan ingin tidur bersama anak korban di dalam kamar.
"Pelaku pengen tidur sama anaknya dulu menurut cerita korban," kata Joko.
Meski sudah dilarang oleh Masniya, lanjutnya, pelaku tetap ingin tidur di dalam kamar. Karena tak diizinkan menginap, Masniya terlibat cekcok mulut dengan pelaku. Bahkan, ketika itu Masniya syok karena melihat anaknya sudah tidak bernyawa.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku telah diamankan di Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaTersangka penyanderaan merupakan ayah dari bocah perempuan tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela membenarkan adanya kejadian penyanderaan bocah itu. Kepolisian menyebut pelaku merupakan ayah korban sendiri.
Baca SelengkapnyaWarga mengaku resah dengan kejadian tersebut, terlebih pelaku melakukan pembunuhan terhadap anak kandungnya yang masih balita.
Baca SelengkapnyaYakni terjadi di Pos Polisi di persimpangan lampu merah mal The Park Pejaten, Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaVideo anak perempuan diikat rantai pada bagian leher dengan luka lebam di wajah itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaModus pelaku menyandera karena Ingin meminta uang tebusan Rp4 juta untuk membeli narkoba.
Baca Selengkapnya