Polisi Sebut 2 Penyerang Pospol Lamongan Sengaja Bikin Teror
Merdeka.com - Dua penyerang pos polisi yang salah satunya adalah Eko Ristanto, pecatan anggota Polres Sidoarjo karena kasus penembakan guru ngaji tahun 2011, dan mengetapel mata anggota Sat Lantas Polres Lamongan, Bripka Andreas DA, memang sengaja melakukan teror.
Bahkan, Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung menyebut, aksi kedua orang yang sudah ditetapkan tersangka tersebut, sudah beberapa kali dilakukan. Tapi tidak pernah terdeteksi polisi.
"Sebelumnya, informasinya (keduanya) pernah melakukan hal yang sama ya, terhadap pos lantas di wilayah Lamongan tetapi tidak mengakibatkan kerusakan. Hanya (temboknya) retak saja," terang Feby usai menjenguk Andreas di RS Bhayangkara, Polda Jawa Tmur di Jalan A Yani, Surabaya bersama Bupati Lamongan, Fadeli, Rabu (21/11).
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Dan aksi itu, lanjutnya, tidak diketahui polisi. "Pada saat itu pos lantasnya memang kita kosongkan. Ini atas keterangan mereka, (keduanya) sengaja membuat agar polisi terteror, agar takut," ucapnya.
Di aksi terakhirnya, pada Selasa (20/11) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB, Bripka Andreas memergokinya karena tengah piket malam, dan melakukan pengejaran.
Sayang, di tengah pengejaran itu, tersangka beberapa kali melepas ketapelnya menggunakan kelereng dan mengenai mata kanan Andreas. Namun, langkah anggota Satlantas Polres Lamongan ini tak surut. Dengan kondisi mata kanan terluka, dia justru berhasil menangkap keduanya.
Saat ini, kata Feby, kondisi Andreas secara umum sudah stabil, baik psikologis maupun fisiknya. "Namun dari mata sebelah kanan yang kemarin sudah dilakukan tindakan operasi, eh.. siang ini rencananya akan dilaksanakan observasi kembali, untuk dicek korneranya, kondisinya," kata Feby.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaListyo Sigit Prabowo memerintahkan Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim dan Irwasum Komjen Dedi Prasetyo untuk ikut turun menangani perkara polisi tembak polisi
Baca SelengkapnyaSigit juga memerintahkan agar memberikan hukuman yang berat terhadap Dadang karena dianggap telah mencederai institusi Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaKapolri meminta penyidik Propam Polda Sumbar segera menggali motif dari kasus polisi tembak polisi tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku selalu membawa tajam saat keluar dari rumah.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan sudah berkoordinasi dengan Kapolri dan Kapolda Sumbar agar AKP Dadang dihukum seberat-beratnya.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar sempat mengancam personel polisi sesaat sebelum menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar, Irjen Suharyono menjelaskan pelaku telah menunggu korban di Polres Solok Selatan
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca Selengkapnya