Polisi sebut 3 terduga teroris di Bandung Barat diduga berkaitan dengan ISIS
Merdeka.com - Tiga orang terduga teroris ditangkap Densus 88 Anti Teror Polda Jabar dan Mabes Polri di tempat berbeda, Selasa kemarin. Mereka ditangkap lantaran diduga berafiliasi dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Para terduga teroris itu berinisial MN (18) warga Makassar, RSD (33) warga Riau dan FJ (27) warga Bekasi mengontrak di Cimahi. MN dan RSD ditangkap terlebih dahulu sekitar pukul 06.20 WIB di Kp. Tipar Timur RT 03 RW 10 Desa Laksanamekar Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan FJ diciduk ketika berada di sebuah rumah makan Sangkan Hurip 2 di Kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, sekitar pukul 1 siang.
"Iya benar ada penangkapan. Mereka diduga berafiliasi dengan ISIS," kata Kabag Pensat Mabes Polri, Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Rabu (20/6).
-
Bagaimana jaringan kriminal Asia Tenggara menggunakan Telegram? Menurut laporan UNODC, aktivitas ilegal yang terjadi di platform tersebut meliputi perdagangan data hasil peretasan, seperti informasi kartu kredit, password, dan riwayat penelusuran.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan jaringan kriminal di Asia Tenggara di Telegram? Sebuah laporan terbaru dari UNODC, kantor PBB yang menangani urusan narkoba dan kejahatan, mengungkapkan bahwa aplikasi Telegram telah menjadi sarana utama bagi jaringan kriminal di Asia Tenggara untuk melakukan aktivitas ilegal dalam skala besar.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
Kepolisian belum bisa memberikan keterangan detail mengenai penangkapan para terduga teroris tersebut. Mereka, kata Yusri, diketahui saling berkomunikasi menggunakan aplikasi Telegram.
"Yang jelas mereka saling berkomunikasi melalui telegram. Kalau detailnya nanti masih dikembangkan," ucapnya.
Sementara itu, salah satu karyawan restoran Sangkan Hurif, Rizha Putera (23), menyebut salah seorang terduga teroris ditangkap ketika datang bersama keluarganya. "Datangnya sih banyakan, sepertinya sama keluarganya. Tapi yang ditangkapnya satu orang," ungkap Rizha.
Manager Rumah Makan Sangkan Hurip, Adiana Jujur Ruhyat (31) mengaku penangkapan terduga teroris di rumah makan sempat membuat suasana mencekam. Apalagi kondisi ketika itu sedang ramai pengunjung.
"Pokoknya, dari informasi yang saya dapatkan dari beberapa karyawan, penangkapannya cepat sekali. (Petugas kepolisian) Langsung nyergap, dibawa ke mobil," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga anggota polisi karena diduga terkait terorisme, menyusul pengembangan tersangka pegawai KAI.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 pastikan dua tersangka terduga teroris di Jakbar tidak ada kaitannya dengan teroris HOK yang ditangkap di Batu, Malang
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengatakan ada tiga orang penghuni rumah yang diamankan dan diperiksa karena dugaan terorisme
Baca SelengkapnyaTerduga teroris RJ dan AM pernah mengibarkan bendera ISIS sebagai upaya melakukan propaganda menggalang dukungan.
Baca Selengkapnya