Polisi Sebut Ada Bunker Narkoba di Kampus Ternama di Makassar, Terkait Jaringan Lapas
Merdeka.com - Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan mengungkap bunker narkoba di salah satu kampus ternama di Kota Makassar. Diduga bungker ini terkait jaringan Lembaga Pemasyarakatan di Sulsel.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Komisaris Besar Dodi Rahmawan mengungkapkan, hal itu diketahui setelah pihaknya melakukan pengungkapan jaringan narkob di lingkungan kampus baru-baru ini. Di dalam bunker itu berisi narkoba.
"Pelaku memiliki bunker penyimpanan khusus di salah satu perguruan tinggi di Makassar," ungkapnya saat rilis pemusnahan narkoba hasil tindak selama lima bulan di Halaman Mapolda Sulsel, Kamis (8/6).
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
Dalami Keberadaan Bunker dan Jaringan Lapas
Saat ini, polisi masih melakukan pengembangan terkait penemuan bunker tersebut dan jaringan narkoba di lapas yang terlibat. Dodi juga enggan menyebut kampus mana memiliki bunker narkoba tersebut.
"Kita sementara kejar itu jaringannya. Jaringannya di Lapas. Sejauh ini menurut pengakuan terakhir, sudah masuk 3 kilogram, karena sudah beredar cukup lama," ucapnya.
Ia mengaku miris dengan temuan bunker narkoba di kampus. Seharusnya, imbuh Dodi, kampus menjadi tepat bagi mahasiswa untuk menunjukkan prestasi di bidang pendidikan.
"Inilah mirisnya kondisi yang dihadapi. Di area kampus dijadikan marketing peredaran. Ini massif dan miris karena ada bunker, ada buku rekapnya, penyalurannya," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Kemenkumham, saat ini ada sebanyak 135.823 orang yang mendekam di lapas se-Indonesia, terdiri atas 21.198 orang tahanan dan 114.625 orang narapidana.
Baca Selengkapnya42 dari 46 orang yang dites urinenya dalam penggerebekan oleh Kepolisian di Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, positif sabu.
Baca SelengkapnyaPolisi menggerebek sarang narkoba di Kampung Bahari
Baca SelengkapnyaJaringan Alex Bonpis diyakini sampai saat ini masih mengedarkan narkoba di Kampung Bahari.
Baca SelengkapnyaNarkoba jenis baru golongan I bernama tembakau sintetis MDMB-INACA dengan nilai tangkapan Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan arahan agar jajarannya bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menjalankan program penanggulangan narkotika secara terukur
Baca SelengkapnyaHasil tes urine menunjukkan sang ustaz positif metamfetamin.
Baca SelengkapnyaPolisi langsung menindaklanjuti informasi yang beredar. Adapun, informasinya ada suatu tempat di Pasar Blok G dijadikan sarang narkoba.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini diharapkan mampu memperkuat langkah-langkah pencegahan peredaran narkoba dan mengoptimalkan tugas pemasyarakatan.
Baca SelengkapnyaTim gabungan mendatangi rumah pelaku di Jalan Beringin Raya, Lorong Kayu Ara, Kecamatan Ilir Timur III Palembang
Baca SelengkapnyaDari penggerebakan di kampung narkoba tersebut, ditambahkan Dodi, angka peredaran narkoba sudah menurun.
Baca Selengkapnya