Polisi sebut ada kelalaian pada jatuhnya bantalan crane Jatinegara
Merdeka.com - Kapolsek Jatinegara Kompol Supadi mengatakan, dugaan sementara peristiwa kecelakaan crane proyek double double track (DDT) Jatinegara kereta cepat Jakarta-Bandung, karena kelalaian kerja. Dia menyebut bakal menetapkan tersangka setelah melakukan gelar perkara.
"Yang jelas itu musibah, kelalaian. Sementara ya. Nanti hasil penyelidikan selanjutnya kita bisa menentukan tersangka dari gelar perkara," ujar Supadi ketika dikonfirmasi, Minggu (4/1).
Pihak kepolisian telah memeriksa 6 orang sebagai saksi. Namun, belum ada yang mengarah sebagai tersangka. Diketahui siang ini, ada sekitar 7 orang pekerja yang diperiksa di Polsek Jatinegara. Beberapa barang bukti berupa helm proyek, rompi, dan satu korban selamat.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan jembatan? Kasus ini memunculkan pertanyaan tentang tanggung jawab berbagai pihak, termasuk pengelola jembatan dan platform navigasi digital seperti Google Maps.
-
Dimana kecelakaan kereta api terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
-
Siapa yang memproduksi Kereta Cepat Jakarta Bandung? Adapun kereta yang digunakan adalah produksi dari China, yakni CR400AF.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Kenapa sopir truk jadi tersangka? 'Sudah (tersangka). Sudah diamankan,' kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (28/3).
-
Siapa sopir truk penyebab kecelakaan? Polisi resmi menetapkan sopir truk berinisial MI (18) yang merupakan penyebab tabrakan beruntun di Gerbang Tol (GT) Halim Utama sebagai tersangka.
"Ini baru saksi-saksi saja belum ditentukan tersangkanya karena baru saksi saksi semua yang diperiksa," kata Supadi.
Kasus ini telah dilimpahkan ke Polres Jakarta Timur. Sebab korban tewas lebih dari satu orang. Kecelakaan ini juga ditangani Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Ini kan dilimpahkan ke Reskrim Polres (Jakarta Timur). Lebih dari satu orang yang meninggal makanya ditangani Polres," kata Supadi.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecelakaan kerja terjadi pada proyek gedung Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaSebuah crane terjatuh di perlintasan dan menimpa MRT, tepat di depan Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaUntuk perkembangan informasi lebih lanjut, masyarakat dapat memantau media sosial MRT Jakarta.
Baca SelengkapnyaKejagung juga mendalami dampak dari modus pengurangan volume proyek dalam proses pembangunan.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Menegangkan Besi Crane Jatuh dan Ditabrak MRT, Warga Panik Dengar Suara Hantaman Keras
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan adu banteng dua kereta itu.
Baca SelengkapnyaEmpat direktur perusahaan itu diperiksa sebagai saksi untuk tujuh tersangka.
Baca SelengkapnyaSaksi mata, Andri, mengaku saat besi muatan crane terjatuh sempat terlihat adanya percikan api
Baca SelengkapnyaKejagung menetapkan satu lagi tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada tahun 2017 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa terjadi, terdengar suara gemuruh cukup kencang hingga mengagetkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaMRT: Tak Ada Korban usai Insiden Besi Crane Jatuh di Dekat Gedung Kejagung
Baca SelengkapnyaKRL Anjlok Sudah Dievakuasi, KAI Commuter Lakukan Normalisasi Jalur Rel
Baca Selengkapnya