Polisi Sebut Diklat Pencak Silat Berujung Maut di Batu Digelar tanpa Izin
Merdeka.com - Kepolisian Resor (Polres) Kota Batu memastikan diklat penerimaan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pencak silat, Pagar Nusa, di kawasan Coban Rais, Kota Batu digelar tanpa izin. Dalam kegiatan tersebut dua mahasiswa meninggal dunia.
Kapolres Kota Batu AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan di kawasan wisata Coban Rais tersebut dilakukan tanpa adanya izin dari pihak kepolisian, termasuk dari pihak Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Kota Malang.
"Kegiatan ini sedang didalami. Kami sudah cek ke universitas, bahwa kegiatan iki tanpa izin dari lembaga. Kami juga melakukan pemeriksaan terhadap 11 orang saksi," tutur Catu, di Kota Batu, Jawa Timur, Senin kemarin. Dikutip dari Antara.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Dimana pelajar di Bogor dibacok? 'Korban P luka di pinggang mendapatkan tiga jahitan, dan korban I luka di kepala dapat tiga jahitan. Keduanya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, selanjutnya kami mencari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan,' kata Sudar, Jumat (7/6). Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Kenapa pelajar dibacok di Bogor? Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya. Karena jalanan macet, motor yang dikendarai A, I dan P menabrak motor di depannya.
Ia menjelaskan sebanyak 11 saksi tersebut di antaranya adalah para peserta, dan panitia diklat penerimaan anggota UKM pencak silat Pagar Nusa, termasuk dari pihak UIN Maulana Malik Ibrahim Kota Malang.
Menurut dia kegiatan diklat penerimaan anggota baru UKM pencak silat tersebut diikuti 41 peserta, pada 5-7 Maret 2021. Dari total 41 orang peserta tersebut, dua mahasiswa dilaporkan meninggal dunia, yakni MRP warga Kota Bandung, dan MFL warga Lamongan.
"Proses sudah kami laksanakan. Sudah kami periksa 11 orang, baik peserta, panitia, maupun dari pihak lembaga," ujar Catur.
Kapolres menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh UKM UIN Maulana Malik Ibrahim Kota Malang tersebut dilakukan pada dua lokasi berbeda. Pada Jumat (5/3), kegiatan dilaksanakan di wilayah Kecamatan Karangploso, dan dilanjutkan di Coban Rais Kota Batu pada Sabtu (6/3).
Pada Sabtu (6/3) kurang lebih pukul 10.30 WIB, para peserta tersebut berangkat menuju kawasan Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Para peserta diklat turun di sekitar tempat wisata Predator Fun Park, Kota Batu, dan berjalan kaki menuju kawasan Coban Rais kurang lebih berjarak 4,9 kilometer.
Namun pada saat berada di kawasan Coban Rais, dua orang terjatuh dan segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan. Namun pada akhirnya dua mahasiswa meninggal dunia.
Sementara itu, Wakil Rektor III UIN Maulana Malik Ibrahim Kota Malang bidang kemahasiswaan Isroqunnajah mengatakan bahwa pihak universitas tidak memberikan izin untuk adanya pelaksanaan kegiatan mahasiswa secara tatap muka.
"Kami punya surat edaran, kuliah dilakukan daring. Jadi semua kegiatan mahasiswa off," ungkap Isroqunnajah.
Ia menambahkan selama pandemik Covid-19 seperti saat ini, kegiatan mahasiswa dilakukan secara daring dan tidak diperbolehkan untuk tatap muka. Pengumuman tersebut, sudah diedarkan beberapa waktu lalu.
"Pengumuman sudah disebarkan, mahasiswa masuk kampus saja tidak diperbolehkan. (Mereka) Tidak meminta izin kampus (untuk pelaksanaan diklat anggota baru pencak silat)," tutur Isroqunnajah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Ungkap Motif Pelaku Pemukulan Pesilat di Gresik hingga Tewas: Gara-Gara Anak Baru
Baca SelengkapnyaKasus kekerasan diduga melibatkan dua perguruan silat kembali terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKorban diduga mengalami kekerasan dari seniornya. Kasus ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaKedua kelompok pelajar sepakat melakukan tawuran di Kampung Kukun, Kelurahan Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin.
Baca SelengkapnyaKanwil Kemenag Jawa Timur tidak bisa melakukan tindakan secara administrasi dan menyerahkan ke polisi.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan bermula ketika korban mengunggah video di WhatsApp miliknya dengan mengenakan atribut salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaOrang yang melakukan sparring dengan korban sudah menyerahkan diri ke Polresta Sleman.
Baca SelengkapnyaKasus ini sebelumnya terungkap bermula dari pelaporan pihak keluarga korban di Polsek Glenmore wilayah hukum Polresta Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPelatih yang menjadi lawan tanding korban dan wasitnya dijerat dengan pasal penganiayaan.
Baca SelengkapnyaPenetapan dua tersangka ini berdasarkan hasil keterangan saksi dan barang bukti yang menunjukkan keterlibatan mereka dalam pengeroyokan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaPelaku memukul korban sebanyak lima kali di perut, menyebabkan korban jatuh dan pingsan.
Baca Selengkapnya