Polisi Sebut Dua Korban Demo 22 Mei Tewas Ditembak dari Jarak Dekat
Merdeka.com - Dua korban tewas saat kericuhan 22 Mei 2019, Harun Al Rasyid serta Abdul Aziz, diketahui tertembak dari jarak dekat. Informasi ini diperoleh setelah polisi menggali keterangan dari saksi yang berada di lokasi.
Direskrimum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Suyudi Seto mengatakan, berdasarkan penyidikan petugas di Polres Jakarta Barat, saksi memberikan keterangan terdapat seseorang yang diduga menembak dari jarak 11 meter di sisi kanan Harun.
"Orang diduga melakukan penembakan ada di sisi kanan, yang mana sisi kanan ini ruko dekat jalan layang Slipi," ucap Seto dalam konferensi pers di Markas Besar Kepolisian Indonesia, Jakarta, seperti dilansir Antara, Jumat (5/7).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
Dari keterangan saksi yang diperiksa, Harun ditembak menggunakan pistol berwarna hitam. Pelaku menggunakan tangan kiri saat menembak.
Menurut Seto, tembakan itu mengarah ke kerumunan perusuh dan terkena lengan kiri atas hingga menembus dada Harun. Akibatnya, pemuda 15 tahun itu tewas di lokasi.
Sementara Aziz yang ditemukan 100 meter dari Asrama Brimob Petamburan atau di depan RS Pelni, diduga ditembak orang tak dikenal yang berada di jarak 30 meter dari dia. "Dari arah belakang terkena di punggung sebelah kiri kemudian proyektil tersisa di dada kiri," kata dia.
Ada pun proyektil yang ditemukan di badan Aziz berukuran 5,56 mm, sementara proyektil dalam tubuh Al Rasyid berkaliber 9,17 mm. Adapun kaliber senjata api genggam otomatik dan non otomatik yang lumrah dijumpai adalah .22 inchi, .38 inchi, 5,65 milimeter, dan sembilan milimeter.
Dia menegaskan, polisi yang saat itu bertugas menangani demonstrasi kurang-lebih berada di jarak 100 meter dari massa.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penembakan Relawan Prabowo-Gibran, Polisi Periksa 11 Saksi serta Amankan Proyektil Peluru dan CCTV.
Baca SelengkapnyaAksi penembakan terjadi di Kantor Polres Solok Selatan, Sumatera Barat pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaJarak rumah dinas Kapolres dengan Mapolres Solok Selatan berkisar 20-25 meter.
Baca SelengkapnyaKepolisian belum bisa merinci berapa banyak pelaku yang terlibat dalam penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolrestabes mengklaim bahwa kematian siswa SMKN 4 Semarang, karena hendak tawuran.
Baca SelengkapnyaSidang etik itu berkenaan kasus penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar di mana dirinya sebagai pelaku.
Baca SelengkapnyaKasus penembakan ini mulai menemui titik terang.. Diduga, pelaku penembakan satu orang.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar, menyerahkan diri usai menembak rekannya sendiri, Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari.
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar melepaskan tembakan terhadap Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari dari jarak dekat.
Baca SelengkapnyaTNI melakukan pengejaran anggota OPM yang melakukan penembakan terhadap prajurit di Dekai,
Baca Selengkapnya