Polisi sebut impor miras ilegal di Batam sudah 20 tahun beroperasi
Merdeka.com - Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Agung Setya mengatakan, tiga tersangka importir penyelundupan miras ilegal di Batam sudah 20 tahun beroperasi. Miras itu sendiri berasal dari Malaysia dan Singapura, yang diedarkan di Batam dan Jakarta tanpa memiliki izin edar.
"Kami sudah indentifikasi bahwa pelaku ini menjalankan bisnis ini sudah 20 tahun lalu, dan mereka tak tersentuh dengan daya upaya mereka supaya tak keliatan bisnis mereka," kata Agung di kantor Bareskrim Polri di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (23/10).
Agung mengaku kesulitan untuk menangkap para tersangka tersebut. Sebab mereka bersembunyi selama menjalankan bisnisnya, menyimpan miras ilegal itu secara sembunyi yang disimpan di Pulau Buru dan memiliki jaringan komunikasi yang tertata dengan baik antara satu dengan yang lainnya.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Siapa tersangka kasus korupsi timah? Adapun yang dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) adalah tersangka Tamron alias Aon (TN) selaku beneficial ownership CV VIP dan PT MCN.
-
Siapa tersangka korupsi timah? Berikut daftar 16 tersangka korupsi tata niaga timah: 1. Harvey Moeis, perpanjangan tangan PT RBT2. Helena Lim, crazy rich PIK atau Manajer PT QSE3. Toni Tamsil (TT), pihak swasta4. Achmad Albani (AA) selaku Manager Operasional Tambang CV VIP dan PT MCM5. Tamron (TN) alias AN selaku Beneficial Ownership CV VIP dan PT MCM6. EE alias EML selaku Direktur Keuangan PT Timah tahun 2017-20187. MRPT alias RZ selaku Direktur Utama PT Timah tahun 2016-2021 8. HT alias ASN selaku Direktur Utama CV VIP9. MBG selaku Pengusaha Tambang di Kota Pangkalpinang10. SG alias AW selaku Pengusaha Tambang di Kota Pangkalpinang11. RI selaku Direktur Utama (Dirut) PT SBS12. BY selaku mantan Komisaris CV VIP13. RL selaku General Manager PT TIN14. Reza Andriansyah (RA) selaku Direktur Business Development15. Suparta (SP) selaku Dirut PT Refined Bangka16. ALW selaku Direktur Operasional tahun 2017, 2018, 2021 dan Direktur Pengembangan Usaha tahun 2019 s/d 2020 PT Timah Tbk.
-
Siapa tersangka korupsi timah yang terlibat dalam kasus ini? Video itu juga menampilkan tersangka korupsi timah yang menyeret suami artis Sandra Dewi, Hervey Moeis dan sosialita Helena Lim.
-
Apa yang dilakukan penambang timah ilegal? Agung menjelaskan penambangan timah ilegal berkelompok di wilayah IUP PT Timah terjadi secara masif pada tahun 2020.
Bukan hanya itu, para tersangka juga mempunyai orang-orang bayaran untuk melindungi gudang penyimpanan miras tersebut.
"Sehingga jika kami tangkap yang di Batam, di Pulau Buru hilang semua barangnya. Itu cara pelaku sembunyikan kejahatannya. Tentu kami terus identifikasi bersama-sama dengan Dirjen Pajak untuk hitung berapa potensi kerugian negara yang disebabkan dari aktivitas ini. Mereka punya sistem untuk para penjaga gudang. Sistemnya seperti sistem sel terputus satu dengan lain," ujarnya.
Dia menuturkan, sulit terungkapnya bisnis ilegal ini selama 20 tahun bukan karena dilindungi oleh aparat penegak hukum, melainkan para tersangka melakukan aksinya secara terstruktur dan rapih.
"Kami tidak temukan indikasi itu (oknum aparat) yang kami temukan adalah mereka kerja secara tersembunyi," tuturnya.
Lebih lanjut, Agung menambahkan, dalam melancarkan aksinya para pelaku menggunakan kapal pribadi. Untuk menyelundupkan miras tersebut, para tersangka juga mengklamufase miras tersebut dengan berbagai cara dan sedemikian rupa.
"Mereka membawa bawa barang dari Malaysia dan Singapura juga dilakukan tersembunyi dibungkus plastik sehingga tak tampak itu sebagai minuman keras sehingga tampak seperti barang lain," ucapnya.
Selain itu, Agung menyebut, jika Batam merupakan wilayah yang mempunyai banyak pelabuhan terselubung atau tikus. Oleh karena itulah, pihaknya sempat kesulitan untuk menangkap para tersangka dalam melakukan aksinya itu.
"Batam itu banyak aktivitas laut tersebar mereka mencari celah supaya terbebas dari pengawasan aparat disana," tandasnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga pelaku mengedarkan narkoba berasal dari jaringan peredaran sabu-sabu dari Malaysia.
Baca SelengkapnyaBarang tersebut rencananya akan diserahkan kepada seseorang atas perintah DK di Surabaya.
Baca SelengkapnyaRibuan botol Miras ilegal tersebut rencananya akan dipasarkan di Binjai
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan 256 botol ukuran kecil, dan 32 jerigen berisi 35 liter
Baca SelengkapnyaEmpat orang, dua perempuan dan dua laki-laki diamankan, sedangkan satu DPO warga negara asing
Baca SelengkapnyaSelat Malaka jadi salah satu perairan penting yang perdagangan Indonesia dan Malaysia. Jalur ini tidak jarang digunakan praktik ilegal.
Baca SelengkapnyaPengungkapan itu dilaksanakan melalui operasi gabungan antara Bareskeim Polri, Bea Cukai Jabar, beserta Dirjen Bea dan Cukai.
Baca SelengkapnyaPotensi kerugian negara akibat pabrik ini mencapai setengah miliar rupiah
Baca SelengkapnyaKasus peredaran gelap narkotika di dua wilayah dengan total barang bukti sebanyak 157 kilogram sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaBarang bukti tersebut terdiri dari 50 kilogram yang berasal dari Malaysia dan 107 kilogram dari Myanmar.
Baca SelengkapnyaEmpat pelaku mengedarkan narkoba jenis sabu ratusan kilogram dan puluhan butir ektasi ditangkap.
Baca SelengkapnyaKini, keempat tersangka yang ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan
Baca Selengkapnya