Polisi sebut kasus tewasnya anggota TNI di Bali bermotif salah paham
Merdeka.com - Polresta Denpasar kembali menggelar reka ulang kasus pengeroyokan hingga menyebabkan tewasnya seorang prajurit TNI berpangkat Prada di Bali, Kamis (13/7). Rekonstruksi tahap kedua yang digelar sekitar pukul 17.00 WITA itu dilakukan di areal jalan masuk Polresta Denpasar.
Sebelumnya polisi sudah menggelar rekonstruksi penganiayaan berujung pembunuhan itu pada Selasa malam (11/7) lalu. Dimana saat itu para pelaku memperagakan ada 26 adegan.
Untuk rekonstruksi kali ini dimulai pada adegannya korban Prada Yanuar Setiawan sudah tergeletak di atas trotoar hingga para pelaku kabur. Pada reka ulang kali ini hanya dilakukan 10 adegan.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Bagaimana bekas luka kanibalisme terjadi pada tulang? “Sejauh ini, kami dapatkan informasi 1,45 juta tahun lalu, manusia kuno saling memakan satu sama lain,“ ucap Pobiner.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang menusuk korban? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Aris Purwanto mengatakan, motifnya penganiayaan hingga terjadinya pembunuhan ini karena salah paham.
Kata dia bermula dari aksi saling salip kemudian topi pelaku jatuh dan akhirnya cekcok mulut berujung pada penusukan. "Motifnya karena salah paham saja," singkatnya.
Diketahui, korban mengalami luka terbuka pada dada sebelah kanan dan daun telinga bagian kanan. Pihak kedokteran forensik juga memastikan bahwa luka terbuka pada bagian dada sebelah kanan korban merupakan luka tusuk senjata tajam.
"Jenazah masuk pada pukul 09.00 WITA saat itu, Minggu (9/7). Perkiraan kematian kematian korban kurang dari 8 jam sebelum dilakukan pemeriksaan," kata dr Alit dan menegaskan kematiannya akibat luka tusuk yang mengenai Jantung dan paru-paru korban.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra mengatakan terduga pelaku pembunuhan berhasil diamankan
Baca SelengkapnyaCCTV yang di lokasi kejadian turut dimankan dan kemudian dilakukan analisis oleh ahli digital forensik.
Baca SelengkapnyaHasil autopsi jenazah anggota Densus 88 Antiteror Polri Bripda Ignatius Dwi Frisco (IDF) telah keluar. Bripda IDF Tewas tertembak senjata rekannya sendiri.
Baca SelengkapnyaKorban sempat berkomunikasi dan mengaku dari POM TNI AD
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaInsiden tersebut diketahui terjadi Selasa (23/1) sekitar pukul 01.00 WITA.
Baca SelengkapnyaJasad korban saat ini sudah dimakamkan di kampung halamannya. Di jasadnya, ditemukan bekas luka tembak.
Baca SelengkapnyaAKP Sukadi tak menerangkan, soal kronologisnya tewasnya pasutri tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban yang ditembak berinisial berinisial IDB (43) dan pelurunya tepat mengenai bagian belakang atas kepala korban.
Baca SelengkapnyaBenarkah WNA Mexico tembak polisi hingga tewas? Begini penelusurannya
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AL Koptu SB diamankan Pomal Lantamal VI Makassar karena menembak dua warga, SR (19) dan FL (16).
Baca Selengkapnya