Polisi Sebut Keributan Cabor Gulat PON XX Diduga Akibat Protes Keputusan Juri
Merdeka.com - Viral di media sosial keributan pertandingan gulat putra di Venue Gor Hiad Sai, Papua. Dalam akun @Cetul222, kejadian itu terjadi pada Senin, 11 Oktober 2021 kemarin.
Kapolres Merauke AKBP Untung Suryanata Sangaji mengatakan, kejadian itu terjadi saat adanya protes dari salah satu kontigen atas pertandingan tersebut.
"Telah terjadi aksi protes oleh official atlet gulat dari Papua yang berujung keributan pada saat pertandingan final juara 3 dan 4 gulat gaya bebas putra Kelas 74 Kg antara Papua lawan Kalsel. Sehingga pertandingan discorsing sambil menunggu hasil rapat internal panitia dengan tim Oficial masing masing kontingen," kata Untung saat dihubungi, Selasa (12/10).
-
Kenapa PS HW protes atas keputusan wasit? Mereka mengklaim wasit melakukan tindak kecurangan. Manajer PS HW, Filosa Gita Sukmono mengatakan wasit mengambil beberapa keputusan yang tidak sesuai dengan kode etik disiplin, terutama dalam memberikan penalti bagi Persiba Bantul saat pertandingan memasuki menit ke-84.
-
Siapa yang protes wasit? Dirinya pun sempat melayangkan protes kepada wasit saat berada di lapangan, termasuk para pemain lain lantaran wasit dianggap sengaja memperpanjang waktu agar Bahrain bisa mencetak gol.
-
Siapa yang kecewa dengan keputusan Wasit? Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-Yong, memberikan pernyataan. Ia melakukannya tanpa didampingi pemain, seperti yang terlihat dalam video yang dirilis oleh situs resmi PSSI. Shin menyampaikan protes dan kekecewaannya dengan tegas.
-
Apa yang diklaim oleh PS HW terjadi pada pertandingan? Mereka mengklaim wasit melakukan tindak kecurangan.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Kapan kesalahan itu terjadi? Ia merasa bertanggung jawab atas gol kedua yang dicetak Edin Dzeko.
Kejadian itu berawal pada saat pukul 18.15 Wit. Pertandingan gulat tersebut dihentikan pada menit 04.58 oleh wasit. Hal dikarenakan adanya protes dari pelatih Papua yang menggangap adanya kesalahan.
"Ada protes dari Pelatih Papua yang menganggap bahwa ada kesalahan penilaian dari dewan juri, karena pada saat permainan skor sementara 3- 3 dengan tersisa waktu tinggal 3 detik terakhir," jelasnya.
Dari protes tersebut, wasit berkoordinasi dengan dewan juri dengan hasil dewan juri menerima protes dari pelatih Papua dengan mengecek kembali pada tayangan ulang itu.
"Setelah melaksanakan pengecekan tayangan ulang oleh dewan juri, maka dewan juri memberi skor tambahan 1 nilai untuk Provinsi Kalsel," paparnya.
Merasa tidak terima dengan keputusan wasit tersebut, pelatih dan sporter Papua masuk ke dalam arena pertandingan dan mengejar dewan juri. Mereka memukul layar kaca tv hingga rusak serta meja juri yang dibuatnya sampai jebol.
Pihak keamanan langsung memasuki arena pertandingan dan menenangkan para pelatih dan suporter dari Papua. Karena, saat itu pihaknya tidak berada di dalam ruangan pertandingan.
"Jadi bukan kita enggak ada, ada cuma kita ditempatkan oleh juri bukan di posisi mereka. Kita kan harus jaga semuanya, kita harus amankan semuanya. Kita disuruh pergi ke pintu masuk, jauh dari posisi juri dan wasit situ. Jadi saat itu kita mau ambil tindak, mereka sudah berlarian merusak dan sebagainya setelah keributan itu," sambungnya.
Polisi tak ingin adanya kejadian serupa terjadi kembali terutama di wilayah hukumnya. Dia ingin agar setiap pertandingan dalam PON XX tersebut dapat berjalan lancar.
"Saya selaku Kapolres Merauke telah berjanji bahwa pelaksanaan PON XX/Papua 2021 Sub Cluster merauke berjalan lancar dan aman," tambahnya.
Pertandingan itu sendiri telah dimenangkan oleh atlet asal Kalimantan Selatan (Kalsel). Sebab, tim gulat Papua tidak memenuhi panggilan panitia sebanyak 3 kali.
"Pukul 19.31 WIT pertandingan dimulai oleh panitia, untuk atlet pegulat dari Kalsel memasuki arena. Kemudian pihak panitia/juri melakukan pemanggilan terhadap atlet gulat Papua sebanyak 3 kali panggilan, namun tidak memasuki arena pertandingan," ucapnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Krishna Murti soroti kinerja wasit di cabor sepak bola PON 2024 antara Aceh vs Sulteng hingga singgung ancaman pidaha.
Baca SelengkapnyaTerkait kericuhan tersebut, Satpol PP akan melapor ke Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Baca Selengkapnya"Wasit-wasit Liga 1 dan Liga 2 untuk memimpin pertandingan di Aceh," kata Arya
Baca SelengkapnyaWasit pertandingan tinju di PON XXI 2024 diduga tidak sportif dan memihak pada tuan rumah.
Baca SelengkapnyaPelatih tim Sulteng marahi wasit usai pertandingan kontroversional melawan Aceh di PON XXI 2024.
Baca SelengkapnyaWasit yang memimpin laga Tarkam Bener Bersatu Cup 2024 Piala Bupati Semarang dikeroyok pemain dan penonton di Lapangan Pule Bener, Tengaran, Minggu (2/6).
Baca SelengkapnyaWali Kota Palu beri semangat kepada para pemain sepakbola putra Sulawesi Tengah (Sulteng) usai berlaga di PON XXI 2024.
Baca Selengkapnya"Saya mewakili tim Sulteng meminta maaf atas perlakukan pemain saya," ungkapnya.
Baca SelengkapnyaPersatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah melakukan investigasi terkait kontroversi tersebut.
Baca SelengkapnyaWasit yang memimpin laga Aceh vs Sulteng dinilai condong ke tuan rumah. Hingga membuat kesal pemain Sulteng dan melakukan pemukulan.
Baca SelengkapnyaKontroversi yang terjadi yakni diduga keputusan wasit yang tampak condong membela tuan rumah Aceh
Baca SelengkapnyaPB PON XXI Aceh-Sumut sepakat dengan PSSI mengecam peristiwa yang memalukan sepak bola Indonesia itu.
Baca Selengkapnya