Polisi sebut massa HMI yang rusuh di Monas tak ada yang kritis dan sudah dipulangkan
Merdeka.com - Pihak kepolisian memastikan tak ada massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mengalami luka serius pada saat bentrok di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (21/5) lalu. Bentrokan diduga dipicu karena oleh HMI yang melakukan pembakaran saat aksi tersebut.
"Berkaitan dengan kegiatan unjuk rasa yang ada di Monas yang dilakukan oleh HMI, memang dimulai dengan pembakaran ban. Kemudian dari upaya petugas keamanan untuk memadamkan. Saat pemadaman terjadi gesekan di sana, sehingga mengakibatkan beberapa dari petugas pun terluka dan dari mahasiswa juga terluka. Dan saya tegaskan kembali anggota, mahasiswa kita bawa ke RS Tarakan, tidak kritis, jadi saya tegaskan tidak kritis, jadi luka memar, lecet. Tidak ada yang kritis," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/5).
Setelah mendapatkan perawatan, para anggota dan juga mahasiswa telah dipulangkan. "Mahasiswa yang unjuk rasa ditangkap pada malam itu, tidak ada yang ditangkap tapi kita obatkan, dibawa ke RS lalu dipulangkan," ujarnya.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Kenapa Menteri Trenggono tidak menggunakan pengeboman untuk menenggelamkan kapal? 'Tidak pernah, nggak pernah (menenggelamkan),' kata Inspektur Jenderal (Irjen) KKP, Tornanda Syaifullah, kepada awak media di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (24/7). Tornanda mengatakan, bahwa kebijakan penenggelaman kapal ilegal melalui teknik pengeboman justru akan merusak ekosistem laut. Mengingat, terdapat area konservasi dibawah laut yang terdampak kebijakan pengeboman kapal.'Itu sebenarnya merusak, kalau kapal di bom, itu merusak konservasi di bawahnya, kan itu ikut rusak sebenarnya,' tegasnya.
-
Siapa yang tewas dalam kontak senjata? 'Adapun identitas KKB yang tewas yakni, Oni Kobagau, Jaringan Belau, Agustia, dan Ones,' tutur Faizal kepada wartawan, Rabu (24/1/2024).
-
Siapa yang memiliki senjata? Senjata-senjata logam itu terletak di bawah dua rumah awal abad kelima yang kemungkinan besar milik seseorang yang cukup kuat untuk membentuk pasukan.
-
Siapa yang memastikan tidak akan menggusur TK Gudang Peluru? 'Enggak ada. Dari awal enggak ada niatan itu (gusur),' kata Heru Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, memastikan tidak bakal menggusur Taman Kanak-kanak (TK) Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan karena aktivitas revitalisasi taman di kawasan tersebut.
-
Siapa yang kebal peluru saat pemberontakan Madiun? Komandan Batalyon Kala Hitam, Mayor Kemal Idris pun mengalami hal serupa.Dalam sidang kilat di Alun-Alun Pati, ada empat gembong PKI yang mendapat vonis hukuman mati. Ternyata, ada seorang tahanan yang kebal peluru.
Selain itu, kata Argo, ia menegaskan kalau tidak ada anggota yang membawa senjata dalam kejadian tersebut. "Dari internal sendiri dari propam yang akan memeriksa, nanti tahap per tahapnya di sana. Dan saya tegaskan tidak ada petugas membawa senjata di sana, tapi nanti akan diperiksa oleh Propam," pungkasnya.
Seperti diberitakan, aksi unjuk rasa itu dikarenakan banyaknya aksi teroris di berbagai daerah. Sehingga, mahasiswa melakukan unjuk rasa dan menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dicopot.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat itu juga sempat berpamitan dengan sejumlah aparat kepolisian yang melakukan penjagaan di KPU RI.
Baca SelengkapnyaKarena kalimat itu, diakui Yudo, berujung kesalahan tafsir di masyarakat
Baca SelengkapnyaSebelum pengamanan dimulai telah dilakukan pengecekan untuk memastikan tidak ada senpi yang dibawa anggota.
Baca SelengkapnyaKepastian itu berdasarkan penyelidikan Kompolnas dan Polres Bekasi Kota terkait kematian tujuh remaja di kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menyatakan tidak ada pengunjuk rasa penolakan RUU Pilkada di depan Gedung DPR/MPR RI yang ditangkap pada Kamis.
Baca Selengkapnya