Polisi sebut mobil Captiva pemukul remaja di Tol Jagorawi bukan milik TNI
Merdeka.com - Kepolisian masih mencari tahu kronologi pemukulan oleh pengendara mobil Captiva di lintasan Tol Jagorawi. Pengemudi Captiva B 1207 TGZ tiba-tiba menyalip mobil yang dikemudikan Reza kemudian berhenti dan memukul adiknya Rayhan.
"Ceritanya yang jelas belum tahu, belum laporan. Belum tahu juga karena dia yang memviralkan sendiri," kata Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Metro Jaya, AKBP Slamet Widodo, saat dihubungi merdeka.com, Kamis (23/8).
Video pemukulan itu tersebar di lini media sosial. Terekam dalam video berdurasi 15 menit itu, pemukul pria berkulit putih dengan badan tegap. Sempat diduga TNI karena di bagian plat ditempelkan stiker khusus, namun setelah dicek dipastikan sebenarnya plat sipil.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang dipanggil Polda Metro Jaya? Polisi kembali memanggil Juru Bicara Tim Pemanangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono untuk memberikan klarifikasi, terkait kasus dugaan Polisi tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana TNI-Polri menyampaikan pesan di Pemalang? Dengan dipandu seorang tokoh warga, mereka berpatroli berbekal toa untuk memberikan woro-woro pada warga.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
"Bukan, kalau itu bukan pelat TNI. Itu pelat nomor umum. Kalau di video itu dibilang pelat TNI. Makanya saya diam, itu kan dia ngomongnya," ujarnya.
"Itu belum tahu. Kita belum tahu. Kalau identitas mobilnya iya (diketahui), cuma kalau oknumnya belum tahu," sambungnya.
Slamet meminta korban untuk membuat laporan polisi. Sehingga, nantinya kasus tersebut akan diusut oleh Kepolisian.
"Harusnya mereka laporan dulu, setelah laporan baru nanti kita lacak kejadiannya," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Reza, kakak Rayhan menceritakan awal mula peristiwa itu. "Saat itu jalan tol agak padat. Pengemudi sedan (saya) melakukan rem sedikit mendadak karena mobil di depan saya juga ngerem mendadak. Persis di belakang mobil saya ada mobil Captiva hitam dengan pelat B 1207 TGZ," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Saat itu, tak ada kejadian apapun. Namun, setelah membayar di pintu tol, mobil Captiva tersebut mendadak mengadang mobil sedan yang dikendarainya.
"Saya tidak tahu dia emosi atau bagaimana, setelah bayar tol mobil tersebut memblock mobil saya dengan menghalangi dari jalur tengah. Saya di jalur paling kanan. Tindakan ini hampir menyebabkan saya ditabrak mobil di belakang saya," katanya.
Setelah itu, kata Reza, sopir mobil Captiva hitam tersebut turun dari mobil. Badannya besar dan tegap. "Sopir Captive tersebut langsung turun dari mobil dan saya buka jendela. Spontan dia mencekik leher saya dan adik saya yang baru lulus dari bangku SMP yang turun dari pintu belakang dan saat itu juga oknum tersebut memukul adik saya tepat di mukanya," ucapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak TNI memastikan pria berbadan gempal itu bukanlah anggota TNI melainkan sipil.
Baca SelengkapnyaAksi arogan pengemudi Fortuner berpelat TNI 84337-00 yang mengaku adik jenderal terhadap pemobil lain di jalan tol berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaMarkas Besar (Mabes) TNI menegaskan pengemudi Toyota Fortuner ugal-ugalan bukan adik seorang Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI, Laksda Julius Widjojono pastikan pelat dinas tersebut palsu.
Baca SelengkapnyaPelaku telah diamankan oleh TNI dan Polda Metro Jaya di kediamannya kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Baca SelengkapnyaSopir Fortuner arogan tersebut dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait dugaan perusakan kendaraan.
Baca SelengkapnyaMabes TNI telah menelusuri kasus pengemudi mobil Fortuner berpelat dinas TNI yang viral ugal-ugalan di jalan dan memastikan pelat kendaraan itu palsu.
Baca SelengkapnyaKasus ini berawal dari viralnya video yang diunggah di akun media sosial X @tantekost
Baca SelengkapnyaPolisi langsung menjebloskan sopir fortuner ugal-ugalan ke penjara
Baca SelengkapnyaFauzi menjelaskan, pelaku merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara.
Baca SelengkapnyaMasyarakat geram dengan aksi pemotor berpelat dinas polri melintas di JLNT Casablanca disetop polisi tanpa ditilang.
Baca SelengkapnyaUsai aksi sopir fortuner berinisial PWGA cekcok dengan pengendara lain itu viral, seorang purnawirawan perwira tinggi TNI ikut kena getahnya.
Baca Selengkapnya