Polisi sebut motif pengibaran bendera hitam di Poso hanya solidaritas
Merdeka.com - Polisi telah mengidentifikasi motif peserta aksi bela tauhid menurunkan bendera merah putih diganti dengan bendera hitam di kantor DPRD Poso. Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan motif dari penurunan bendera itu hanya solidaritas dari rangkaian aksi serupa di beberapa daerah.
"Motifnya sementara hanya rasa simpatisan dan solidaritas," kata Dedi saat dikonfirmasi, Minggu (28/10).
Hingga sat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus penurunan bendera merah putih dan menggantinya dengan bendera hitam.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Kenapa upacara bendera dilakukan? Upacara bendera merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang mencakup nilai-nilai penanaman sikap disiplin, kerja sama, rasa percaya diri, dan tanggung jawab.
-
Dimana bendera diibarkan? Aksi ini dilakukan di kawasan Bukit Teras Pass, Jalur Bukanagara.
-
Apa arti dari kata-kata solidaritas? Solidaritas adalah kekuatan yang mempersatukan kita dalam berbagai aspek kehidupan. Melalui solidaritas, kita belajar untuk peduli dan bertindak demi kebaikan bersama.
-
Siapa yang mengibarkan bendera? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
"Tim dari Polda Sulteng dan Polres Poso sedang mendalami dengan lakukan penyelidikan secara komprehensif untuk membuat terang peristiwa tersebut," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi bela tauhid yang digelar di depan kantor DPRD Poso sempat diwarnai penggantian bendera, Jumat (26/10). sejumlah peserta menurunkan bendera merah putih yang berada di kompleks DPRD, dan menggantinya dengan bendera warna hitam.
"Pada saat kegiatan penyampaian orasi di kantor DPRD poso, salah seorang peserta aksi dengan spontan tanpa sepengetahuan aparat yang pengamanan, mereka menurunkan bendera merah putih dan mengganti dengan bendera kain hitam bertuliskan Lailahaillallah," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Sabtu (27/10).
Massa aksi bela bendera Tauhid awalnya bergerak dari Masjid Baiturrahman dan berakhir di kantor DPRD Kabupaten Poso. Selain di DPRD, massa juga memasang bendera hitam di lapangan Sintuwu Maroso.
"Namun tiang bendera di Lapangan Sintuwu Maroso tidak adanya bendera merah putih yang sedang berkibar," lanjutnya.
Beberapa menit setelah massa mengibarkan bendera hitam di DPRD, polisi yang mengamankan aksi melaporkan kepada Kapolres Poso yang saat itu berada di lokasi.
"Kemudian Kapolres Poso langsung memperingatkan tokoh warga yang ikut orasi, bahwa penurunan bendera merah putih dan diganti dengan bendera kain hitam yang bertuliskan lailahaillallah itu tidak bisa dan tidak boleh," terang Dedi.
Kapolres Poso AKBP Bogiek Sugiyarto kemudian memerintahkan massa untuk kembali mengibarkan bendera merah putih. "Berselang sesaat kemudian bendera kain hitam yang bertuliskan Lailahaillallah langsung diturunkan oleh peserta aksi, dan kemudian dinaikkan kembali bendera merah putih," ujar Dedi.
Aksi bela tauhid berakhir pukul 14.50 WITA. Massa kemudian membubarkan diri. Situasi di Poso pun kondusif.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaKoster menyebutkan, semua baliho dan bendera yang dicabut sudah kembali dipasang.
Baca SelengkapnyaDi rute-rute yang dilewati oleh Jokowi masih terpasang bendera-bendera dari parpol.
Baca SelengkapnyaNamun partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu bisa memasang bertruk-truk bendera.
Baca SelengkapnyaPembakaran bendera itu terjadi saat demonstrasi yang digelar HMI.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar merespons pernyataan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Safaruddin yang menyebut ada polisi yang diduga memasang baliho PSI di daerah Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaWaka BPIP menjelaskan bahwa gerakan nasional pembagian 10 juta bendera merah putih akan mewujudkan 4 hal utama.
Baca SelengkapnyaSekjen PSI, Raja Juli Antoni menyayangkan aksi segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP tersebut
Baca SelengkapnyaTB Hasanuddin tersinggung dengan pencopotan baliho bendera PDI Perjuangan dan baliho Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaDampak dari penurunan baliho pasangan Capres-cawapres tersebut kini mendapat sorotan tajam publik
Baca SelengkapnyaHasto mengaku telah menelusuri acara deklarasi dukungan kader PDIP kepada Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPetugas Satpol PP mencopot bendera PDIP dan baliho di dekat lokasi acara Jokowi.
Baca Selengkapnya