Polisi Sebut Penumpukan Vaksinasi di Pelabuhan Tj Priok Tak Sampai 3 Menit
Merdeka.com - Sebuah video viral terkait kondisi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara yang tidak kondusif dalam pemberian vaksinasi. Kejadian itu berdasarkan cuitan Rudi Valinka @kurawa, terjadi usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninggalkan lokasi vaksinasi.
Kejadian itu pun dibenarkan oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Putu Kholis. Namun, kejadian penumpukan massa yang ingin mendapatkan vaksin itu dapat diurai oleh petugas.
"Tadi emang ada sedikit penumpukan, tetapi langsung bisa kita urai, mengapa karena memang melalui check door yang standard Paspampres. Jadi begitu sudah numpuk, tadi Kabagops Polres Pelabuhan Tanjung Priok langsung melakukan Public address dan memberitahu masyarakat," kata Putu saat dihubungi, Kamis (10/6).
-
Kenapa vaksin Mpox diizinkan di Indonesia? Penggunaan vaksin Mpox di Indonesia kini telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, yang menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan dapat digunakan dalam kondisi darurat kesehatan.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana kasus viral membuat polisi bergerak? Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
"Kemudian tadi karena di dalam juga yang hari ini sudah tercapai semua, maka sebagian informasi dari panitia sebagian digeser kehari berikutnya, tetapi sudah didata. Jadi setelah diimbau itu kondisinya sudah terurai, karena masyarakat sudah tahu jadwalnya, tidak seluruhnya hari ini. Tetapi nanti ada sebagian yang di kesempatan berikutnya," sambungnya.
Ia menyebut, penumpukan massa tersebut tidak terjadi secara lama. Karena, memang saat itu petugas langsung coba untuk mengurai agar tidak terjadinya kerumunan saat kegiatan vaksinasi berlangsung.
"Kalau melihat video tidak sampai tiga menit langsung diurai, karena di dalam sudah sesuai kapasitas. Kemudian keluar itu kita imbau yang mau check door pemeriksaan. Kemudian setelah itu kita public addres, jaga jarak, protokol kesehatan," sebutnya.
"Untuk kapasitas prokes di dalam dan di luar masih sangat cukup. Di dalam kapasitas 102 penerima vaksin (ruang terminal luas) dan di area parkir 250 penerima vaksin (area parkir luas) jadi tetap sesuai protokol kesehatan," sambungnya.
Untuk kegiatan vaksinasi ini sendiri, kata Putu, hingga pukul 10.00 WIB. Karena, tak semua dilakukan atau menerima vaksinasi hari ini.
"Selesainya, tercapai itu jam 10 pagi lewat dikit sudah tercapai semua, akhirnya tadi yang diluar sebagian kita masukkan lagi, terjadi penumpukan dan sudah ada langkah, kita sampaikan, kita imbau," ucapnya.
Selain itu, untuk lokasi vaksinasi ini sendiri tak hanya di Pelabuhan Tanjung Priok saja melainkan juga berada di Sunda Kelapa, Jakarta Utara.
"Tadi total untuk 3 titik Pelni-JICT-Sunda Kelapa ada 1.098 personel gabungan TNI-Polri stake holders Tanjung Priok," ungkapnya.
"Kalau vaksinasi di Sunda Kelapa ada, tadi ada 1.500 orang yang divaksin. Kan kalau yang di Sunda Kelapa warga juga, warga Penjaringan," tutupnya.
Sebelumnya, Viral video yang menunjukan kondisi pemberian vaksinasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara tidak kondusif. Dalam cuitan netizen, Rudi Valinka @kurawa menjelaskan kondisi pelabuhan ramai usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninggalkan lokasi vaksinasi. Diketahui sebelumnya, Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut meninjau vaksinasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (10/6).
"Nah, sudah mulai rusuh, Jokowi pergi, kawan-kawan yang mau divaksin merangsak masuk ke dalam, pengamanan kendor," dalam video yang berdurasi kurang dari satu menit dikutip merdeka.com, Kamis (10/6).
Rudi pun meminta kepada Jokowi agar tidak melakukan acara tinjauan vaksin. Sehingga tidak menyebabkan kerumunan di tempat vaksinasi.
"Mohon ijin pak @jokowi kalo bisa gak perlu ada acara seremonial2 utk suntik vaksin covid19 seperti hari ini di Tanjung Priok. Setelah bapak pergi kondisi malah rusuh semua berebutan utk divaksin.Pak @jokowi pantau lewat zoom aja," cuit @kurawa.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Logistik itu dipastikan aman hingga sampai ke gudang logistik KPU Pekanbaru, Jalan Kaharuddin Nasution.
Baca SelengkapnyaPenerapan Delaying System akibat terjadi peningkatan pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi di Pelabuhan Merak.
Baca SelengkapnyaMemang pada awal pembukaan masyarakat datang membludak.
Baca SelengkapnyaKapolri minta jajarannya evaluasi kemacetan panjang di Merak
Baca SelengkapnyaJumlah logistik yang didistribusikan sebanyak 205 kotak suara dan 51.305 plus dua persen surat suara
Baca SelengkapnyaMaruli menyangkal isu soal adanya narkoba yang mereka bawa.
Baca SelengkapnyaDirlantas mengatakan delay system pada ruas jalan cikuasa atas dimaksudkan agar tidak menganggu aktivitas warga lokal.
Baca Selengkapnya