Polisi sebut perampok di Pondok Indah beli senpi Rp 160 juta
Merdeka.com - Salah satu barang bukti yang diamankan polisi dari pelaku perampokan rumah di Pondok Indah adalah senjata api. Senpi jenis walther PPK kaliber 32 mm ini ternyata dibeli seharga Rp 160 juta oleh Adhi Jhon Suyadi (AJS) untuk melancarkan aksinya.
"Senpi harganya Rp 160 juta. AJS yang dibeli dan ilegal," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan di Polda Metro Jaya, Jumat (9/9).
Dari pengakuan AJS, senpi yang dimilikinya itu dibeli dari uangnya sendiri. Namun polisi juga masih menyangsikan pernyataan AJS. Karenanya pihaknya masih akan mendalami terkait kepemilikan senpi pabrikan tersebut.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
"Pengakuan belinya pakai uang yang bersangkutan. Ini kami masih dalami apa betul membeli atau meminjam," ujar Hendy.
Sebelumnya, pengacara AJS, Apolos Djara Bonga menyatakan, senpi itu dibeli oleh kliennya seharga Rp 140 juta.
"Senpi itu memang dia beli. Dia beli dari polisi. Polisi yang menawarkan tetapi senpi itu milik anggota TNI. Dia beli seharga Rp 140 juta," ujar Apolos kepada merdeka.com, Selasa (6/9).
Setelah diselidiki, polisi yang menjual senpi kepada Adhi itu ternyata sudah pensiun. Menurut Apolos, kliennya datang bersama temannya Sumadi ke rumah Asep untuk menyelesaikan masalah privasi, bukan merampok. Namun Apolos enggan menyebutkan masalah privasi tersebut.
"Bukan merampok yang jelas. Orang dia beli senjata api Rp 140 juta sanggup kok, masa merampok," ujarnya.
Apolos mengatakan, Adhi Jhon dulu pernah bekerja sebagai satpam di Exxon Mobil Indonesia. Bahkan Adhi juga penah menjadi pengawal Asep Sulaiman yang ketika itu menjadi vide president ExxonMobile.
"Jadi antara tersangka dengan korban ini saling kenal. Bahkan mereka sempat salah bersama. Mana mungkin perampok dan korban salat berjemaah," imbuhnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aipda JN (44) ditangkap di salah satu kafe awasan Pantai Losari, Makassar, Sabtu (9/12).
Baca SelengkapnyaRencananya paket akan dipecah menjadi beberapa sachet. Satu sachet kecil berisi satu gram.
Baca SelengkapnyaPerampokan terjadi di salah satu SPBU swasta Jalan Moh. Husni Thamrin Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Rabu (1/1) dini hari.
Baca SelengkapnyaKP mengakui tidak pernah bertemu dengan pemilik sabu atau bandar
Baca SelengkapnyaPetugas menyita uang hasil transaksi narkoba sebesar Rp500 ribu, telepon seluler dan timbangan digital.
Baca SelengkapnyaKorban mengaku kehilangan 73 suku atau 490 gram emas, empat unit ponsel, dua tabung gas elpiji 3 kg, dan uang Rp8,2 juta
Baca SelengkapnyaAnton terbukti melakukan tindak pidana, karena melakukan pembunuhan dan memakai sabu
Baca Selengkapnya