Polisi Sebut Sejumlah Aksi Mahasiswa Disusupi Kelompok JAD dan Anarco
Merdeka.com - Polisi mengantongi sejumlah kelompok yang menyusup saat unjuk rasa penolakan RUU KUHP dan Undang-Undang KPK yang berujung ricuh di sejumlah wilayah Indonesia. Mereka adalah kelompok Anarko dan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, kedua kelompok tersebut bercampur dengan peserta aksi. Mereka memprovokasi massa agar terjadi kericuhan. Keterlibatan mereka berhasil diungkap Polda Sumut, Polda Jabar dan Polda Metro Jaya.
"Polda Sumut menangkap RSL, terduga teroris JAD Sumut. Namanya juga telah dimasukan ke Daftar Pencarian Orang (DPO). Demikian juga di Polda Jabar ada empat tersangka yang dicurigai kelompok Anarko. Mereka memprovokasi massa bertindak anarkis. Sementara Polda Metro Jaya menemukan simbol-simbol Anarco," katanya di Mabes Polri, Kamis (26/9)
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
Dia merinci, para pelaku kerusuhan yang ditangkap. Diawali dari Polda Sumut meringkus 56 pelaku, dimana 40 diantaranya ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan, 15 orang lainnya dipulangkan. Selanjutnya Polda Sulsel menangkap 207 orang diduga sebagai perusuh. Dan kini dua orang diantaranya telah menyandang status tersangka yakni MK dan AM.
Kemudian Polda Jabar mencokok 35 orang. Empat ditetapkan sebagai tersangka. Sisanya 31 orang dipulangkan. Sementara itu, Polda Jateng menangkap empat orang pelaku. Seluruhnya telah berstatus tersangka. Terakhir Polda Metro Jaya menangkap 94 orang. Dari total itu, 49 orang ditetapkan sebagai tersangka.
"Dari 49 tersangka itu ada 12 masih anak-anak. Nanti dilakukan diversi proses hukumnya," ujar Dedi.
Dedi menjelaskan, unjuk rasa yang terjadi di beberapa wilayah ditunggangi perusuh yang sengaja memprovokasi mahasiswa dan masyarakat bertindak anarkis. Makanya Polri akan mencari dalang kerusuhannya.
"Semua itu akan dikoneksikan dari Polda Polda ini dicek hasil pemeriksaannya apakah para tersangka ini juga memiliki keterkaitan dengan kejadian dibeberapa wilayah untuk menentukan siapa master mind dari kerusuhan ini," tutupnya.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaKelompok Anarko ini menyusup dan melarikan diri ke sejumlah kampus yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaDengan kini total anggota AO yang sudah ditangkap selama bulan oktober mencapai 42 tersangka.
Baca SelengkapnyaWakasat Samapta Polres Metro Depok AKP Winam Agus mendatangi mereka dan meminta agar menghentikan pertikaian.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaBerencana akan beroperasi untuk menggagalkan Pemilu 2024 yang akan datang.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa di Ibu kota tersebut menyatakan siap adu argumentasi dengan Prabowo
Baca Selengkapnya