Polisi Sebut Sumsel jadi Tujuan Penyelundupan Sabu-sabu dari Myanmar
Merdeka.com - Polda Sumsel menyebut daerah itu menjadi salah satu tujuan penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu jaringan internasional yang berasal dari Myanmar. Direktur Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol Heri Istu Hariono mengatakan, hal tersebut merupakan penelusuran kepolisian yang merujuk pada hasil ungkap kasus yang berlangsung lebih kurang selama tiga tahun terakhir di Sumsel.
Dalam rentang waktu itu aparat kerap mendapatkan barang bukti sabu-sabu yang diselundupkan dikemas dalam bungkus plastik teh hijau bermerek Guan Yinwang dengan jumlah yang terbilang besar.
"Kemasan teh tersebut diketahui berasal dari Myanmar, yang kemudian diolah menjadi pembungkus sabu-sabu oleh sindikat pengedaran narkotika di sana," kata Heri dilansir Antara, Rabu (2/2).
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Bagaimana polisi mengungkap narkoba? 'Barang bukti yang disita pada 2022 sebanyak 9,8 Kg, lalu meningkat tajam di tahun ini. Sedangkan tahun 2023 ini ada peningkatan barang bukti narkoba jenis sabu hingga 50,3 kilogram (Kg), ya (masuk zona merah) kota Makassar,' sebutnya,
-
Siapa yang ditangkap karena menerima sabu? Anggota Satres Narkoba Polresta Pekanbaru menangkap Wawan (28) warga Kelurahan Lapapa Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
-
Bagaimana cara sabu diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Di mana sabu ditemukan? “Jadi pada tanggal 5 Agustus anggota berhasil mengamankan salah satu tersangka yang menyimpan sabu di plafon sekolah dasar di Kota Jambi.“
Salah satunya, lanjut dia, penyelundupan sabu-sabu sebarat 16 kilogram (Kg) yang dilakukan oleh dua tersangka berinisial A (48) dan F (41) warga Dusun Ujong Kreung Kelurahan Meunasah Leubok Kecamatan Pante Bidari Kabupaten Aceh Timur, Aceh, menggunakan satu unit mobil pikap warna hitam BG-9833-NQ tujuan Palembang.
Mereka ditangkap oleh unit Tim Khusus Direktorat Reserse Narkoba di Jalan Palembang-Jambi Km 59, Simpang Tungkal, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, pada Selasa dini hari.
"Sudah tiga tahun ini kami temukan sabu-sabu dikemas dalam bungkus teh warna hijau atau kuning bermerek tulisan mandarin sehingga dianggap dari China. Tapi bukan, China keberatan disebut demikian, sebab sabu-sabu itu dikemas di luar negeri oleh sindikat Myanmar," kata dia.
Menurut Kombes Pol Heri, perjalanan penyelundupan sabu-sabu itu memiliki rute yang cukup panjang, sebab dari Myanmar para sindikat melintasi Malaysia.
Kemudian dari sana masuk ke Indonesia melalui Selat Malaka dan berlabuh di pulau Sumatera seperti Aceh, Medan, Batubara, Tembilahan, Pekanbaru Riau, ataupun daerah lain sekitarnya.
Dari daerah-daerah itu, lanjut dia, sabu-sabu tersebut diselundupkan ke Sumsel melalui dua cara bisa melalui lintas perairan seperti Sumsang, Banyuasin ataupun jalan lintas darat.
"Selain itu Sumsel ini juga jalur perlintasan ke daerah lain seperti Jawa dan sebagainya. Karena jalurnya lurus sehingga bisa cepat dan lebih murah dibanding mereka (para pengedar) produksi sendiri," imbuhnya.
Ia memastikan, aparat kepolisian beserta instansi terkait seperti Badan Narkotika Nasional (BNN) bakal berkolaborasi secara serius untuk memberantas setiap pelaku penyelundupan sampai ke hulunya.
Sehingga kasus penyalahgunaan narkotika di Indonesia khususnya Sumsel dan sekitarnya bisa dieliminir dan dihentikan secara tuntas.
"Ayo kita berkolaborasi. Termasuk mengajak masyarakat untuk turut serta membantu kami memberantas peredaran narkotika ini, kalau ada informasi bisa laporkan ke Kepolisian ataupun BNN dan instansi terkait lainnya," katanya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirtipid Narkoba Bareskrim Brigjen Mukti Juharsa mengungkap modus baru penyelundup narkoba di wilayah Kalimatan Utara.
Baca SelengkapnyaDiduga praktik penyelundupan ini ada keterkaitannya dengan gembong narkoba Fredy Pratama. karena sama-sama memasukkan sabu ke kemasan teh china.
Baca SelengkapnyaSindikat ini telah berhasil menjual 140 kilogram sabu hanya dalam kurun waktu 7 bulan.
Baca SelengkapnyaSabu itu terbungkus dalam kemasan teh China, dikirim melalui suatu daerah Sumatera dikendalikan oleh bandar asal jaringan Malaysia.
Baca SelengkapnyaDalam operasi kali ini, polisi mengamankan lima orang pelaku.
Baca Selengkapnya"Tapi yang keluar hanya plastiknya saja, sabunya sudah habis karena plastiknya koyak (sobek) saat dikunyah," ujar Kapolsek Lubuk Batu Jaya Ipda Ripal
Baca SelengkapnyaPenyelundupan narkoba tersebut masuk melalui jalur laut Aceh
Baca SelengkapnyaKadivpas berjanji akan menindak tegas pegawai yang kedapatan terlibat dalam kasus narkoba.
Baca SelengkapnyaBarang bukti tersebut terdiri dari 50 kilogram yang berasal dari Malaysia dan 107 kilogram dari Myanmar.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan 20 kg sabu serta beberapa bahan baku pembuatan sabu.
Baca SelengkapnyaTim gabungan mendatangi rumah pelaku di Jalan Beringin Raya, Lorong Kayu Ara, Kecamatan Ilir Timur III Palembang
Baca SelengkapnyaPetugas curiga dengan paket tersebut saat melewati proses x-ray
Baca Selengkapnya